Abrasi Sungai di Samarinda

Pengamat Sebut Harus Ada Upaya Penanggulangan Longsor Pasca Abrasi di Bawah Jembatan Mahkota II

Abrasi hingga longsor yang terjadi persis di bawah Jembatan Mahkota II sejak Minggu (25/4/2021) harus ada penanggulangan secara tepat.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Lokasi terkini abrasi di proyek pengerjaan IPA Kalhol, tepat dibawah jembatan Mahkota Dua, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, foto diambil tanggal 27/4/2021. TRIBUNKALTIM.CO/ NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Abrasi hingga longsor yang terjadi persis di bawah Jembatan Mahkota II sejak Minggu (25/4/2021) harus ada penanggulangan secara tepat.

Dr Ir Tamrin, ST MT, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Fakultas Teknik Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur menilai langkah awal yang dilakukan Walikota Samarinda sudah benar.

Dengan menutup sementara Jembatan Mahkota II, karena sempat menyebut ada pergeseran pada bagian pylon setelah dilakukan pengukuran.

Baca juga: Abrasi Sungai Berdampak ke Jembatan Mahkota Dua Samarinda, KSOP Ingatkan Kapal Jaga Jarak

"Pertama sudah benar, mengurangi beban jembatan dengan ditutup sementara," ujar Tamrin.

"Karena jika dibilang ada pergeseran dan masih tetap dilewati tentu berbahayam" ujarnya.

"Misalnya, kalau mobil yang lewat, bukan hanya beratnya saja yang dihitung, tetapi gerakan mobil itu terhadap dinamika jembatan ini, itu ada," jelasnya.

"Ini yang berbahaya dan akan berdampak penambahan pylon," jelasnya, Kamis (29/4/2021) dikonfirmasi awak media.. 

Lokasi terkini abrasi di proyek pengerjaan IPA Kalhol, tepat dibawah jembatan Mahkota Dua, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, foto diambil tanggal 27/4/2021. TRIBUNKALTIM.CO/ NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Lokasi terkini abrasi di proyek pengerjaan IPA Kalhol, tepat dibawah jembatan Mahkota Dua, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, foto diambil tanggal 27/4/2021. TRIBUNKALTIM.CO/ NEVRIANTO HARDI PRASETYO (TRIBUNKALTIM.CO/ NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Langkah selanjutnya yaitu proyek di bawah Jembatan Mahkota II yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) harus langsung berkoordinasi dengan pihak perencana.

Merencanakan langkah apa yang harus dilakukan, jika dilihat dari kondisi saat ini. 

"Jadi, memang sementara ya longsor tidak bisa dibiarkan begitu saja," ujarnya.

Baca juga: Abrasi Sungai di Samarinda, Penimbunan Nihil Koordinasi, 150 Meter dari Proyek Harus Tiada Bangunan

"Sehingga tidak terjadi longsor susulan yang dapat berdampak lebih parah," sebut Tamrin.

"Misalnya penurapan, tetapi harus dihitung dengan tepat, apakah tanah yang akan diturap dapat menahan beban," ungkapnya.

Langkah cepat tentu harus dilakukan, salah satunya yakni meminimalisasi longsoran tanah di sekeliling tiang pancang pilar Jembatan Mahkota II agar tidak meluas.

Berita tentang Samarinda

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved