Abrasi Sungai di Samarinda

Abrasi Sungai Berdampak ke Jembatan Mahkota Dua Samarinda, KSOP Ingatkan Kapal Jaga Jarak

Terjadinya abrasi disusul longsoran di tepi Sungai Mahakam, tepat di bawah Jembatan Mahkota II juga membuat pihak Kesyahbandaran.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI
Abrasi disusul longsor yang terjadi di bawah kolong Jembatan Mahkota Dua, Minggu (25/4/2021) lalu. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HP 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Terjadinya abrasi disusul longsoran di tepi Sungai Mahakam, tepat di bawah Jembatan Mahkota II juga membuat pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II A Samarinda angkat bicara.

Pihaknya meminta setiap kapal yang melewati bawah Jembatan wajib menggunakan asisst tunda.

Assist tunda dalam bahasa teknis perkapalan ialah kegiatan pemanduan kapal yang akan melintas dengan manuver.

Khususnya di bawah Jembatan Mahkota II, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Baca Juga: Abrasi Sungai di Samarinda, Penimbunan Nihil Koordinasi, 150 Meter dari Proyek Harus Tiada Bangunan

Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas II A Samarinda, Slamet Isyadi saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co pada Kamis (29/4/2021) hari ini.

Untuk kegiatan perlintasan kapal dibawah jembatan yang mana terdapat teluk cinta dan pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) pihaknya juga  sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Samarinda.

Dengan adanya longsor ini kami menyampaikan ke pihak navigasi serta Pelindo IV Cabang Samarinda untuk kapal yang melintas di bawah jembatan wajib asisst tunda.

"Artinya, untuk tetap menjaga jarak dengan pilar jembatan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga, wajib menggunakan asis tunda," jelasnya.

Baca Juga:  Abrasi Sungai Dekat Jembatan Mahkota Dua, DLH Samarinda Telusuri Izin Lingkungannya

Ditegaskannya bahwa aktivitas yang dilakukan di darat atau pinggir sungai tak berpengaruh pada lebar sungai.

Pasalnya bentangan pilar jembatan cukup lebar antara pilar satu dengan yang lain. 

"Tidak ada pengaruhnya, hanya saja kami meminta untuk lebih hati-hati dan waspada bagi kapal jika akan melewati kolong jembatan tersebut, makanya wajib asisst tunda," tegas Slamet Isyadi. 

Dia berharap dari pihak navigasi maupun Pelindo IV Cabang Samarinda, tetap melaksanakannya sesuai dengan tupoksi masing-masing. 

"Untuk tetap berhati-hati dan menjaga jarak aman," singkatnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved