Virus Corona di Kaltara
Vaksin AstraZeneca Sempat Dipakai Polisi, Jubir Covid-19 Kaltara Sebut Tidak Ada Laporan KIPI
Instruksi penghentian sementara tersebut, dikeluarkan oleh pihak Kemenkes RI, guna menunggu hasil investigasi dan pengujian kembali toksisitas
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Vaksin AstraZeneca dengan batch CTMAV547, kini dihentikan sementara penggunaannya.
Instruksi penghentian sementara tersebut, dikeluarkan oleh pihak Kemenkes RI, guna menunggu hasil investigasi dan pengujian kembali toksisitas dan sterilitas, yang dilakukan oleh BPOM.
Kendati kini penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 dihentikan sementara, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy menerangkan, vaksin AstraZeneca sempat diberikan kepada anggota 900 Kepolisian di Kaltara.
Meskipun vaksin yang diberikan kepada anggota Kepolisian pada Maret dan April lalu itu, menggunakan batch yang berbeda dengan yang dihentikan penggunaannya kali ini.
Baca Juga: Ada 700 Dosis Vaksin AstraZeneca di Kaltara, Dinkes Tunda Kegiatan Vaksinasi untuk TNI
“Memang sempat dialokasikan untuk Polri, dan itu bukan batch yang CTMAV547,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (17/5/2021).
Agust menerangkan, selama vaksinasi bagi anggota Kepolisian, tidak ada laporan mengenai adanya kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI.
“Alhamdulillah tidak ada laporan KIPI untuk yang kemarin,” terangnya.
Lebih lanjut, pihaknya meminta agar masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang, serta mengimbau untuk tetap mengikuti vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah.
Karena dengan mengikuti program vaksinasi maka dapat melindungi diri dan keluarga dari potensi terpapar Covid-19.
“Kami imbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik serta tidak cepat terpengaruh oleh pemberitaan yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
“Jangan takut untuk divaksin, karena manfaatnya yang sangat besar untuk perlindungan diri dan keluarga dari penularan Covid-19,” pesannya.
Penggunaan Dihentikan Sementara
Kementerian Kesehatan menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca pada hari Minggu kemarin.
Informasinya, vaksin AstraZeneca yang dihentikan sementara, khusus untuk batch CTMAV547.
Adapun vaksin AstraZeneca selain batch tersebut, masih dapat digunakan bagi masyarakat.
Menanggapi penghentian sementara vaksin AstraZeneca, Kepala Dinas Kesehatan Bulungan, Imam Sujono mengatakan tidak ada vaksin merk AstraZeneca di Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Baca Juga: MUI Balikpapan Ikuti Pengurus Pusat Soal AstraZeneca, Harapannya Vaksin Halal Diperbanyak
Baca Juga: Alur Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Dipersingkat, Bakal Datang 1,8 Juta Dosis AstraZeneca Gratis
“Sampai saat ini tidak ada, tidak ada itu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Bulungan, Imam Sujono, Senin (17/5/2021).
Menurutnya, hingga saat ini pihak Dinkes Bulungan hanya menerima vaksin pabrikan China yakni dengan merk Sinovac.
“Kalau di kami masih Sinovac semua, belum ada yang lainnya,” terangnya.
Pihaknya mengatakan vaksinasi yang ada dan digunakan di Bulungan, adalah hasil distribusi terpusat yang berasal dari Pemerintah Pusat.
Baca Juga: Pondok Pesantren di Jawa Timur Siap Terima Vaksinasi AstraZeneca, Disebut Halal dan Tayyib
Baca Juga: Vaksinasi Anggota Polri Polda Kaltim Memakai Jenis AstraZeneca, Begini Tanggapan Personel
Dirinya mengaku belum menerima informasi lebih lanjut mengenai keberadaan merk vaksin lain yang ada di Bulungan.
“Kalau sampai saat ini yang didistribusikan dari Pusat itu masih Sinovac saja,” tuturnya.
Anggota Polri Pakai Jenis AstraZeneca
Berita sebelumnya. Sebanyak 500 personel dari lintas satuan di Polda Kaltim menjalani proses vaksin hari ini di BSCC Dome, Selasa (29/3/2021).
Salah satu personel, AKBP Ida Bagus Nyoman Wiryana Santosa (57) mengatakan sebelum menjalani proses ini tak ada persiapan khusus.
Dirinya bahkan tetap menjalani rutinitas seperti biasa, namun karena dirinya mendapatkan jadwal vaksinasi, ia menyempatkan untuk hadir.
Baca juga: Positif Covid-19, Kasat Narkoba Polres Kutai Barat AKP Simon Tammu Meninggal Dunia
Baca juga: Dana Operasional Satgas Covid-19 Tingkat RT di Balikpapan Dapat Rp 2 Juta, Tunjang PPKM Mikro
"Seperti biasa ya tadi di kantor karena tadi ada kegiatan tim, ya saya sempatkan kesini dulu," kata AKBP Ida.
Seusai menjalani proses vaksin, dirinya mengaku tak merasakan apapun. Ia merasa tak ubahnya digigit semut.
"Seperti digigit semut. Rasanya itu pas suntik tadi," tuturnya.
Baca juga: Kasus Meninggal di Kutim Bertambah Lagi Satu Orang, Kini Sudah 108 Kehilangan Nyawa Karena Covid-19
Baca juga: Personel Kodim Malinau Disuntik Vaksin Covid-19, Dukung Program Vaksinasi di Perbatasan RI-Malaysia
Disinggung harapan, ia mengatakan bahwa vaksinasi ini bisa benar-benar bermanfaat bagi penangguangan COVID-19.
Sehingga pada gilirannya, masyarakat yang telah divaksin nantinya, bisa berkegiatan seperti biasa.
"Tapi ya tetap kita patuh sama protokol kesehatan. Jangan takut, tapi tetap waspada," tutupnya. (*)