Virus Corona

Lebih 4 Ribu Pemudik Positif Covid-19 Saat Dilakukan Tes Acak, Larangan Mudik Kembali Diserukan

Berdasarkan data jumlah pemudik yang dilakukan tes Covid-19 secara random berjumlah 6742 orang

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Ilustrasi mudik lebaran, lebih 4 ribu pemudik dinyatakan positif virus corona. 

TRIBUNKALTIM.CO - Lebih dari 4 ribu orang pemudik diketahui postif Covid-19.

Hasil ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan secara acak di sejumlah pos penyekatan.

Angka ini sendiri lebih dari setengah pemudik yang melakukan tes

Berdasarkan data jumlah pemudik yang dilakukan tes Covid-19 secara random berjumlah 6742 orang

Sementara pemudik yang dinyatakan positif virus Corona berjumlah 4.123 orang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan terdapat pemudik yang ternyata positif Covid-19 saat dites petugas di pos penyekatan Operasi Ketupat 2021.

Terdapat 4.123 orang pemudik dinyatakan positif Covid-19 dari 6.742 pemudik yang dites secara random.

"Operasi ketupat kemarin jumlah pemudik yang dirandom testing dari 6742, konfirmasi positifnya 4123 orang," ujar Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Riwayat Perjalanan Dakwah Keliling Tengku Zulkarnain Sebelum Terpapar Covid-19 dan Meninggal Dunia

Mereka yang dinyatakan positif Covid-19, kata Airlangga sebagian di antaranya ada yang kemudian di rawat di rumah sakit dan sebagian lainnya menjalani isolasi mandiri.

"Dilakukan isolasi mandiri 1.686 orang dan dirawat 75 orang," katanya.

Aparat kepolisian, kata Airlangga, melakukan penyekatan di 381 lokasi.

Jumlah kendaraan yang telah diperiksa yakni 113.694 unit, dan 41.097 di antaranya diminta putar balik.

"Pelanggaran travel gelap adalah 346 kendaraan," katanya.

104.370 Pemudik Dipaksa Putar Balik di Posko Penyekatan

Setidaknya 104.370 kendaraan yang akan mudik diminta putar balik ke titik awal keberangkatan sejak 5 hari pelaksanaan operasi ketupat mengenai pelarangan mudik lebaran 2021.

Diketahui, penindakan itu berlangsung sejak 6 Mei 2021 hingga 10 Mei 2021. Pemudik diminta untuk putar balik saat melintas di posko penyekatan pelarangan mudik lebaran 2021.

"Kegiatan pencegahan mudik sampai hari ini telah memutarbalikkan kendaraan sebanyak 104.370 kendaraan. Ini bagian aktivitas mudik yang dicegah dalam rangka menangani virus Corona," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/5/2021).

Ia menyampaikan pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mudik lebaran di masa pandemi Covid-19.

Pasalnya, pemerintah dan aparat khawatir adanya peningkatan penularan Covid-19 pasca perayaan hari libur lebaran 2021.

"Kita semua bercermin pasca idul Fitri tahun kemarin didapatkan itu meningkat cukup tajam dari masyarakat yang terkonfirmasi virus Corona meningkat 93 persen. Dan tingkat kematian meningkat sampe 63 persen. Kita tidak ingin hal itu terulang kembali pada idul Fitri 2021," ujar dia.

Dia pun mencontohkan kasus tsunami virus Corona yang tengah dialami di India. Polri tak mau kasus tersebut terjadi di Indonesia.

"Juga bercermin dari kasus yang terjadi di India dimana warga gak mematuhi protokol kesehatan secara baik sehingga di India mengalami tsunami Covid-19," jelasnya.

Atas dasar itu, Polri mengimbau agar warga patuh mentaati larangan mudik lebaran pada tahun ini.

"Polri mengimbau masyarakat dapat menyadari yang memiliki keinginan secara pribadi untuk tidak mudik lebaran 2021. Hal ini menjadi bagian bersama-sama melindungi diri terhindar dari Corona di negeri ini," tukas dia.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Beber 3 Varian Covid-19 Masuk ke Indonesia, Simak Peta Penyebarannya

3 Varian Baru Virus Corona Masuk Indonesia, dari Inggris, Afsel dan India, Mana yang Lebih Bahaya?

Sejumlah varian baru virus Corona yang telah bermutasi ditemukan di Indonesia.

 Varian-varian baru tersebut diketahui berasal dari beberapa negara yakni Inggris, Afrika Selatan dan India.

Saat ini ada 3 varian baru yang dipastikan masuk ke Indonesia.

Yakni  B117, B1351, dan B1617.

Jubir vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian baru B117 berasal dari Inggris, kemudian B1351 asal Afrika Selatan, dan varian mutasi ganda dari India B1617.

"Varian B117 ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75 persen dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (4/5/2021).

Nadia mengatakan, varian B117 saat ini merupakan varian yang paling banyak dilaporkan oleh orang dari berbagai negara.

WHO mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49% varian B117 yang bersirkulasi di Asia Tenggara.

Namun, di India varian B1617 justru yang mendominasi dibandingkan varian B117.

"B1617 yang disebut mutasi ganda ini sudah ditemukan di Singapura dan Malaysia,” kata Nadia.

Baca juga: Selain Klaster Tempat Ibadah, Satgas Balikpapan Ungkap 1 Positif Covid-19 Tertular dari Tempat Kerja

Diketahui, Organisasi kesehatan dunia atau WHO menggolongkan B117, B1351, serta P1 sebagai varian of Concern atau varian yang diwaspadai.

VoC memiliki beberapa karakteristik yang bisa menyebabkan penularan yang lebih cepat (super spreader) dan dapat memengaruhi tingkat keparahan penyakit.

Sementara varian mutasi ganda dari India B1617 masih digolongkan sebagai varian of interest.

“Jadi seseorang yang terinfeksi dari gejala ringan kemudian dalam waktu singkat menjadi berat bahkan berujung pada kematian,” kata Nadia.

Untuk mencegah penularan lebih meluas, Nadia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas.

Situasi ini mengharuskan masyarakat mematuhi serius anjuran maupun aturan pemerintah.

“Tidak ada yang menjamin bahwa dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium yang negatif selama dalam perjalanan ataupun selama dalam proses kita menuju kampung halaman misalnya, kita tidak terpapar Covid-19,” kata Nadia.

(*)

Berita tentang Virus Corona

Berita tentang mudik

Berita ini telah tayang di Tribunnews dengan judul 4.123 Pemudik Dinyatakan Positif Covid-19 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved