Berita Kutim Terkini

Peringati Hari Kartini 2021, DPPKB Beri Pelayanan KB Gratis di Faskes Seluruh Kutai Timur

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyediakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis dan IVA test dalam rangka menyambut hari.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kutim, Hj Tirah Satriani Bulang memberikan dukungan terhadap kegiatan pelayanan KB gratis yang digelar DPPKB Kutim, Rabu (21/4/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyediakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis dan IVA test dalam rangka menyambut hari kartini 21 April 2021.

Acara digelar secara simbolis pada hari terakhir pelayanan KB gratis dan IVA test di Klinik Pratama Bidan Triana Nur Jalan Margosantoso, Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.

Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dr Setiadi Halim mengatakan, kegiatan KB gratis serentak tersebut merupakan kerjasama BKKBN dengan DPPKB Kutim.

Baca Juga: Disnakertrans Kutim Buat Posko Pengaduan THR, Sudah Berkomunikasi dengan Bupati Kutai Timur

Baca Juga: DPRD Kutai Timur Gelar Paripurna Ranwal RPJMD 2021-2026, Bupati Kutim Sisipkan APBD Tahunan

"Temanya meningkatkan peran perempuan menuju Indonesia sehat dengan hidup terencana," ucapnya, Rabu (21/4/2021).

DPPKB sendiri menargetkan minimal 595 akseptor KB dimanfaatkan dalam program yang berlangsung sejak 5 April 2021 tersebut.

Sebanyak 119 fasilitas kesehatan Se-Kutai Timur dirangkul untuk menuntaskan program tersebut.

"KB gratis ini ditarget minimal 595 akseptor KB, dan diselenggarakan di 119 faskes seluruh Kutai Timur,"ujarnya pada Tribunkaltim.co.

Kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk pengendalian pemerintah terhadap terjadinya baby boom selama pandemi Covid-19 merebak di masyarakat Kutai Timur.

Selain itu, KB gratis juga bermanfaat sebagai penyeimbang antara pertumbuhan penduduk dengan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Diharapkan juga KB ini bisa membentuk keluara kecil yang sesuai dengan kekuatan sosial dan ekonominya," ujarnya.

Dengan terciptanya keluarga kecil yang berkesesuaian dengan kekuatan ekonomi sosial, kesejahteraan tentu tercipta.

Sebab berbagai kebutuhan hidup keluarga tersebut, dapat terpenuhi dengan baik.

Ketua Gabungan Organisasi Wanita(GOW) Kutim, Hj Tirah Satriani Bulang hadir memberikan dukungan terhadap program KB gratis tersebut.

Tirah mengajak kepada seluruh pihak menyebarkan informasi terkait pentingnya program KB yang berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga.

"Kita harus mendukung program KB ini dengan menyebarkan informasi ke masyarakat. Supaya banyak keluarga bisa menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera," ucapnya saat memberikan sambutan.

Istri Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang tersebut berharap kegiatan KB gratis ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh keluarga di Kutai Timur.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kodim 0909/Sangatta, Dinas Kesehatan Kutim, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kutim, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kutim.

Puskesmas Sedadap Juga Berikan Gratis

Berita serupa di tempat lainnya. Peringatan Hari Kartini 2021 jatuh pada Rabu, 21 April 2021. UPT Puskesmas Sedadap di Nunukan, Kalimantan Utara bakal berikan layanan KB dan IVA gratis Rabu esok.

Kepala PT Puskesmas Sedadap, dr Evi Maryani mengatakan, layanan KB gratis itu sebagai tindak lanjut dari surat edaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Tak hanya itu, UPT Puskesmas Sedadap juga rangkaikan dengan pemeriksaan IVA secara gratis.

Baca juga: Bea Cukai Nunukan Beber Tiga Jenis Barang Asal Malaysia yang Sering Diselundupkan

Baca juga: Bupati Asmin Laura Akui Wanita di Nunukan Lebih Produktif dari Laki-laki

IVA merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada mulut rahim untuk melihat apakah ada tanda-tanda ke arah kanker mulut rahim.

"Besok serentak di seluruh Indonesia akan dilangsungkan pelayanan kontrasepsi bagi para wanita. Ini dalam rangka peringatan hari Kartini. Hanya saja yang masih kendala itu pada tes IVA. Warga masih agak kurang. Karena masih tabu bagi masyarakat untuk memeriksa organ dalamnya," kata dr Evi Maryani kepada TribunKaltara.com, Selasa (20/04/2021) pukul 13.00 Wita.

Sesuai surat edaran dari BKKBN target pengunaan kontrasepsi minimal 5 akseptor di setiap Faskes.

Sasaran layanan KB gratis itu tak hanya untuk akseptor KB aktif saja, melainkan juga bagi para pemula.

"Sudah ada 5 orang yang daftar. Tapi, sebenarnya kalau memang Mau, besok langsung datang ke Puskesmas Sedadap juga tetap kami layani secara gratis," ucapnya.

Baca juga: Cegah Kriminalitas, Polres Nunukan Bentuk Tim Patroli Patra Batas, 22 Personel Disiagakan

Baca juga: 13 Nakes dan Karyawan Puskesmas Nunukan Dinyatakan Reaktif, UGD dan Ruang Bersalin Tutup Sementara

Layanan KB gratis itu tak hanya untuk warga di wilayah kerja Puskesmas Sedadap saja, melainkan juga mengakamodir warga di wilayah kerja Puskesmas Nunukan.

Mengingat saat ini, semua layanan di Puskesmas Nunukan ditutup sementara akibat banyak petugas yang terpapar Covid-19.

"Ibu-ibu cukup bawa fotocopy KTP dan BPJS bagi yang memiliki. Warga di wilayah kerja Puskesmas Nunukan juga bisa datang besok ke sini," ujarnya.

Menurutnya, untuk jenis KB yang akan diberikan kepada akseptor tergantung kondisi kesehatan yang bersangkutan.

Diketahui jenis KB yang akan dilayani secara gratis yakni IUD, Implan, dan suntik.

Untuk jenis KB yang akan diterima akseptor, terlebih dahulu dikonsultasikan dulu ke dokter. Kalau gangguan hormonal akibat tekanan darah tinggi.

Baca juga: 13 Petugas Reaktif Covid-19, Layanan UGD dan Ruang Bersalin di Puskesmas Nunukan Dialihkan ke RSUD

"Kami sarankan pakai jenis IUD, yang tidak pakai hormon," ujarnya.

Kalau misalnya yang bersangkutan suka lupa atau sibuk kami sarankan Implan (susuk) atau bisa juga IUD

"Kalau rajin, bisa pakai Pil. Kalau untuk suntik kami sarankan yang masih menyusui," tuturnya.

Ia mengaku, semuanya jenis KB memiliki efek sampingnya masing-masing, apalagi yang non hormonal.

Bahkan untuk pemasangan KB, yang bersangkutan harus memastikan dirinya sedang tidak dalam kondisi hamil.

"Takutnya ibunya lagi menyusui terus dikasi KB Pil, itu bisa kering asinya. Kasian nanti bayinya. Makanya kami sarankan pakai yang suntik 3 bulan. Jadi besok kami cek dulu tensinya, status kesehatan dan lainnya," katanya.

"Untuk pemeriksaan IVA, kami sarankan orangnya tidak dalam kondisi sedang haid karena organnya diperiksa," ungkapnya.

dr Evi menyampaikan untuk jangka waktu pemakaian KB tergantung jenis yang diberikan kepada akseptor.

Kalau suntik satu bulannya selama satu bulan jangka waktunya. Kalau suntik tiga bulannya per tiga bulan lagi baru suntik lagi.

"Kalau jenis IUD sampai 5 tahun. Untuk jenis Implan bisa sampai 3 tahun," imbuhnya.

Dia berharap, adanya layanan KB gratis itu dapat meningkatkan angka cakupan pengguna kontrasepsi. Sehingga itu meminimalisir persalinan.

"Kalau persalinan diminimalisir, anak yang sudah lahir status sosialnya lebih potensial untuk berkembang," pungkasnya.

Berita tentang Kutai Timur

Penulis Syifa'ul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved