Virus Corona di Tarakan
Screening Penumpang Arus Balik di Tarakan, Siapkan 1.000 Stick Rapid Antigen
Total sekitar 1.000 pcs stick rapid antigen disediakan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan yang diperuntukkan
Adapun prosedurnya dikatakan Hidayat,
tidak sampai 15 menit. Estimasi membutuhkan waktu 10 menit mulai dari proses pengambilan sampel hingga pembacaan hasil sampel.
"Tunggu 5 menit sampai 10 menit hasilnya sudah kelihatan. Kalau yang sudah keliahtan dan negatif bisa lanjut," ungkapnya.
Adapun semisal ditemukan hasilnya reaktif, maka harus bertahan untuk ditindaklanjuti kembali memeriksakan diri menggunakan swab test PCR.
"Kalau tahap ini menjadi tupoksi Dinkes. Kami kerja sama dengan Dinkes Tarakan. Nanti keputusannya semisal tetap positif apakah isolasi mandiri atau di rumah sakit, semua diputuskan Dinkes Tarakan," pungkasnya.
Patroli Pintu Masuk Pelabuhan
Hari ini menjadi hari terakhir masa peniadaan mudik 6-17 Mei 2021.
Sejumlah pintu masuk Tarakan seperti Bandar Udara Juwata Tarakan dan Pelabuhan Malundung dan Pelabuhan Tengkayu Satu Kota Tarakan terpantau sepi aktivitas penumpang.
Di hari terakhir ini pula, personel gabungan TNI dan Polri meningkatkan pengawasan di beberapa pintu masuk. Tak terkecuali di Posko Pengamanan Terpadu di Pelabuhan Tengkayu Satu Kota Tarakan.
Dikatakan Komandan Kodim 0907 Tarakan, Letkol Infanteri Eko Antoni Chandra Lestianto, pengawasan yang paling utama di titik lokasi yakni penerapan protokol kesehatan penumpang atau pelaku perjalanan.
Baca Juga: Dua Tahun tak Gelar Open House Idul Fitri di Tarakan untuk Umum karena Covid-19
Secara intensif, personel gabungan di lapangan terus memantau dan mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Ini untuk mempersempit penyebaran Covid-19.
Komandan Kodim 0907 Tarakan, Letkol Infanteri Eko Antoni Chandra Lestianto mengatakan, pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan bertujuan sebagai upaya untuk memutuskan penularan virus corona dari para pendatang dan yang akan keluar wilayah Tarakan.
"Sehingga nantinya, jika terdeteksi ada yang masyarakat yang masuk maupun keluar bisa dengan cepat diatasi," ucapnya.
Menurutnya, langkah tersebut untuk mengantisipasi adanya klaster mudik Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Supaya, angka penyebaran Covid-19 mampu ditekan.
Baca Juga: Pasar Malam THM Tarakan Padat, Pengunjung Banyak Abaikan Protokol Kesehatan