Lebaran Idul Fitri 2021
Lebaran Idul Fitri 2021, Seluruh Objek Wisata di Penajam Paser Utara Ditutup Selama 3 Hari
Dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, menutup semua obyek wisata saat perayaan Lebaran atau Idul Fitri 2021 atau 1442 Hijriah.
"Penutupan semua objek wisata alam dilakukan selama tiga hari, mulai tanggal 14 hingga 16 Mei 2021 nanti," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU, Andi Israwati Latief, Kamis (6/5/20219.
Penutupan semua objek wisata yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah merupakan salah satu upaya pemerintah daerah.
Dalam hal untuk mengantisipasi membludaknya kegiatan masyarakat yang berpotensi mengakibatkan kerumuman saat libur lebaran nanti.
Baca Juga: Pemkab Berau Terima Penghargaan Mata Lokal Awards, Daerah Inovatif Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Terkait penutupan obyek wisata adalah merupakan bagian dari pencegahan penularan virus atau Covid-19.
"Kita menghindari kerumunan atau keramaian, harus menjaga jarak, hall ini sebagai upaya untuk mempersempit penyebaran virus corona di tempat-tempat kerumunan," jelasnya.
Dalam mendukung upaya pemerintah dalam hal tersebut, Pihak Disbudpar PPU telah memberikan surat koordinasi kepada seluruh Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis) di seluruh Kabupaten PPU terkait dengan penutupan objek wisata.
"Semua Pokdarwis di lokasi wisata sudah kami arahkan terakait penutupan objek wisata, agar objek wisata dapat dikontrol," kata Andi.
Baca Juga: Derawan Bakal Naik Kelas, Menparekraf Sandiaga Uno Lirik Potensi Wisata Kelas Dunia di Kaltim
Baca Juga: Begini Strategi Bupati Berau Sri Juniarsih Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pascapandemi
Andi menambahkan, dirnya mengimbau masyarakat khusunya warga PPU untuk bersama-sama menjaga sanak keluarga dan kerabat terdekat untuk tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Tetap terapkan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan jauhi kerumunan dalam upaya mencegah terjadinya penyebaran Covid-19," tandasnya.
Kondisi Wisata Kaltim Akibat Covid-19
Berita sebelumnya. Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur Sri Wahyuni MPP, sampaikan terkait kondisi pariwisata tahun 2020 tahun lalu saat pandemi Covid-19, Kamis (6/5/2021).
Penyampaian terseut, dipaparkannya dalam kegiatan Sarahseran Virtual dan Mata Lokal Eward dengan tema "Menggerakan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Kaltim" dalam rangka HUT Tribun Kaltim ke 18.
Sri Wahyuni, menuturkan pada awal 2020 Januari hingga Maret situasi masih normal.
Baca Juga: Potensi SDA di Mahulu Berlimpah, Bupati: Dapat Dikembangkan untuk Pariwisata
Baca Juga: Bincang Pariwisata Dispar Ingatkan Peran CHSE di Perhotelan, Harus Menjaga Kebersihan Lingkungan
Lalu masuk pada April hingga Juni hampir semua tempat pariwisata tutup.
Pada Juni dan Juli sudah kembali melakukan pembukaan secara terbatas dan industri sudah mulai beroperasi karena kondisi Covid-19 yang melandai.
Baca Juga: APBD Kutai Timur 2021 Turun Rp 500 Miliar, Bupati Ardiansyah Sulaiman Ingin Optimalkan Pariwisata
Baca Juga: Dapat Motivasi dari DPRD Provinsi Kaltim, Dinas Pariwisata Kutim Keluhkan Infrastruktur Jadi Kendala
Pada Agustus, Daya Tarik Wisata (DTW) mulai dibuka dengan pembatasana pengunjung dan jam operasional, staycation juga mulai berjalan.
Namun pada September hingga Desember 2020, Meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE) terbatas di Hotel dan DTW.
Sementara itu terkait hunian Hotel Berbintang di tahun 2020, Sri Wahyuni menuturkan bahwa pada Bulan Mei terendah yang hanya 26,31 persen.
Tetapi sebelmu adanya pandemi mewabah pada Februari 2020, tertinggi hunia yakni mencapai 61. 25 persen.
"Artinya walaupun masa pandemi, ketika ruang publik dibuka staycation juga mulai berjalan. Akutansi hotel sudah di atas 26 persen," terangnya saat memberikan pemaparan, Kamis (6/5/2021) melalui virtual.
Baca Juga: Upayakan Potensi Mitra Pariwisata, Komisi IV DPRD Kaltim Kunker ke Dispar Kutim
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Kaltara Andi Hamzah Beber Kabupaten Nunukan Memiliki Banyak Potensi Pariwisata
Ia melanjutkan terkait kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara atau Wisman dan Wisnus di Kaltim sebelum dan setelah pandemi Covid-19.
Untuk Wisnus pada tahun 2020 kurang lebih setara dengan kondisi wisata 6 tahun yang lalu.
Sementara Wisman setara dengan 7/6 tahun yang lalu.
"Jadi memang ini turun drastis, karena yang menjadi prioritas di masa pandemi kualitas pengunjung, bukan kuantitasnya," ungkapnya.
Berita tentang Penajam Paser Utara
Penulis Dian MS | Editor: Budi Susilo