Berita Kutim Terkini
Pelabuhan KEK Maloy Belum Juga Beroperasi, Ini Sorotan Anggota DPR RI Irwan Fecho
Dicanangkan rampung akhir tahun 2020 lalu, Pelabuhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy masih juga belum mengantongi izin operasional.
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA - Dicanangkan rampung akhir tahun 2020 lalu, Pelabuhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy masih juga belum mengantongi izin operasional.
Pelabuhan yang merupakan Proyek Strategis Nasional tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp 23 miliar.
Padahal uji coba sandar kapal dan olah gerak kapal sudah dilakukan pada Oktober 2020 lalu di Pelabuhan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.
Baca Juga: BREAKING NEWS Kebakaran Hanguskan Satu Rumah di Kecamatan Sangatta Selatan Kutim
Baca Juga: Update Covid-19 di Kutim, Tambah 11 Kasus Positif dan Satu Pasien Meninggal Dunia
Bahkan pemerintah pusat sudah menantikan izin operasional dan pekerjaan sisi darat yang menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah.
Belum lagi adanya isu terkait investor yang menjadi target utama pembangunan pelabuhan tidak banyak menaruh minat untuk melakukan investasi di wilayat tersebut.
Anggota Komisi 5 DPR RI, Irwan Fecho menyoroti tekad pemerintah daerah yang terkesan tidak bergegas dalam mewujudkan KEK Maloy.
Baca Juga: Larangan Mudik Kutim, 14 Kendaraan Putar Balik di Km 1 Sangatta, Mayoritas Travel Luar Kecamatan
Baca Juga: Hasil Musda V, Kasmidi Bulang Kembali Dipercaya sebagai Ketua DPD Golkar Kutim
"(Pelabuhan) tidak mungkin terwujud kalau menjanjikan bagi sebuah investasi. Karena kita coba lihat situasinya di sana yang bahkan masih ada dokumen izin yang belum selesai," ujarnya, Minggu (9/5/2021).
Ditambah lagi dengan infrastruktur jalan penghubung untuk masuk ke pelabuhan sudah longsor di beberapa bagian.
Integrasi dari semua permasalahan tersebut yang kemudian membuat Pelabuhan KEK Maloy tidak bisa memikat pemilik modal untuk masuk dan berinvestasi.
"Bagaimana bisa menjadi kawasan industri dan pelabuhan internasional, sementara penampakannya untuk sebuah Kawasan Industri tidak ada," ucap Irwan.
Untuk itu, tokoh nasional yang berasal dari Kutim tersebut bertekad untuk fokus mewujudkan Pelabuhan KEK Maloy agar bisa fungsional.