Virus Corona di Bontang
Dukung Pemkot Bontang, Ketua IDI Sepakat Gunakan Rapid Antigen Ketimbang GeNose C19, Ini Alasannya
Keputusan Pemkot Bontang tak berminat menggunakan GeNose C19 sebagai alat deteksi dini Covid-19 dinilai tepat.
Penulis: Ismail Usman |
Dinkes Belum Minat Gunakan GeNose, Alasannya Kurang Akurat dan Lebih Banyak Limbah
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Bontang belum berminat untuk pengadaan alat GeNose C19 sebagai alat deteksi dini Covid-19 di Kota Bontang.
Hal itu ditegaskan Bahauddin, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, Kamis (22/4/2021).
Sejauh ini, Dinkes Bontang akan tetap menggunakan alat rapid antigen sebagai deteksi dini penyabaran Covid-19 di masyarakat.
Sebab, menurutnya, alat tes rapid antigen memiliki akurasi yang lebih terpercaya dari pada alat GeNose C19.
"Kami masih pakai antigen aja. Kami belum berminat gunakan GeNose C19 karena akurasinya kurang," bebernya.
Selain itu, pengadaan alat GeNose C19 tidak dilakukan lantaran mempertimbangkan limbahnya yang lebih banyak dari pada alat rapid antigen.
Dijelaskan Bahauddin, penggunaan GeNose C19 ini hanya diperuntukan untuk di tempat tertutup.
Sementara di tempat terbuka tidak bisa.
"Lagian juga GeNose C19 ini tidak bisa digunakan di tempat terbuka. Jadi tidak usah lah," tuturnya.
Disinggung mengenai harga, Bahauddin mengakui jika harga alat GeNose C19 memang jauh lebih murah dari alat rapid antigen.
Ia menegaskan untuk apa menggunakan yang murah, jika akurasinya masih diragukan.
"Memang lebih murah. Tetapi akurasinya kan masih dipertanyakan. Jadi sebaiknya antigen aja," ucapnya.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Rahmad Taufiq