Ibu Kota Negara
Gagasan Pemindahan Ibu Kota Negara dan Alasan Kalimantan Timur Dipilih Dibanding Wilayah Lainnya
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atau DPD RI, La Nyalla Mahmud Matalitti, sampaikan terkait gagasan pemindahan Ibu Kota Negara
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atau DPD RI, La Nyalla Mahmud Matalitti, sampaikan terkait gagasan pemindahan Ibu Kota Negara.
Menurutnya, gagasan pemerintah pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta bukan sekadar mengikuti trend yang dilakukan sejumlah negara lain.
Akan tetapi sejak Presiden Joko Widodo mencanangkan konsep pembangunan Indonesia Sentris, yang maknanya pembangunan harus dilakukan merata di seluruh Indonesia.
Baca Juga: DPD RI Beberkan Kunci Membangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur yang Bebas Banjir
Baca Juga: Ketua DPD RI Berkunjung ke Kesultanan Kukar Ing Martadinata, Singgung Ibu Kota Negara Smart City
"Maka gagasan pemindahan Ibu Kota Negara adalah bagian dari percepatan pembangunan dengan konsep Indonesia Sentris tersebut," ucapnya di Seminar Nasional di IAIN Samarinda, Senin (5/4/2021).
Sebab katanya, pemindahan Ibu Kota Negara memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan tingkat inflasi yang tetap rendah.
Dan pertumbuhan wilayah industri dengan rantai nilai hingga hilir akan meningkatkan pendapatan masyarakat, yang pada gilirannya akan menurunkan ketimpangan ekonomi antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Selain tentu karena fakta bahwa DKI Jakarta sudah terlalu berat untuk menanggung beban sebagai pusat bisnis dan pusat pemerintahan sekaligus. Yang eksesnya, perputaran uang secara nasional hanya melingkar di Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Bappenas Sebut Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur akan Berkonsep Green Smart City
Baca Juga: Isu Penguasaan Lahan di Perbatasan Ibu Kota Negara, Gubernur Kaltim Isran Noor: Tanahnya Kiloan Kah?
"Pemerintah juga mengatakan telah melakukan kajian mendalam selama tiga tahun terakhir, sebelum menentukan lokasi Ibu Kota Negara di dua kabupaten yang tersambung di Kaltim, yakni sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara," bebernya.
Nyalla Mahmud Matalitti, menambahkan pemerintah juga menyampaikan lima alasan yang membuat Kaltim terpilih mengalahkan kandidat lain di Pulau Kalimantan.
Pertama, risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunanni, kebakaran hutan, maupun tanah longsor.
Kedua, lokasi tersebut dinilai strategis. Jika ditarik koordinat, lokasinya berada di tengah-tengah wilayah Indonesia.