Virus Corona di Tarakan
Screening Penumpang Arus Balik di Tarakan, Siapkan 1.000 Stick Rapid Antigen
Total sekitar 1.000 pcs stick rapid antigen disediakan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan yang diperuntukkan
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Total sekitar 1.000 pcs stick rapid antigen disediakan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan yang diperuntukkan melakukan kegiatan swab test antigen bagi penumpang.
Selain diperuntukkan bagi penumpang yang ingin keluar Tarakan pada masa peniadaan mudik 6 sampai 17 Mei 2021, juga diperuntukkan untuk penumpang arus balik di masa pengetatan 18 Mei hingga 24 Mei 2021.
Dibeberkan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan, Hidayat, sejak sebelum 6 hingga 17 Mei peniadaan mudik.
Pihaknya sudah mulai melakukan swab test antigen secara random bagi penumpang yang ingin keluar Tarakan di Pelabuhan Tengkayu Satu.
Baca Juga: Cegah Klaster Baru di Tarakan, Personel TNI dan Polri Maksimalkan Patroli Pintu Masuk Pelabuhan
Hal ini dilakukan semenjak aturan ditiadakannya lagi penunjukan persyaratan keberangkatan khusus rute tujuan kabupaten yang berada di bawah dua jam lama perjalanan.
Pada Minggu (16/5/2021) kemarin, dikatakan Hidayat menjadi puncak lonjakan penumpang.
Sehingga jika hari biasanya hanya random sampling, kemarin ia menggelar swab test massal kepada seluruh penumpang.
"Ini dalam rangka meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kaltara. Kami kembali melaksanakan swab test antigen," ungkap Hidayat kepada TribunKaltara.com.
Baca Juga: Dua Tahun tak Gelar Open House Idul Fitri di Tarakan untuk Umum karena Covid-19
Ia mengatakan kegiatan swab test massal juga dilakukan di pelabuhan asal keberangkatan. Sehingga kegiatan menyeluruh dilakukan serentak di Kaltara.
Kegiatan ini juga dilanjutkan untuk arus balik penumpang di masa pengetatan setelah berakhirnya masa peniadaan mudik 6-17 Mei 2021.
"Sampel yang diturunkan di kantor ada sekitar seribuan. Itu menyasar untuk penumpang," jelasnya.
Pada Senin (17/5/2021) hari ini, kembali kegiatan swab dilakukan meski tidak massal.
Kali ini kegiatan swab hanya dilakukan secara acak atau random memilih beberapa penumpang.
Adapun prosedurnya dikatakan Hidayat,
tidak sampai 15 menit. Estimasi membutuhkan waktu 10 menit mulai dari proses pengambilan sampel hingga pembacaan hasil sampel.
"Tunggu 5 menit sampai 10 menit hasilnya sudah kelihatan. Kalau yang sudah keliahtan dan negatif bisa lanjut," ungkapnya.
Adapun semisal ditemukan hasilnya reaktif, maka harus bertahan untuk ditindaklanjuti kembali memeriksakan diri menggunakan swab test PCR.
"Kalau tahap ini menjadi tupoksi Dinkes. Kami kerja sama dengan Dinkes Tarakan. Nanti keputusannya semisal tetap positif apakah isolasi mandiri atau di rumah sakit, semua diputuskan Dinkes Tarakan," pungkasnya.
Patroli Pintu Masuk Pelabuhan
Hari ini menjadi hari terakhir masa peniadaan mudik 6-17 Mei 2021.
Sejumlah pintu masuk Tarakan seperti Bandar Udara Juwata Tarakan dan Pelabuhan Malundung dan Pelabuhan Tengkayu Satu Kota Tarakan terpantau sepi aktivitas penumpang.
Di hari terakhir ini pula, personel gabungan TNI dan Polri meningkatkan pengawasan di beberapa pintu masuk. Tak terkecuali di Posko Pengamanan Terpadu di Pelabuhan Tengkayu Satu Kota Tarakan.
Dikatakan Komandan Kodim 0907 Tarakan, Letkol Infanteri Eko Antoni Chandra Lestianto, pengawasan yang paling utama di titik lokasi yakni penerapan protokol kesehatan penumpang atau pelaku perjalanan.
Baca Juga: Dua Tahun tak Gelar Open House Idul Fitri di Tarakan untuk Umum karena Covid-19
Secara intensif, personel gabungan di lapangan terus memantau dan mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Ini untuk mempersempit penyebaran Covid-19.
Komandan Kodim 0907 Tarakan, Letkol Infanteri Eko Antoni Chandra Lestianto mengatakan, pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan bertujuan sebagai upaya untuk memutuskan penularan virus corona dari para pendatang dan yang akan keluar wilayah Tarakan.
"Sehingga nantinya, jika terdeteksi ada yang masyarakat yang masuk maupun keluar bisa dengan cepat diatasi," ucapnya.
Menurutnya, langkah tersebut untuk mengantisipasi adanya klaster mudik Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Supaya, angka penyebaran Covid-19 mampu ditekan.
Baca Juga: Pasar Malam THM Tarakan Padat, Pengunjung Banyak Abaikan Protokol Kesehatan
”Kita hindari adanya penyebaran Covid-19 dari orang yang melakukan perjalanan. Jangan sampai di momentum ini angka orang terpapar Covid-19 semakin tinggi. Hal itu harus diantisipasi," tegasnya.
Ia berharap agar masyarakat memahami situasi pandemi saat ini. Masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sehingga tidak ada celah untuk pelabuhan juga bandara yang menjadi pintu masuk, sebagai klaster baru penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Tarakan.
Sementara itu, Waka Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Polres Tarakan, Imran mengatakan khusus di Pelabuhan Tengkayu, situasi terpantau kondusif dimulai sejak pengawasan 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021 hari ini.
Sejak dimulai diberlakukannya pos Pelayann Terpadu l, situasi dalam keadaan aman. Tak ada kejadian membahayakan.
Pun begitu juga dari sisi lonjakan penumpang lanjut Imran. Terpantau tak begitu signifikan.
Pada Minggu (16/6/2021) kemarin, puncak arus lalu lintas pergerakan penumpang di Pelabuhan Tengkayu.
Walaupun puncaknya tapi bisa dikatakan normal dan sama seperti hari biasa.
Mungkin karena hari ini berkantor jadi kemarin itu kelihatan ramai," bebernya.
Untuk lonjakan, masih lebih ramai saat sebelum pandemi Corona merebak.
Walaupun tiket kemarin terjual habis infonya tapi kan tidak semua armada dioperasikan.
"Beda sebelum pandemi, ramai sekali sekitar dua tahun lalu," pungkasnya.
Penulis Andi Pausiah | Editor: Budi Susilo