Virus Corona di Berau
Vaksinasi AstraZeneca di Berau Tidak Ada, Dinkes Sebut Hanya Jenis Sinovac Saja
Vaksin AstraZeneca di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, dipastikan tidak ada, begitu juga terkait penggunaannya
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Vaksin AstraZeneca di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, dipastikan tidak ada, begitu juga terkait penggunaannya.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Garna Sudarsono.
Dia menjelaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch tertentu, untuk keperluan pengujian sterilitas dan toksisitas oleh BPOM.
“Memang tidak ada jenis itu yang masuk ke Berau, hanya jenis Sinovac saja. Setahu saya pendistribusian AstraZeneca hanya di wilayah tertentu,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co pada Selasa (18/5/2021).
Baca Juga: Wajib Lapor, Masih Ada THR di Berau yang Belum Dibayarkan oleh Pengusaha
Dia juga menjelaskan, penghentian jenis itu hanya khusus pada batch tertentu dan memiliki jenis tertentu.
Itu juga menjadi bentuk perhatian pemerintah. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada pendistribusian selanjutnya, sesuai ketentuan pusat.
Sementara itu, baru-baru ini baru 480 dosis yang masuk. Dan vaksin masih berfokus pada pemberian vaksin guru. Terutama tenaga pendidik di kampung dan sifatnya mendesak.
“Sampai hari ini ada 4 kampung, di Long Laai, Long Boi, Marapun, Kelay itu belum. Apalagi, sekarang ini kita tau sedang kondisi banjir,” ungkapnya.
Baca Juga: Kondisi Terkini Bandara Kalimarau Berau Usai Peniadaan Mudik, Sudah Beroperasi Lagi
Melalui data sementara per hari ini, sasaran tenaga pendidik yang harus divaksin yaitu sebanyak 3.911.
Namun realisasi baru 1.014 saja. Jika dipresentasikan, hanya sebanyak 26 persen dari 100 persen sasaran.
“Tenaga pendidik yang harus di vaksin yaitu 2.897 lagi. Untuk persyaratan tatap muka di Juli nanti,” ungkapnya.
Meski pihaknya mempercepat vaksin terhadap guru, semua akan tergantung pendistribusian dosis yang masuk.
Baca Juga: Ribuan Kepala Keluarga di Berau Masih Terkena Dampak Banjir
Baca Juga: Hasil Sumbangan OPD, Pemkab Berau Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir
Jika kuota yang masuk lebih banyak, maka pelaksanaan juga bisa secepatnya dilakukan.
Dia juga menegaskan, di 4 Kecamatan Kota yaitu Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur juga belum 100 persen tenaga pendidiknya mendapatkan vaksin.
Sejauh ini, pihak mereka belum bisa melakukan jemput bola secara masif.
“Tapi walaupun fokus pada tenaga pendidik, untuk pelayanan lansia juga kami usahakan sekali,” tandasnya.
Tenaga Kerja Asing di Berau Positif Covid-19
Berita sebelumnya. Delapan tenaga kerja asing (TKA) asal Filipina dan Ukraina, yang beberapa waktu lalu tiba di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur ternyata satu di antaranya positif virus Corona.
Tenaga Kerja Asing yang positif Covid-19 itu merupakan pekerja di perusahaan pelayaran.
Mereka datang ke Berau untuk melakukan crew check atau pergantian shift dengan awak kapal yang ada di Muara Pantai Berau, Kalimantan Timur.
Menanggapi adanya Tenaga Kerja Asing yang lolos dan positif di Berau, tentu saja Bupati Sri Juniarsih meminta Satgas Covid-19 lebih meningkatkan pengawasan.
Baca Juga: 8 Tenaga Kerja Asing Masuk Berau, Satu Orang Positif Covid-19, Dinkes Sebut Sudah Diisolasi
Tujuannya agar penyebaran Covid-19 tidak terjadi di Kabupaten Berau.
Tentu saja ini menjadi koreksi buat kita semua, bahwa ada sedikit kelengahan dalam hal pengawasan.
"Kedepan kami meminta Satgas Kabupaten hingga kelurahan untuk lebih memaksimalkan pengawasan dalam upaya menekan penyebaran Covid-19," jelas Sri Juniarsih, Senin (10/5/2021).
"Kalau yang sudah ada sekarang biarlah kita selesaikan tinggal bagaimana cara kita agar itu tidak menyebar, hingga yang bersangkutan benar-benar negatif dan kembali kenegara mereka," pungkasnya.
Baca Juga: Tiga Hari Larangan Mudik Bontang, 14 Kendaraan Plat dari Luar Disuruh Petugas untuk Putar Balik
Bupati Sri Juniarsih mengakui hal itu bisa menjadi pelajaran buat pemerintah Berau.
Dan Satgas Covid-19 agar kejadian serupa tidak terulang ditengah pembatasan yang dilakukan pemerintah.
Menjelang lebaran sendiri, Bupati perempuan pertama di Berau itu meminta agar masyarakat bisa bersabar dengan kondisi saat ini yang hampir sama dengan suasana lebaran 2020.
"Menjelang lebaran saya mengharapkan masyarakat dalam rangka menekan penyeberan Covid-19 tahun ini kita tidak bisa lakukan mudik, open house hingga liburan, hal itu kita lakukan untuk kebaikan bersama," tutupnya.
Jadi mereka itu masuk dari Jakarta tetap dengan protokol kesehatan seperti wajib PCR atau antigen.
Dan saat tiba di Balikpapan juga dilakukan PCR, kemudian masuk Berau dilakukan PCR juga.
"Satu diantara mereka ternyata positif," jelas Iswahyudi.
Secara aturan, lanjut Iswahyudi TKA tersebut telah memenuhi syarat perjalanan. TKA asal Filipina itu telah mengikuti serangkaian pemeriksaan mulai dari Jakarta, Balikpapan hingga Berau.
"Secara aturan memang tida ada pelarangan selama memenuhi persyaratan," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau itu menambahkan kini pasien terkonfirmasi positif tersebut telah menjalani isolasi di Berau.
"Mereka telah isolasi, dan yang positif kondisinya cukup baik, tidak ada gejala berat dan dan saat ini mereka masih di Berau karena kapalnya sudah berangkat, jadi kemungkinan jika mereka sudah negatif akan kembali ke negara mereka sendiri," tuturnya.
Saat ini kasus positif Covid-19 di Kabupaten Berau berjumlah 4.400 kasus dan masih menjalani perawatan 96 kasus pasien sembuh telah mencapai 4.207.
Penulis Renata Andini | Editor: Budi Susilo