Berita Nunukan Terkini
Kecelakaan Maut di Nunukan, Ibu Muda Beranak 1 Tewas Tertabrak Truk, Ayah Korban Cari Jenazahnya
Peristiwa naas dialami seorang ibu muda beranak satu yang juga masih berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Kabupaten Nunukan
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Peristiwa naas dialami seorang ibu muda beranak satu yang juga masih berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Didiuga, ibu muda tersebut mengalami kecelakaan maut, tertabrak sebuah truk di jalanan hingga nyawanya tidak tertolong.
Korban bernama Balandina Ulfa, menggunakan kendaraan sepeda motor, sementara yang menabrak adalah truk.
Koronologinya, diduga akibat kelalaian, sopir truk sampah Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Permakaman (DKPP) Nunukan, menabrak seorang mahasiswi hingga tewas di tempat, Rabu (28/04/2021) malam.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut, Mobil Suzuki Ertiga Ditabrak Kereta, 2 Orang Meninggal Dunia
Demikian disampaikan Gradus Koten, tetangga korban, yang menjelaskan kepada Tribunkaltara.com.
Kala itu, kata dia, mayat mahasiswi Balandina Ulfa (21) itu ditemukan oleh warga setelah berjam-jam mencarinya.
Menurut Gradus Koten, tetangga Ulfa, yang juga sebagai orang pertama yang menemukan mayat Ulfa mengatakan.
Sekira pukul 18.00 Wita, korban Ulfa sempat menelepon ayahnya yang bernama Mundus.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Merenggut Satu Nyawa Perempuan, Simak Kronologinya, Truk Tronton Serempet Motor
Dalam percakapan melalui telepon seluler itu, Ulfa meminta ayahnya membawa sebotol bensin ke Kantor Gabungan Dinas-Dinas I (Gadis I), di Jalan Ujang Dewa, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan.
Lantaran, kendaraan roda dua yang ia gunakan kehabisan bahan bakar.

Diketahui, Ulfa, saat itu baru saja selesai menggantikan pekerjaan suaminya sebagai petugas cleaning service di sebuah kantor dinas lingkup OPD Nunukan.
Suaminya ada sedikit kerjaan di Sei Menggaris jadi dia (Ulfa) yang gantikan untuk menyapu dan matikan lampu di kantor Gadis I.
Baca Juga: Kesaksian Kecelakaan Maut di Samarinda, Melihat Korban Terkapar, Terdengar Bunyi Benturan
Percakapannya ditelepon belum selesai, tiba-tiba Mundus mendengar suara keras seorang pria dari telepon anaknya yang menyebut "Astagfirullah".
"Telepon anaknya tiba-tiba mati. Bapaknya telepon berkali-kali, tapi tidak bisa," kata Gradus kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di lokasi pemakaman Ulfa, Kamis (29/04/2021) sore.
Merasa tak sedap hati, ayahnya lalu bergegas menuju kantor Gadis I, tempat Ulfa menunggu.
Tapi nahas, sang ayah tak menemukan anaknya (Ulfa).
Baca Juga: BREAKING NEWS Kecelakaan Maut di Samarinda, Diduga Tabrak Lari, Korban Tewas Warga Tenggarong
Namun, firasat ayahnya bertambah buruk, saat melihat motor milik anaknya bernomor polisi KU 2625 NC, terparkir dalam keadaan rusak parah.
"Saya, sama anak saya, juga ikut bantu bapaknya cari. Karena keluarga kami juga ini. Kami cari keliling kantor Gadis I tidak ketemu," ujarnya.
Sampai di dekat arah rusunawa, kami lihat ada truk sampah DKPP terjebak ban kirinya di dalam parit.
"Kebutulan saya juga penjaga malam di kantor DKPP, tapi lagi off," ucapnya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Samarinda, Adu Banteng Motor vs Mobil, Satu Orang Tewas Saat ke Rumah Sakit
Lanjut Gradus, "Jadi waktu tanya rekan saya yang jaga malam itu, katanya tidak tahu sopirnya belum kembali dari tadi. Pas kembali ke lokasi truk miring tadi, ada Polisi sudah datang.
"Saya cek mesin truk ini masih panas. Pas lihat di bagian ban kanan ada bercak darah. Begitu juga pas saya senter di setir mobil ada bercak darah," katanya.
Di bagian kursi kiri ada juga darah tapi sedikit saja. "Ada bekas air seperti dicucilah," ujarnya.
Gradus mengaku, setelah melihat bercak darah tadi, dirinya semakin yakin mayat Ulfa ada sekitar semak belukar yang tak jauh dari truk sampah plat merah bernomor KU 8022 P itu.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Samarinda, Berboncengan Sepeda Motor Diduga Mabuk, Bawa Sajam, Satu Orang Tewas
Setelah berjam-jam mencari, Gradus akhirnya mendapati mayat korban Ulfa dalam keadaan berlumuran darah.
Pada bagian kepala mayat Ulfa ditutupi dua lembar daun pisang. Sementara itu, pada bagian kaki ditutupi batang singkong.
"Saya cari sampai di pokok pisang dalam semak. Tapi saya lihat sudah jalan buntu ini, karena banyak rumput. Tapi karena penasaran, saya senter sambil jalan mundur," tuturnya.
"Nah, saya lihat ada daun pisang di semak-semak. Jadi saya senter pas di bagian kepala (Ulfa) ditutupi sama daun pisang dua lembar. Di bagian kaki ditutupi pakai batang singkong," ungkapnya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Bontang, Satu Wanita jadi Korban Tewas, Sopir Kaget sebab Pedal Gas Dikira Rem
Dalam hati saya binatang apa ini. Karena gelap lalu di semak-semak. Saya senter kepala sampai kaki, ada luka. Pas saya senter bajunya," katanya.
"Saya langsung panggil Polisi di depan jalan dekat truk miring tadi. Jadi mulai pukul 19.00 Wita kami cari, sekira pukul 23.30 Wita baru kami dapat," tuturnya.
Diduga Mayat Dibuang Jauh
Gradus menduga, sopir truk inisial KL itu berniat membuang mayat Ulfa jauh dari tempat kejadian.
Nahasnya, ban kiri truk sampah itu jatuh ke dalam parit saat berjalan mundur.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Karang Rejo Balikpapan, Satu Orang Meninggal, Diduga karena Minimnya Penerangan
Kalau dilihat di lokasi truk itu, sopirnya jalan mundur. Karena tabraknya di pinggir jalan depan sana.
Ada 1 kilometer lah dari tempat kejadian tabrak. Mungkin kalau tidak terjebak ban kirinya di dalam parit.
"Mayat anak pasti dia (KL) buang jauh. Tega sekali," ungkap Gradus.
Informasi yang dihimpun, korban Ulfa memiliki satu anak yang masih berusia 9 bulan.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Karang Joang Balikpapan, Truk vs Sepeda Motor Adu Banteng, Warga Kukar Meninggal
Dikabarkan, Ulfa merupakan Mahasiswi Politeknik Negeri Nunukan, semester akhir.
Dia baru selesai magang di kantor karantina perikanan. Bulan 10 nanti rencana dia wisuda.
Tapi apa boleh buat, Tuhan berkendak lain. "Kami mohon doanya semoga almarhum anak kami ini bisa ditempatkan di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," imbuhnya.
Penulis Febrianus Felis | Editor: Budi Susilo