Berita Bontang Terkini
Bantuan Produktif Usaha Mikro 2021 Masih Digodok, Diskop UKMP Bontang Usulkan 2.000 Kuota ke Pemprov
Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang tengah menggodok persiapan program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) 2021.
Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang tengah menggodok persiapan program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) 2021.
Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UMKM Diskop UMKP Bontang, Yusran mengungkapkan jika pihaknya masih melakukan koordinasi terkait teknis bantuan tersebut bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Sejauh ini belum ada ketetapan pasti bagaimana mekanisme pendaftaran.
Baca juga: UMKM Meningkat Tajam Saat Pandemi Covid-19, Diskop UKMP Bontang Waspadai Usaha Fiktif
Baca juga: Lembaga Donasi Disorot Dinas Sosial Bontang, Minta Laporkan Hasil Pengumpulannya
Namun kemungkinan sama seperti tahun lalu, yakni digelar secara online.
Tetap untuk proses verifikasi berkas calon pendafatar akan dilakukan pihaknya secara offline.
"Ini saya di Samarinda lakukan koordinasi bagaimana teknisnya," ujarnya ke Tribunkaltim.Co pada, Rabu (14/4/2021).
Untuk usulan dalam rapat koordinasi nanti ke pihak Pemprov Kaltim, pihaknya akan mengajukan 2.000 lebih jatah kuota BPUM.
Rencananya, Diskop-UKMP akan memprioritas pelaku usaha yang belum mendapat bantuan apapun sebelumnya.
Total Pelaku UMKM di Bontang sebanyan 8.710 orang.
Seluruhnya telah mendaftar BPUM tahun lalu, namun yang berhasil lolos hanya 6.000 orang lebih.
"Jadi sisanya itu yang 2.000 orang lebih, bakal kami prioritaskan kalau bisa. Makanya ini kami usulkan," tuturnya.
Selain itu, ia menjelaskan jika besaran BPUM kali ini hanya Rp 1,4 juta.
Penentuan nilai bantuan dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
Baca juga: Jumlah Warga Miskin di Bontang Merangkak Naik, Angka Terbanyak Berada di Lok Tuan
Baca juga: DPRD Geram Layanan KIR di Bontang Tutup, Rp 528 Juta PAD Setiap Tahun Melayang
Hal itu dilakukan agar pemerintah bisa lebih memperbanyak kuota calon penerima bantuan, jadi berbeda dari tahun sebelumnya.
"Kalau sebelumnya itukan Rp 2,4 juta. Sekarang turun. Tapi kuota penerimanya dibanyakin. Biar semua bisa dapat," ucapnya.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Rahmad Taufiq