Berita Bontang Terkini
Lima Kawasan Pesisir di Bontang Dikepung Banjir Rob, Warga Keluhkan Banyak Perabotan Rusak
Banjir rob yang kerap melanda sejumlah wilayah pesisir di Bontang, terus dikeluhkan sejumlah warga.
Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Banjir rob yang kerap melanda sejumlah wilayah pesisir di Bontang, terus dikeluhkan sejumlah warga.
Dalam 2 tahun terakhir, tingginya air pasang laut di waktu tertentu acap kali merendam sejumlah rumah warga.
Akibatnya, banyak perabotan rumah milik warga yang rusak.
Kerugian yang dialami sudah tak terhitung karena wilayah pesisir telah menjadi langganan banjir rob setiap bulan.
Salah satunya Minah (49), warga yang bermukim di wilayah pesisir Berbas Pantai itu telah banyak mengalami kerugian.
Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Wali Kota Bontang Basri Rase, Atasi Banjir Libatkan ITS, Pernah Dipakai Bu Risma
Rumahnya jadi langganan direndam banjir rob, bahkan 3 hingga 4 kali dalam sebulan, belum lagi, di momen tertentu seperti saat akhir tahun.
Tinggi genangan air di dalam rumah bisa mencapai betis orang dewasa.
"Sudah sering, dalam sebulan beberapa kali lah. Mungkin sepekan sekali. Karena kalau banjir. bisa dua hari berturut-turut," ungkapnya, Kamis (29/4/2021).
Dampaknya tak hanya merusak perabotan rumah, namun kendaraan dan barang dagangannya, seperti sembako juga ikut rusak.
"Apalagi, air laut ini kan berbeda dengan air biasanya. Karena barang yang bermaterial besi bisa karatan. Jadi kami repot. Karena harus dibersihkan air bersih lagi," tuturnya.
Baca juga: Tangani Banjir di Bontang Basri Rase Gandeng ITS, Mulai Kerja saat Hari Pelantikan Esok
Selama hampir 25 tahun tinggal di Pesisir Berbas Pantai, namun banjir rob baru melanda dalam 2 terakhir, tak tahu apa penyebabnya.
Yang jelas, apa yang dialami Minah telah sering dikeluhkan.
Namun pemerintah lagi-lagi tak punya solusi kongkret menjawab persoalan yang terus melanda warga pesisir.
"Mereka hanya menyarankan pindah atau rumahnya ditinggikan. Karena ini sudah faktor alam. Masa cuman begitu. Tidak ada tindakan sama sekali," ujarnya lagi.
Sementara Syamsia (46) yang juga bermukim di wilayah pesisir menuturkan hal serupa.
Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Tinjau 3 Lokasi Banjir, Temukan Penyempitan Saluran Irigasi
Ia bahkan nekat meninggalkan rumahnya sementara waktu.
"Capek soalnya selalu bersihin. Masa tiap bulan rumah terendam. Itupun bukan hanya sehari. Setiap sore dalam dua hari kalau lagi banjir rob. Belum lagi barang-barang rusak," ucap Syamsia.
Kejadian banjir rob ini sudah dikeluhkan sejumlah warga.
Namun pemerintah setempat tak bisa bertindak banyak, dengan alasan berbagai macam.
"Mau sampai kapan seperti ini. Masa dibiarkan aja. Alasannya karena faktor alam. Tapi paling tidak ada solusi lah. Bagaimana pun kami juga warga Bontang," tuturnya.
Baca juga: Tahun Depan, Pemprov Kaltim Usulkan Penanggulangan Banjir Samarinda ke Pemerintah Pusat
Diberitakan sebelumnya, BPBD Bontang mengatakan, banjir rob ini merupakan siklus tahunan berupa air laut pasang di daerah pesisir, biasanya terjadi setiap bulan dengan ketinggian air berbeda-beda.
Puncak ketinggian air laut biasanya diprediksi terjadi di akhir tahun, namun tak begitu akurat sebab banyak faktor lain yang mempengaruhi.
Dari catatan BPBD, ada lima wilayah di Bontang yang kerap jadi langganan banjir rob, yakni Tanjung Laut Indah, Bontang Kuala, Lok Tuan, Tanjung Limau dan Berbas Pantai.
Sehingga diingatkan bagi masyarakat yang bermukim di sana agar tetap siaga.
Warga diimbau bagi yang berencana tinggal di wilayah tersebut, sebaiknya bangunan rumah yang ditempati dibuat lebih tinggi.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Rahmad Taufiq