Berita Berau Terkini
Jelang Sekolah Tatap Muka, Bupati Berau Sri Juniarsih Minta Guru Diprioritaskan untuk Divaksin
Bupati Berau, Sri Juniarsih meminta kepada Kepala Dinkes Berau, Iswahyudi untuk memprioritaskan vaksin Covid-19 untuk para tenaga pengajar atau guru
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih meminta kepada Kepala Dinkes Berau, Iswahyudi untuk memprioritaskan vaksin Covid-19 untuk para tenaga pengajar atau guru, Minggu (11/4/2021).
Dijelaskan Sri Juniarsih, hal itu penting terkait dengan rencana pemerintah pusat untuk menerapkan sekolah tatap muka di tahun ajaran baru.
Sehingga jika itu diberlakukan, tidak ada lagi ketakutan baik guru, murid dan para orangtua.
Baca juga: NEWS VIDEO Perdana di Kelurahan Gunung Panjang, Bupati Berau Panen Lele
Baca juga: Pastikan Pasokan Listrik Aman Saat Ramadhan, Bupati Berau Tinjau Kesiapan PLTU Lati
Orang nomor satu di Berau itu mengatakan, vaksinasi bagi tenaga pendidik bisa diprioritaskan, pasalnya perannya sebagai pelayan publik dan mencerdaskan bangsa, memiliki tanggung jawab yang cukup besar.
Terlebih nyaris setahun, pelajaran tatap muka ditiadakan, tentu banyak anak didik yang jenuh dengan sekolah daring.
“Kami minta agar prioritaskan vaksin terhadap guru, agar pada tahun ajaran baru nanti sudah bisa tatap muka,” ujarnya.
Bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal tersebut menyampaikan, dengan melihat situasi Covid-19 di Berau yang cukup landai, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru nanti.
Namun, dipastikan setiap pengajar telah divaksin.
“Karena mereka ini juga tatap muka, mengajar dalam waktu yang cukup lama, jangan sampai ada klaster baru akibat sekolah tatap muka, makanya diprioritaskan terlebih dahulu guru,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan sesuai program dari pusat, vaksinasi 60 persen untuk lansia, karena lansia rawan terpapar dan kasus kematian banyak dialami oleh lansia.
Sedangkan untuk pelayanan publik mendapat porsi 40 persen dari jumlah vaksin.
“Untuk guru atau tenaga pengajar sudah 300 orang divaksin,” jelas Iswahyudi
Ia menjelaskan, untuk 300 guru tersebut, sudah masuk dalam vaksinasi dosis kedua yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Berau.
Iswahyudi juga menegaskan proses vaksinasi sangat bergantung pada ketersediaan vaksin itu sendiri.
Baca juga: Hadiri Panen Lele Perdana di Gunung Panjang, Bupati Berau Dorong Dasawisma Kembangkan Potensi Daerah
"Kami sangat tergantung dengan stok vaksin, jika vaksin tersedia kami tidak masalah melakukan vaksinasi seluruh guru yang ada di Kabupaten Berau," tuturnya.
"Tetapi kalau vaksin tidak tersedia tentu akan susah. Tapi mudah-mudahan saja itu tidak terjadi, karena saya dengar di Jawa sudah banyak sekolah atau kampus yang dilakukan vaksinasi dan mudah-mudahan kita di Berau tidak lama lagi ada vaksin alokasi khusus untuk guru," pungkasnya. (*)
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Mathias Masan Ola