Virus Corona di Balikpapan

Sekolah Tatap Muka Digelar Mei 2021, Begini Respon Orangtua Murid di Balikpapan

Keputusan pemerintah terkait dimulainya pembelajaran tatap muka usai vaksinasi guru mendapat tanggapan beragam di Kota Balikpapan.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Simulasi pembelajaran tatap muka tengah berlangsung di 35 Sekolah Menengah Pertama (SMP) hari ini, Senin (14/12/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Keputusan pemerintah terkait dimulainya pembelajaran tatap muka usai vaksinasi guru mendapat tanggapan beragam di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur

Sejumlah tanggapan itu berasal dari para orangtua murid yang memiliki anak berusia sekolah.

Sebagian mendukung keputusan itu kerena menilai pembelajaran tatap muka di sekolah akan efektif untuk anak.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Kaltim Bertambah 163 Orang, Satgas Optimistis Keadaan Terus Membaik

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kaltim, 90 Persen Jamaah Haji Kalimantan Timur Telah Divaksin Covid-19

Namun, sebagian menolak pembelajaran tatap muka di tengah pandemi karena khawatir sang anak tertular Covid-19.

Yulianti (38) warga Baru Ulu, Balikpapan Barat menjadi salah satu orangtua yang mendukung anaknya untuk sekolah tatap muka di tahun ajaran baru.

Ia menilai anaknya akan lebih mudah menyerap pelajaran jika diajarkan langsung oleh gurunya di ruang kelas.

Selain itu, ia pun merasa mengasihani anaknya yang lama tak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah.

"Kalau di rumah dia bawaannya malas-malasan, mungkin karena sudah kelamaan juga belajar di rumah. Sudah bosan," ujar Yulianti kepada Tribunkaltim.co pada Kamis (8/4/2021).

Ia pun mengaku sama sekali tak ada kekhawatiran melepas anaknya. Sebab, para guru dan tenaga pendidik pun sudah mendapat vaksinasi.

Baca juga: Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto Sambangi Kutim, Tinjau Penanggulangan Covid-19 Daerah

Baca juga: Belum Semua Guru Divaksin, Jubir Satgas Covid-19 Kaltara Sebut Pengiriman Vaksin Jadi Kendala

"Mengajari anak-anak melalui daring lebih sulit. Karena tidak semua orang tua bisa bantu anak-anaknya juga," terangnya.

Nuri Permata (41), juga menyatakan dukungan terhadap rencana pembelajaran tatap muka di Kota Minyak.

Sebab, ia juga merasa anaknya yang duduk di kelas 8 SMP dan 6 SD kesulitan menangkap materi pembelajaran daring.

Akhirnya, ia tetap harus mengajarkan ulang materi pembelajaran kepada kedua anaknya saat pembelajaran jarak jauh dilakukan.

“Masalahnya tidak semua pelajaran saya bisa mengerti. Pelajaran anak-anak sekarang lebih sulit dibanding dulu," kata dia.

Oleh karena itu, warga Batu Ampar, Balikpapan Utara ini menyambut baik jika pembelajaran tatap muka kembali berlaku.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved