Berita Nunukan Terkini

Pasar Ramadhan Nunukan Sepi Pengunjung, Omzet Lumpia Goreng Kari Turun Signifikan

Pasar Ramadhan Nunukan di Jalan Madrasah, RT 06, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FELIS
Sufinah, sedang melayani pembeli Lumpia goreng kari di Pasar Ramadhan Nunukan, Jalan Madrasah, RT 06, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada Selasa (27/4/2021), sore. TRIBUNKALTARA.COM/FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Pasar Ramadhan Nunukan di Jalan Madrasah, RT 06, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, tampak sepi pengunjung.

Dari pantauan di lapangan saat ini, tampak pengunjung yang datang ke pasar Ramadhan, sebagian besar diantaranya adalah pegawai kantoran. Namun, tidak dalam jumlah yang banyak.

Selain itu, tampak pengunjung yang masuk ke dalam tenda Pasar Ramadhan, semuanya menggunakan masker.

Seorang pedagang kue Lumpia goreng kari, Sufinah (47), mengatakan sejak dibuka Pasar Ramadhan pada 13 April lalu hingga kini, pengunjung terbilang sepi.

Berbeda dengan situasi Pasar Ramadhan pada tahun sebelum pandemi Covid-19. Saking banyaknya pengunjung, warga sampai antre untuk membeli menu berbuka.

Baca Juga: BPOM Kaltim Sidak Bahan Makanan Berbahaya di Pasar Ramadhan Tenggarong Kukar, Begini Hasilnya

Tahun lalu kan Pasar Ramadhan nggak dibuka. Kalau tahun-tahun sebelum pandemi, pukul 14.30 Wita, kami penjual sudah didatangi pembeli.

Bahkan orang sampai berdesakan di dalam tenda ini. Orang keluar masuk pun susah.

"Kalau sekarang hanya beberapa orang saja yang datang. Itupun pukul 17.30 Wita baru berdatangan," kata Sufinah kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di sela kesibukkannya mengusir lalat yang hinggap pada dagangannya, Selasa (27/04/2021), sore.

Meski begitu, wanita dua anak itu mengaku, mendapatkan omzet (kotor) penjualan Lumpia goreng kari hingga Rp 1,4 juta pada hari pertama.

Sementara, per hari kemarin omzetnya menurun. Lantaran hasil dagangan Lumpianya sebesar Rp 1 juta.

Baca Juga: PPKM Mikro Kembali Diperpanjang, Pemkot Bontang Bolehkan Gelar Pasar Ramadhan

Setiap harinya, Sufinah hanya bisa memproduksi 700 biji Lumpia. Harga jual per Lumpia sebesar Rp2 ribu per biji.

"Hari pertama keuntungan dari penjualan Lumpia hanya Rp700 ribu. Per hari kemarin turun. Saya hanya dapat Rp 500 ribu," ucapnya.

Untuk bisa memproduksi 700 biji Lumpia, Sufinah membutuhkan waktu sekira 2 jam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved