Berita Tana Tidung Terkini
Kadisdik Tana Tidung Dukung Wajib Belajar 16 Tahun, Tujuannya agar Tidak Kaget Saat Masuk SD
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung, Jafar Sidik dukung soal wajib belajar 16 tahun di Kalimantan Utara
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA TIDUNG - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung, Jafar Sidik dukung soal wajib belajar 16 tahun di Kalimantan Utara.
Dia mengatakan, pihaknya masih mengevaluasi dan menganalisa pendidikan anak sekolah dini (PAUD) yang ada di Kabupaten Tana Tidung.
Barang kali nanti dirancang atau setting dulu dari 32 PAUD, apakah nanti 15 atau 10 dulu yang masuk program.
"Secara bertahap, hingga nanti tahun kedua dan seterusnya semua masuk dalam program wajib belajar 16 tahun," ujarnya, Jumat (21/5/2021).
Baca Juga: Satu Sekolah Dasar di Tana Tidung Belum Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka
"Ini sudah turun, staf kita sudah bentuk tim untuk ke desa-desa dan kecamatan," sambungnya.
Menurutnya, program wajib belajar 16 tahun akan berjalan secara baik.
Mengingat peserta didik telah memiliki kompetensi saat masuk sekolah dasar.
"Jadi ndak kaget dan sebagainya kan. Terutama etikanya, sopan santunnya, dan sebagainya sudah didapat saat di PAUD," ungkapnya.
Baca Juga: Kadar Zakat Fitrah di Tana Tidung Kaltara, Ada Tiga Kategori, Tertinggi Rp 40 Ribu Per Orang
"Hingga nanti masuk ke sekolah dasar, dirasa lebih baik lagi, diterapkan sejak dini," katanya lagi.
Diberitakan TribunKaltara.com sebelumnya, Wakil Gubernur Kaltara, Yansen Tipa Padan, mengatakan, telah membentuk tim penyusun rancangan peraturan daerah, peraturan gubernur, dan pedoman kerja.
Mantan Bupati Malinau itu mengatakan, regulasi terkait wajib belajar 16 tahun, dalam tahun ini harus sudah siap.
"Soal wajib belajar 16 tahun, tahun ini harus sudah siap semua," tegasnya.
Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Tana Tidung
Berita sebelumnya. Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung sampaikan laporan hasil Perencanaan Program Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar (P3MPD) Tana Tidung tahun 2021 kepada Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali.
Dalam Kegiatan laporan pilot P3MPD itu, telah menghasilkan rekomendasi kepada Pemerintah Tana Tidung, berdasarkan proses analisis prioritas masalahan tersebut.
Adapun rekomendasi tersebut, yaitu pembukaan sekolah dimasa pandemi Covid-19, pembudayaan literasi di Tana Tidung, dan meningkatkan monitoring perkembangan kompetensi siswa.
Baca juga: Gelar Lokakarya Laporan Hasil P3MPD, Disdik Tana Tidung Akan Luncurkan Inovasi Baru, Aplikasi Sidik
Kemudian, meningkatkan mutu guru melalui kegiatan kelompok kerja Guru (KKG),
Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan kualifikasi guru, serta pemetaan kebutuhan dan distribusi guru berbasis data dan kajian.
Terkait rekomendasi itu, Bupati Ibrahim menyampaikan bahwa rekomendasi tersebut sudah dibuat secara sistematis.
Sebagai pengambil kebijakan, dirinya tentu akan mendukung semua rekomendasi, sejauh itu dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas di Tana Tidung.
"Sebagaimana visi saya dengan bapak Hendrik, yaitu mewujudkan Tana Tidung yang bermartabat, sejahtera, indah dan humanis," ujarnya..
Baca juga: Mudik Lintas Kabupaten Tidak Dilarang, Arus Penumpang di Tana Tidung Sepi
Baca juga: Ujian Sekolah di Tana Tidung Kaltara Menggunakan Uji Keterampilan Abad 21
"Di dalam misi kami ada tujuh misi, salah satunya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Tentunya itu berbicara tentang pendidikan," ujarnya, Jumat (7/5/2021)
Dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, Mantan Ketua DPRD Tana Tidung itu menyampaikan, bahwa itu merupakan rencana Pemerintah kedepan.
Salah satunya, bekerjasama dengan beberapa Universitas untuk memberikan ruang bagi pelajar di Tana Tidung untuk masuk di jurusan kedokteran.
“Salah satu bentuk dan komitmen kami adalah akan meningkatkan Beasiswa Pendidikan yang dulu Rp 240 juta, Insya Allah ke depannya akan kita tingkatkan beasiswa pelajar menjadi Rp 1 miliar," katanya
"Insya Allah untuk tahun ke depannya, akan kita tingkatkan lagi menjadi Rp 1,5 Miliar," lanjutnya.
Penulis Risnawati | Editor: Budi Susilo