Berita Nunukan Terkini
Karut Marut Distribusi Tabung Elpiji 3 Kg, Antrean Warga Nunukan Panjang di Kantor Lurah
Warga Nunukan, Kalimantan Utara, hingga kini masih mengeluhkan distribusi tabung elpiji 3 Kg yang dinilai tidak tepat sasaran
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Warga Nunukan, Kalimantan Utara, hingga kini masih mengeluhkan distribusi tabung elpiji 3 Kg yang dinilai tidak tepat sasaran.
Pagi tadi, warga Kelurahan Nunukan Timur berbondong-bondong menuju kantor lurah, sembari membawa tabung kosong gas elpiji 3 Kg.
Informasi yang dihimpun, belasan warga memenuhi teras depan kantor Lurah Nunukan Timur, lantaran menagih hak mereka untuk mendapatkan gas bersubsidi dari pemerintah.
Satu di antaranya, Nurhayati warga RT 011 Kelurahan Nunukan Timur, mengaku memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan, namun belum pernah sama sekali mendapat tabung gas bersubsidi itu.
Baca Juga: Harga Gas 3 Kg di Nunukan per Tabung Rp 70 Ribu, Aliansi Masyarakat Beber tak Ada Kelangkaan Barang
"Saya antre selama ini belum pernah dapat. Di RT 011 ada 300 pemilik SKTM termasuk saya," kata Nurhayati kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di halaman kantor Lurah Nunukan Timur, Senin (17/05/2021), pukul 12.00 Wita.
Menurut Nurhayati, dirinya terpaksa membeli tabung gas 3 Kg di pengecer dengan harga Rp50 ribu per tabung.
"Katanya pasokan elpiji setiap pangkalan itu sesuai jumlah SKTM yang diterbitkan. Tapi kata pemilik pangkalan jatahnya hanya 100 tabung. Lalu sisa tabungnya ke mana," ucap Nurhayati.
Lanjut Nurhayati, agar mendapatkan tabung gas elpiji 3 Kg itu, ia diminta oleh pemilik pangkalan untuk meninggalkan tabung gasnya di pangkalan sampai berminggu-minggu.
Baca Juga: Pemulung Tertangkap Basah Curi Tabung Gas 3 Kg di Samarinda, Dihukum Hormat dan Hafalan Pancasila
"Kalau punya tabung banyak mungkin bisa ditinggal seperti itu. Tapi punya saya hanya dua tabung. Mending kalau satu minggu sekali dapat tabung gas, ini sampai berminggu-minggu. Padahal datang tabungnya tiap minggu. Saya pakai tabung hanya satu minggu saja. Kadang belum seminggu habis sudah," ujarnya.
Bahkan, Nurhayati mengatakan dirinya terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak buras saat Idul Fitri beberapa hari lalu.
"Dari pada beli tabung gas Malaysia, berat lagi angkatnya. Harganya itu Rp300 -Rp330 ribu per 14 Kg. Isinya pun nggak sampai segitu, setengah saja," tuturnya.
Ia berharap kepada pemerintah daerah untuk lebih serius menanggapi distribusi tabung gas yang dinilai tidak tepat sasaran.
Berharap kepada pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menanggapi distribusi tabung gas elpiji yang tidak tepat sasaran.