Berita Kaltim Terkini

Kisah Warga Kena Imbas Tambang di Sanga-sanga Kukar, Air untuk Kebutuhan Sehari-hari Berwarna Kuning

Sembilan RT dari Kelurahan Jawa, Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI
AKSI MASYARAKAT - Warga RT. 02, RT.05 dan RT. 08, Kelurahan Jawa, Sanga-Sanga, Kalimantan Timur yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sanga-Sanga Menggugat melakukan aksi terkait akibat dampak aktivitas PT. Adimitra Baratama Nusantara (PT. ABN) di depan Kantor Gubernur Jalan Gajah Mada Kota Samarinda Kalimantan Timur, Kamis (8/4/2021). 

"Sebenarnya izin itu keluar sejak 2008. Jadi selama 12 tahun beroperasi bukannya harusnya segera melakukan perubahan malah adanya bencana industrial dan rakyat yang harus memulihkan," ucapnya.

Pendemo yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sanga-sanga Menggugat berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur, Kamis (8/4/2021). Mereka meminta pemerintah menghentikan kegiatan tambang di sembilan RT Kelurahan Jawa Kecamatan Sanga-sanga Kukar. Aktifitas tambang itu menganggu kesehatan masyarakat sekitar. TRIBUNKALTIM CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Pendemo yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sanga-sanga Menggugat berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur, Kamis (8/4/2021). Mereka meminta pemerintah menghentikan kegiatan tambang di sembilan RT Kelurahan Jawa Kecamatan Sanga-sanga Kukar. TRIBUNKALTIM CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO

Aksi tersebut dimulai dengan long march dan tiba di depan kantor Gubernur pukul 10.30 wita.

Masyarakat membawa spanduk berisikan harapan dan protes atas perlakuan perusahaan kepada masyarakat.

Baca Juga: Tuntut Ganti Rugi Tanam Tumbuh, Warga Loa Kulu Demo di Depan Kantor DPRD Kukar

Baca Juga: Ramadhan di Kutai Kartanegara, Kegiatan Berbuka Bersama Dibolehkan Kemenag Kukar

Sebagai bentuk protes, pendemo melakukan aksi mandi lumpur di depan kantor Gubernur Kaltim.

Sebagai tambahan informasi perusahaan tambang telah beroperasi sejak tahun 2008.

Sudah berkali-kali masyarakat mengadu ke pemerintah. Namun hingga saat ini belum ada respon sama sekali.

Berita tentang Kaltim

Penulis Jino Kartono | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved