Berita Nasional Terkini
PERJALANAN HIDUP Wimar Witoelar Mantan Jubir Gus Dur, Bawa Wajah Baru Talkshow Tanah Air
Berikut perjalan hidup Wimar Witoelar, dari aktivis kampus hingga bawa wajah baru talkshow Tanah Air
Sepulangnya dari AS, Wimar dipercaya menjadi dosen di ITB dan menolak ikut pemilu kedua pada 1977.
Pergolakan mahasiswa ITB menjelang Sidang Umum MPR 1977 berakhir dengan penahanan sejumlah mahasiswa dan Wimar menjadi satu-satunya dosen yang ikut ditahan tanpa diadili.
Baca juga: KKB Papua Terjepit, Ini Misi Khusus Presiden Jokowi ke TNI-Polri, Kopassus Langsung Turun Tangan
Wimar tidak suka disebut dengan istilah pejuang reformasi, sebab itu memerlukan pengorbanan.
"Padahal saya menyukai pekerjaan ini, it just comes naturally. Juga kita tahu istilah reformasinya yang sudah begitu sangat larut. Lalu saya agak tidak punya ilusi mengenai peran satu orang tanpa organisasi untuk mengubah semua. Saya senang mengkritik orang supaya orang mencari tahu sendiri, membentuk sikap sendiri. Ya itulah mencuri kejernihan dalam kerancuan. Jadi pejuang reformasi merupakan suatu kata yang terlalu besar, begitu juga pejuang Orde Baru," tuturnya.
Juru bicara Presiden Gus Dur
Pada era kepemimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, kala itu Wimar dipercaya menjadi juru bicara kepresidenan.
Dilansir dari Kompas.com, yang mana Harian Kompas, 11 November 2000 memberitakan, saat kabar tentang terpilihnya orang berbobot 100 kilogram dan tinggi 172 sentimeter ini menjadi Jubir Presiden merebak, berbagai prediksi lisan disampaikan para wartawan istana.
Muncul selentingan ia akan kebingungan sendiri dengan ucapan-ucapan Presiden Gus Dur.
Ada yang mengatakan, bisa-bisa ucapan Wimar sering dibantah oleh Presiden.
Baca juga: Bea Cukai Akan Tingkatkan Patroli Bersama Terlebih di Jalur dan Pelabuhan Tikus
Lalu juga ada yang mempersoalkan peraturan birokrasi atas pengangkatan Wimar.
Diberitakan Harian Kompas, 28 Juni 2011, hal yang menurutnya paling berkesan ketika menjadi Jubir Presiden Gus Dur adalah pertemuan pertama.
"Tiap hari ada yang lucu atau berguna. Paling berkesan adalah pertemuan pertama, rasanya seperti ketemu teman lama," tutur Wimar.
Menurutnya, Gus Dur adalah orang terbesar yang pernah ia kenal, dan menjadi juru bicaranya adalah kehormatan dan kesempatan terbesar yang pernah dianugerahkan pada kehidupan profesionalnya.
"Menjadi juru bicara Gus Dur adalah anugerah besar bagi saya. Menjadi juru bicara orang lain hanya akan membuat stres," kata Wimar lagi.
Baca juga: NEWS VIDEO Gelandang Muda Australia Incaran Persib Bandung Catatkan Statistik Impresif di Belanda
Bawa wajah baru talkshow menjadi fenomena komunikasi di Tanah Air