Berita Bontang Terkini

Kerap Dilintasi Kendaraan Berat, Jalan di Bontang Lestari Kerap Rusak, Dewan Panggil PUPRK

Kerusakan badan jalan di Soekarno-Hatta arah Bontang Lestari, kembali disorot DPRD Kota Bontang.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Kerusakan badan jalan di Jalan Soekarno-hatta arah Bontang Lestari.TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG-Kerusakan badan jalan di Soekarno-Hatta arah Bontang Lestari, kembali disorot DPRD Kota Bontang.

Kerusakan jalan yang kian hari makin parah itu disinyalir disebabkan banyaknya aktifitas kendaraan angkutan berat yang kerap melintas.

Diketahui kapasitas beban jalan disana hanya 8 ton.

Sementara jalur tersebut dilintasi kendaraan berat yang berkapasitas 10 ton lebih.

Baca Juga: Pria Bengalon Kutim Bawa Sajam Saat Melintas, Terjaring Razia Operasi Pekat Mahakam Polres Bontang

Baca Juga: Kedapatan Balap Liar Saat Ramadhan, Polres Bontang Tahan Motor Hingga Lepas Idul Fitri

Sehingga, DPRD Komisi III pun menanyakan pengasan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yakni Dinas Perhubungan dan PUPRK Kota Bontang.

"Gimana pengasannya. Kan sudah tahu ada aktitas industri yang jelas-jelas banyak kendaraan muatan berat. Sementara jalan itu, kapasitasnya 8 ton. Terus apakah dibiarkan saja," ujar Faisal Anggota DPRD Komisis III saat rapat kerja, Senin (19/04/2021).

Ia juga menanyakan, permasalahan ini sampaikan kapan dibiarkan. Inisiatif dari Dinas terkait bahkan tidak ada.

Baca Juga: Daftar Penerima Bantuan PKH 2021 di Bontang Menurun dari Tahun Sebelumnya, Cek Datanya

Baca Juga: Walikota Bontang Terpilih akan Berbagi Peran, Wakilnya Khusus Tangani Internal Pemerintahan

Sementara pihaknya sebagai mintra kerja kerapa mendapat sorotan dari sejumlah pihak.

Disana, sembungnya, sempat ada perbaikan jalan disana.

Namun tidak bertahan lama jalan kembali rusak.

"Kalau terus dibiarkan seperti maka semua jalan akan rusak. Apalagi itu masuk jalan industri. Makanya jalan itu harus dinaikin kapasitasnya selayakanya jalan untuk aktifitas indsutri," tuturnya lagi.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Bontang, Bina Antasariansyah membenarkan jika kerusakan jalan tersebut akibat kendaraan berat berat yang melebihi kapasitas badan jalan.

Apa lagi jalan disana hanya aspal dengan struktur yang berkapasitas berat 8 ton.

Harusnya untuk memenuhi kebutuhan standar wilayah industri, kapasitas jalan minal 10 ton.

Belum lagi, menurut catatan lalu lintas harian rata-rata (LHR), yang melintas disana per hari 960 kendaraan. Jadi wajar saja rusak.

Semestinya, sepanjang jalan disana dari simpang RSUD hingga di Nyerakat perbatasan Kutai Kartanegara, harus dibeton dulu baru diaspal.

Namun hal itu tidak dilakukan lantaran tidak ada diperencanaan awal.

Baca Juga: Lima Menu Andalan Buka Puasa Paling Diburu Warga Bontang di Pasar Ramadhan

Baca Juga: Gubernur Kaltim Jadwalkan Lantik Walikota Bontang dan Bupati Kubar 26 April 2021 di Samarinda

"Memang biar tahan harus dibeton. Diperencanaan awal memang hanya aspal," tuturnya.

Sebagai solusi untuk memenuhi standar kebutuhan aktifitas industri, maka tidak ada pilihan lain harus dibeton.

Namun kemungkinan hal itu direalisasi di tahun 2022. Sementara untuk tahun ini rencananya akan dilakukan revisi perencanaan. Yang sebelumnya hanya aspal, ditambah dengan beton.

"Mungkin tahun depan, itu pun mungkin dicicil. Selain jaraknya cukup panjang. Kapasitas anggran Pemkot Bontang tidak memungkinkan," ujarnya lagi.

Ditaksir total biaya yang dibutuh untuk pembangunan jalan itu sebanyak Rp 100 miliar. Dana sebesar itu kemungkinan akan diupayakan dibantu menggunakan anggaran Bankue.

"Diperubahan mulai kita anggarkan. Nanti akan dibantu dari Bankue Rp 10 miliar," pungkasnya. (*)

Berita tentang Bontang

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved