Berita Balikpapan Terkini
Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Dinas Pendidikan Balikpapan Gelar Simulasi Usai Lebaran
Simulasi tersebut rencananya akan mulai dilakukan usai libur Lebaran di sejumlah sekolah yang ada di Kota Balikpapan.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Dinas Pendidikan Kota Balikpapan berencana kembali menggelar simulasi pembelajaran tatal muka.
Simulasi tersebut rencananya akan mulai dilakukan usai libur Lebaran di sejumlah sekolah yang ada di Kota Balikpapan.
Baca juga: Siap Belajar Tatap Muka 2021, Disdik Balikpapan Siapkan Skema
Baca juga: Disdikbud Bontang Batasi Sepekan 2 Kali Gelar Tatap Muka Tiap Kelas, Cek Jadwalnya
Baca juga: NEWS VIDEO Ujian Akhir Tingkat SD Digelar Tatap Muka, SD Muhammadiyah Bontang Perketat Prokes
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikkan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin.
“Setelah libur lebaran kita akan melaksanakan simulasi seperti bulan Desember yang lalu,” ujarnya, Selasa (6/4/2021).
Muhaimin menyebut, simulasi pembelajaran tatap muka akan dilakukan mulai jenjang PAUD, TK, SD dan SMP di setiap kecamatan.
Hanya saja, ia belum bisa memastikan, berapa jumlah sekolah yang akan menggelar simulasi pembelajaran tatap muka.

“Perwakilan masing-masing wilayah kecamatan. Nanti ada SD, PAUD, SMP, kemudian ada juga TK,” urainya.
Muhaimin menargetkan, pembelajaran tatap muka di Kota Balikpapan resmi dilakukan saat tahun ajaran baru, Juli nanti.
Namun terdapat empat syarat utama yang harus terpenuhi sesuai arahan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan.
Empat syarat itu yakni jumlah siswa yang hadir dalam melaksanaan pembelajaran tatap muka, dibatasi sebanyak 50 persen.
Baca juga: Persiapan Disdikbud Bontang Semakin Matang, Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Digelar Juli 2021
Kemudian, sekolah telah menyiapkan protokol kesehatan (prokes) diantaranya handsanitizer, tempat cuci tangan.
Selain itu, sekolah juga diminta untuk membuat daftar periksa fasilitas kesehatan terdekat ketika ada kejadian tenaga pendidik atau siswa yang sakit.
"Terakhir minimal 75 persen dari guru atau tenaga pendidik sudah tervaksinasi, sehingga belajar tatap muka bisa digelar," pungkasnya.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola