Abrasi Sungai di Samarinda
Abrasi Sungai Dekat Jembatan Mahkota Dua, DLH Samarinda Telusuri Izin Lingkungannya
Kejadian abrasi yang terjadi pada tanah di bawah Jembatan Mahkota II juga akan ditelusuri penyebabnya oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNAKLTIM.CO, SAMARINDA - Kejadian abrasi yang terjadi pada tanah di bawah Jembatan Mahkota II juga akan ditelusuri penyebabnya oleh Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala DLH Samarinda Nurrahmani ssat ditemu di lokasi abrasi mengatakan belum dapat memastikan penyebab pasti dari peristiwa tersebut
Dia turut ikut dalam rombongan Walikota Samarinda Andi Harun saat peninjauan lokasi abrasi pada Senin (26/4/2021).
Baca Juga: Pencarian Hari Kedua Korban Abrasi Dekat Jembatan Mahkota 2 Samarinda, Tim SAR Sisir Satu Kilometer
Baca Juga: Walikota Samarinda Turunkan Tim PUPR dan Konsultan Jembatan Mahkota Dua, Selidiki Abrasi Tanah Urug
"Abrasi ini kita juga mempertanyakan betulkah proyek IPA kalhol ini sudah memakai standar sesuai dengan ijin lingkungan (yang dikeluarkan), nanti setelah beberapa hari tim pengawas masuk untuk melihat sesuai atau tidak," jelasnya.
Di area proyek juga terdapat pengupasan lahan di bagian atas, serta menilai indikasi faktor pendukung lainnya yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi.
Yama, sapaan akrabnya, akan membedah terkait peristiwa ini dalam rapat bersama timnya.
"Nanti kita akan rapat dan menyampaikan, lalu buka dan bedah terkait kasus ini, jadi saat turun nanti akan ada suatu tindakan," ucapnya.
Baca Juga: Kronologi Korban Abrasi di Pinggir Sungai Dekat Jembatan Mahkota Dua Samarinda, Sedang Memancing
Mengenai ranah lingkungan, dia menyebutkan setelah tiga hari pasca peninjauan akan ada hasil dan bisa ikut menggali informasi terkait abrasi yang terjadi.
"Setelah itu baru dapat turun (tiga hari lagi), karena saat ini sedang kerja dari konsultan untuk meneliti," pungkasnya.
Satu Orang Tenggelam dan Hilang
Tepatnya di bawah Jembatan Mahkota Dua RT 22 Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, terjadi abrasi.
Lokasi persisnya ada di tepi Sungai Mahakam yang berakibat pada longsornya material tanah, sekitar pukul 12.51 Wita, Minggu (25/4/2021) hari ini.