Berita Nasional Terkini
Imbas Larangan Mudik Pemerintah, Garuda Tutup Rute Internasional, Sriwjaya Siapkan Strategi
Beberapa maskapai penerbangan nasional mengambil langkah drastis menyikapi larangan mudik di Lebaran 2021 ini.
TRIBUNKALTIM.CO - Larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemrintah berimbas langusng ke dunia penerbangan.
Beberapa maskapai penerbangan nasional mengambil langkah drastis menyikapi larangan mudik di Lebaran 2021 ini.
Sebagaimana diketahui Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik di Idul Firi tahun ini.
Keputusan itu diambil untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menyebutkan, kemungkinan Garuda Indonesia tidak akan membuka penerbangan internasional selama mudik lebaran.
Menurutnya, selama periode larangan mudik lebaran 2021 pihaknya akan menyesuaikan jadwal penerbangan sesuai dengan aturan yang diberikan pemerintah.
"Nantinya kalau memang diperlukan untuk rute ke luar negeri bisa kita tidak buka," ucap Irfan saat dikonfirmasi, Minggu (11/4/2021).
Baca juga: Moda Transportasi Mudik Dilarang, Perusahaan Pelayaran Dharma Lautan Kecewa
Baca juga: Pemkot Bontang akan Awasi Pegawai yang Nekat Mudik Lebaran, Moda Transportasi Ditutup
Selain itu Irfan juga mengatakan, pihaknya tentu akan mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan Mudik lebaran 2021 sebagai upaya dalam mempercepat penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Garuda Indonesia sendiri, lanjut Irfan, akan turut berperan aktif dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 dengan memastikan ketersediaan konektivitas udara bagi masyarakat yang masuk dalam kategori dikecualikan dari ketentuan larangan mudik.
"Dalam menyediakan layanan penerbangan ini, tentunya dengan tetap mengacu pada syarat perjalanan dan regulasi yang berlaku," kata Irfan.
Irfan juga menjelaskan, Garuda Indonesia saat ini sedang mempersiapkan langkah antisipatif kebijakan operasional pelayanan penerbangan untuk mendukung pengendalian transportasi mudik lebaran.
"Langkah antisipatif tersebut, seperti penyesuaian frekuensi dan jadwal penerbangan sesuai kebutuhan, penyesuaian kebijakan operasional pada lini layanan pre-flight, in-flight dan post-flight sebelum, selama, dan setelah periode larangan mudik," kata Irfan.
"Kami juga akan melakukan optimalisasi layanan penerbangan kargo untuk mendukung distribusi logistik dan berbagai kebijakan antisipatif pada ranah operasional lainnya," lanjutnya.
Untuk memastikan berbagai langkah penyesuaian tersebut berjalan optimal, Irfan mengungkapkan, pihaknya melakukan koordinasi intensif dengan stakeholders pelayanan kebandarudaraan lainnya.
"Kemudian kami juga terus memonitor trafik penumpang jelang pemberlakuan kebijakan pengendalian transportasi ini, guna memastikan operasional layanan penerbangan dapat tetap berlangsung lancar," ucap Irfan.