Ramadhan 2021
9 Tahun Jadi WBP, Rahmat Aktif Beri Kultum Bagi Jamaah di Lapas Klas IIB Nunukan
Rahmat Bin Mansur (34) merupakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Klas IIB Nunukan.
Ia menyampaikan, beberapa kegiatan di dalam Lapas saat menyambut bulan Ramadhan.
Baca Juga: Marhaban Ya Ramadhan, Kemenag Nunukan Minta Pengurus Masjid dan Jamaah Jalankan Hal Ini
Baca Juga: Kemenag Nunukan Minta Jamaah yang Kurang Sehat, Salat Tarawih di Rumah Saja, Tidak Mengurangi Pahala
"Kami mulai pesantren Ramadhan di pagi hari, kemudian setelah itu kembali ke kamar hingga kembali lagi nanti untuk salat Zuhur.
Setelah itu keluar salat Azhar. Nah, untuk buka puasa bersama itu tergantung pembina Kalapas. Kemudian, malam hari dilanjutkan salat Isya dan Tarawih berjamaah," ujarnya.
Selain itu, Rahmat mengaku, kegiatan lainnya yang ia geluti yakni produksi tempe untuk dikonsumsi seluruh penghuni Lapas.
"Saya ototidak. Untuk bahannya didatangkan oleh pegawai Lapas. Baru kami yang olah. Bahannya simpel saja dari kedelai sama ragi. Kalau kami gunakan tepung beras," tuturnya.
Per dua hari, Rahmat dan rekan WBP lainnya bisa produksi tempe hingga 100 bungkus.
"Harusnya kami produksi tempe tiap hari, karena dapur butuhkan itu tiap hari. Tapi karena kita pikirkan juga biaya produksi harus pakai gas kalau nggak ada kayu bakar, jadinya per dua hari produksi. Dapur biasanya ambil 50 bungkus perhari. Jadi 100 bungkus untuk dua hari dengan berat 10 Kg," ungkapnya.
Dia menuturkan tiga harapannya di bulan Ramadhan ini yakni mendapat ampunan dari Allah Swt termasuk orang-orang yang pernah dilakukan kesilapan. Serta mendapat tempat yang baik di lingkungan masyarakat kelak.
"Saya selalu berharap ketika WBP bebas, masyarakat mau terima kami. Sejatinya kami dijuluki sampah masyarakat. Semoga ketika bebas nanti itu stigma masyarakat ke kami tidak demikian.
Selama pandemi ini tidak ada kunjungan dari keluarga. Kalau saya sudah cerai dan anak saya satu usia 10 tahun. Dia saat ini SD," imbuhnya. (*)