Abrasi Sungai di Samarinda
Pengamat Sebut Harus Ada Upaya Penanggulangan Longsor Pasca Abrasi di Bawah Jembatan Mahkota II
Abrasi hingga longsor yang terjadi persis di bawah Jembatan Mahkota II sejak Minggu (25/4/2021) harus ada penanggulangan secara tepat.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Abrasi hingga longsor yang terjadi persis di bawah Jembatan Mahkota II sejak Minggu (25/4/2021) harus ada penanggulangan secara tepat.
Dr Ir Tamrin, ST MT, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Fakultas Teknik Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur menilai langkah awal yang dilakukan Walikota Samarinda sudah benar.
Dengan menutup sementara Jembatan Mahkota II, karena sempat menyebut ada pergeseran pada bagian pylon setelah dilakukan pengukuran.
Baca juga: Abrasi Sungai Berdampak ke Jembatan Mahkota Dua Samarinda, KSOP Ingatkan Kapal Jaga Jarak
"Pertama sudah benar, mengurangi beban jembatan dengan ditutup sementara," ujar Tamrin.
"Karena jika dibilang ada pergeseran dan masih tetap dilewati tentu berbahayam" ujarnya.
"Misalnya, kalau mobil yang lewat, bukan hanya beratnya saja yang dihitung, tetapi gerakan mobil itu terhadap dinamika jembatan ini, itu ada," jelasnya.
"Ini yang berbahaya dan akan berdampak penambahan pylon," jelasnya, Kamis (29/4/2021) dikonfirmasi awak media..

Langkah selanjutnya yaitu proyek di bawah Jembatan Mahkota II yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) harus langsung berkoordinasi dengan pihak perencana.
Merencanakan langkah apa yang harus dilakukan, jika dilihat dari kondisi saat ini.
"Jadi, memang sementara ya longsor tidak bisa dibiarkan begitu saja," ujarnya.
Baca juga: Abrasi Sungai di Samarinda, Penimbunan Nihil Koordinasi, 150 Meter dari Proyek Harus Tiada Bangunan
"Sehingga tidak terjadi longsor susulan yang dapat berdampak lebih parah," sebut Tamrin.
"Misalnya penurapan, tetapi harus dihitung dengan tepat, apakah tanah yang akan diturap dapat menahan beban," ungkapnya.
Langkah cepat tentu harus dilakukan, salah satunya yakni meminimalisasi longsoran tanah di sekeliling tiang pancang pilar Jembatan Mahkota II agar tidak meluas.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola