Ekonomi dan Bisnis
Geliat Ekspor Kepiting di Balikpapan, Triwulan Pertama di 2021 Nilainya Capai USD 625.927,50
Dinas Perdagangan Kota Balikpapan mengemukakan, realisasi ekspor tahun ini masih didominasi oleh sektor nonmigas, terutama barubara.
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Dinas Perdagangan Kota Balikpapan mengemukakan, realisasi ekspor tahun ini masih didominasi oleh sektor nonmigas, terutama barubara.
Hal ini disampaikan Kasi Ekspor Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Dewi Sartika.
Tercatat berdasarkan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) untuk periode Januari-Maret 2021, ada sebanyak 15.524.709 MT batubara yang diekspor.
Nilainya mencapai USD 698.272.539,43.
Baca juga: Ekspor Kian Mudah, Berikut Penjelasan Dinas Perdagangan Balikpapan Soal Alurnya
Baca juga: Tangani Covid-19 di Balikpapan, Anggaran Refocusing Direvisi Rp 80 Miliar
"Beberapa bulan ini, ekspor kepiting lumayan. Lebih tinggi daripada ikan untuk hariannya. Sehari bisa berapa ton, dua kali pengiriman ke China. Dari Senin sampai Sabtu," kata Dewi Sartika, Selasa (20/4/2021).
Untuk periode Januari-Maret 2021, volume ekspor kepiting mencapai 76.448 kg, sedangkan untuk nilainya adalah sebesar USD 625.927,50.
Angka ini merupakan pencapaian yang sangat besar.
Pasalnya, ekspor kepiting dari Balikpapan ke Shanghai, China, baru saja dilakukan.
Sebelumnya diberitakan, upaya peningkatan ekspor untuk mendorong pemulihan ekonomi dilakukan oleh banyak pihak, termasuk Bea Cukai Balikpapan, yakni dengan berupaya dalam penambahan jalur perdagangan baru.
Tak hanya Bea Cukai, semua instansi terkait lain turut berpartisipasi.
"PEN Bea Cukai Balikpapan berfokus pada industri perikanan. Beberapa waktu lalu, dilakukan ekspor kepiting pertama dari Balikpapan menuju Shanghai, China," ujar Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Balikpapan, Wijaya Arif Nurrochman.
Ekspor kepiting ke Shanghai, China baru diluncurkan pada Maret 2021 lalu. Namun, Balikpapan belum bisa melakukan ekspor ke negeri tirai bambu tersebut menggunakan pesawat dari Balikpapan.
Ekspor ke Shanghai, mulanya hanya dibatasi volume maksimal 2 ton, dengan durasi seminggu sekali, lalu dilakukan negosiasi, sehingga bisa berkali-kali lipat dari jumlah awal dan setiap hari.
Balikpapan bisa melakukan ekspor kepiting bakau 6-7 ton per hari.