Virus Corona di KTT
Tana Tidung Bakal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Bupati Ibrahim Ali: Antisipasi Learning Lost
Bupati Kabupaten Tana Tidung, Ibrahim Ali sebut pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas sebagai upaya antisipasi.
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA TIDUNG - Bupati Kabupaten Tana Tidung, Ibrahim Ali sebut pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas sebagai upaya antisipasi terjadinya learning lost di Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara.
Hal ini tentu, akibat dari belajar secara online yang berkepanjangan, yang telah dilakukan selama satu tahun ini.
Pria yang akrab disapa Bram itu mengatakan, learning lost perlu ditangani secara serius.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kembali Sebar Angket, Balikpapan Terapkan Sekolah Tatap Muka Mulai Bulan Mei
Baca juga: Vaksinasi Guru Capai 56 Persen, Kebut Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Balikpapan
Karena, tidak hanya berdampak pada akademik anak, namun juga pada masa depan anak.
"Learning lost harus segera diatasi, karena akan menghambat upaya kita meningkatkan kualitas SDM Tana Tidung," katanya, Kamis (8/4/2021)
Meski Tana Tidung akan melaksanakan PTM terbatas, orang nomor 1 di Tana Tidung itu sampaikan akan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Tentunya juga, akan dilakukan monitoring secara berkala.
Baca juga: SMPN 2 Nunukan Siap Belajar Tatap Muka, Plt Kepsek Beber Pengetatan Protokol Kesehatan di Sekolah
"Bagi sekolah yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan, maka pembelajaran tatap muka akan dihentikan dan dimelanjutkan proses belajar dari rumah," tambahnya.
Dia mengingatkan agar protokol kesehatan harus selalu diutamakan.
"Karena dengan membuka tatap muka ini, sudah dilakukan tahapan demi tahapan. Jangan sampai nanti ada cluster baru lagi.
Jadi kita minta kepada orang tua, membatu mengingatkan anak-anaknya untuk selalu patuh terhadap protokol kesehatan," tuturnya.
Siswa Mulai Depresi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim tegas memberikan opsi pembukaan sekolah.
Khususnya setelah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 guru dan tenaga pendidik rampung dan bersifat wajib.
Ia mengungkapkan, sejumlah alasan mengapa dirinya bersikeras mempercepat kegiatan pembelajaran tatap muka.