Ramadhan 2021
MUI Balikpapan Sebut Shalat Tarawih Dua Gelombang Hukumnya Sah
Pelaksanaan tarawih dua gelombang hukumnya sah. Mengingat ibadah Shalat Tarawih disebut juga dengan sholat Lail. Artinya, merupakan ibadah sunnah.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan menjelaskan hukum Shalat Tarawih dua gelombang.
Sekretaris MUI Balikpapan, Jailani menegaskan, pelaksanaan tarawih dua gelombang hukumnya sah.
Mengingat ibadah Shalat Tarawih disebut juga dengan sholat Lail. Artinya, merupakan salah satu ibadah sunnah.
Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, DMI Balikpapan Siapkan Skenario Tarawih Dua Gelombang
Baca Juga: Tata Cara Shalat Tarawih di Rumah Berjamaah & Sendiri-sendiri, Bacaan Niat dan Doa Kamilin
"Tarawih tidak harus sehabis shalat Isya, bagi mereka yang tertunda, bisa berjamaah di masjid setelah Shalat Tarawih," katanya, Rabu (7/4/2021).
Jailani menuturkan jamaah bisa melakukan Shalat Tarawih di atas waktu pelaksanaan Shalat Tarawih gelombang pertama.
Hal tersebut bisa dilakukan mengingat kapasitas masjid masih dibatasi 50 persen saat pandemi Covid-19.
Sehingga, pelaksanaan ibadah pada bulan Ramadhan bisa tetap mengacu pada protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Baca Juga: LENGKAP Panduan Ibadah Puasa Ramadhan 2021 Kemenag, Mulai Sahur, Buka Puasa hingga Salat Tarawih
Baca Juga: Tuntunan Sholat Tarawih 11 Rakaat, Dilengkapi dengan Keutamaan Melaksanakan Sholat Tarawih
"Jadi kalau tarawih tidak cukup dalam satu waktu boleh saja dua shift," ucap Jailani.
Menurutnya, pembagian dua gelombang atau dua shift pada Shalat Tarawih merupakan opsi yang sangat dianjurkan.
Terlebih pada minggu pertama di bulan Ramadhan, banyak jamaah yang memiliki semangat penuh untuk beribadah.
Maka ia pun mengimbau kepada pengurus masjid untuk dapat bijaksana mengatur ibadah Shalat Tarawih dua gelombang.