Virus Corona di Kukar

Tantangan Guru SD dalam Pandemi Covid-19 di Kukar, Hingga Membuat Duta Orangtua

Selama menerapkan program Pembelajaran Jarak Jauh atau belajar memakai sistem daring, ternyata memberikan dampak negatif bagi anak didik sekolah.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Kegiatan webinar tentang Pertemuan Media Tanoto Foundation, Rabu (28/4/2021), menghadirkan guru, wartawan, dan pegiat Tanoto Foundation. TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Selama menerapkan program Pembelajaran Jarak Jauh atau belajar memakai sistem daring, ternyata memberikan dampak negatif bagi anak didik sekolah.

Satu di antaranya yang dirasakan oleh guru dari siswa siswi di Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur kala wabah virus Corona.  

Dialah, Nanang Nuryanto, Guru SDN 021 Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dia sampaikan kepada Tribunkaltim.co melalui webinar tentang Pertemuan Media Tanoto Foundation, Rabu (28/4/2021).

Selama menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh, pihaknya juga melakukan survei untuk melihat tolak ukur dan ingin mengetahui apa yang dirasakan selama belajar secara daring.

Baca Juga: Survei ke Kediaman Siswa di Malinau, Semangat Belajar jadi Persoalan Pembelajaran Jarak Jauh

“Survei ke masing-masing rumah, ke wali murid, melihat kondisi siswa yang daring,” ungkapnya.

Dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, ditemukan ada hal efek negatif selama belajar daring.

Yakni adanya ketergantungan siswa kepada orangtuanya, berbagai hal yang berkaitan dengan dunia sekolah, sang anak melepas tanggungjawab, serahkan semuanya ke orangtuanya.

“Manja ke orangtua,” katanya.

Baca Juga: Webinar Universitas Borneo Tarakan, RISE Programme Beber Pembelajaran Jarak Jauh jadi Tantangan

Tidak sampai disitu, terdapat juga keluhan-keluhan dari orangtua murid. Mengeluh tidak mampu menjadi pendamping anak-anaknya belajar, bahkan kesan sudah merasa lepas tangan.

“Ada orangtua yang merasa sudah masa bodo, ada emosinya yang tidak stabil,” tuturnya.

Lantas, efek negatif lainnya dari belajar via daring, anak-anak murid mengalami kelelahan mata sebab saban hari, pandangan mata harus berkutat ke arah smartphone.

Anak-anak zaman sekarang di kala pandemi Covid-19, belajar dan bermainnya jadi tertuju hanya ke smartphone saja.

Baca Juga: Pembelajaran Jarak Jauh, Murid tak Berinteraksi dengan Teman Sebaya dan Guru, Tantangan Kala Pandemi

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved