Virus Corona di Kubar
Dana Desa Dibutuhkan Warga Kampung di Kubar dalam Penanganan Dampak Pandemi Covid-19
Sebagai bentuk implementasi pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di tingkat masyarakat Kabupaten Kutai Barat
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR – Porsi bantuan langsung tunai (BLT) yang juga berasal dari Dana Desa atau DD untuk masyarakat yang sangat membutuhkan karena terdampak pandemi Covid-19 sedang dinanti warga kampung di Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Seperti halnya, Petinggi Kampung Jambuk, Syahril, menjelaskan BLT yang masuk dalam program tahap pertama DD tersebut saat ini masih dalam proses, Jumat (21/5/2021).
Sehingga penyaluran kepada masyarakat pun masih menunggu tahap pencairan terlebih dahulu setelah proses pengajuan ini.
Karena itu, sambil menunggu dana desa, sebagai bentuk implementasi pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di tingkat masyarakat Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca Juga: Ikuti Arahan Presiden Jokowi, Bupati Kubar FX Yapan Terapkan Sanksi Tegas ke Pelanggar Prokes
Pihak Pemerintah Kampung Jambuk, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan aksi bagi-bagi hadiah masker kepada warga.
Kegiatan ini didukung dengan penggunaan pos anggaran 8 persen dari Dana Desa (DD) yang memang dikhususkan dalam hal penanganan, pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Demikian diungkapkan oleh Petinggi Kampung Jambul, Syahril kepada Tribunkaltim.co di Kutai Barat.
Baca Juga: Pemkab Kubar Bolehkan Sholat Idul Fitri 1442 H di Masjid, Begini Syarat-syaratnya
Dia mengatakan, selain ditujukan memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19, kegiatan ini juga dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi warga akibat Covid-19 di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
“Sebanyak 800 pcs masker yang kita bagikan kepada warga kampung, setiap rumah yang kami datangi diberikan masker secara gratis,” kata Petinggi Kampung Jambuk, Syahril.
Selain membagikan masker, kata Syahril, warga kampung juga mendirikan posko tangguh Covid-19 di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Keberadaan posko tersebut sudah didirikan beberapa waktu lalu dan dijaga oleh para relawan yang berasal dari warga setempat, terdekat dengan posko.
Baca Juga: Air Sungai di Kampung Long Iram Seberang Kubar Naik, Warga Diminta Waspada
"Selain membagikan masker, juga didirikan posko Covid-19 serta dianggarkan pula untuk membantu warga jika ada yang terkonfirmasi positif Covid-19,” jelasnya.
Bantuan dari Dana Desa
Sementara itu, untuk bantuan langsung tunai (BLT) yang juga berasal dari DD untuk masyarakat yang sangat membutuhkan karena terdampak pandemi ini.
Syahril juga menjelaskan bahwa BLT yang masuk dalam program tahap pertama DD tersebut saat ini masih dalam proses.
Sehingga penyaluran kepada masyarakat pun masih menunggu tahap pencairan terlebih dahulu setelah proses pengajuan ini.
Saat ini masih proses di BKAD. Nanti kalau sudah ada pencairan, yang paling pertama adalah fokus untuk penyaluran BLT kepada masyarakat yang sudah didata sebelumnya.
Baca Juga: Masyarakat Kubar Diminta Tingkatkan Kedisiplinan dan Kesadaran Ikut Merawat Sarana dan Prasarana
"Kita berharap nanti saat penyaluran BLT ini bisa diserahkan langsung oleh Bapak Bupati Kubar, FX Yapan,” tandasnya.
Evaluasi Penanganan Covid-19
Berita sebelumnya. Evaluasi terhadap peningkatan strategi pengangan covid-19 di wilayah Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, terus dilakukan.
Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) diminta serius ikut berperan aktif melawan covid-19 dengan cara pendisiplinan terhadap protokol kesehatan.
Hal itu ditegaskan langsung oleh Bupati Kutai Barat, FX Yapan beserta Wakilnya Edyanto Arkan pada forum rapat koordinasi penanganan covid-19 yang lalakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting didampingi oleh Dandim 0912/KBR, Letkol Inf. Anang Sofyan Efendi dan Kapolres Kutai Barat AKBP Irwan Yuli Prasetyo.
Menurut FX Yapan, ada beberapa hal penting yang harus dievaluasi terkait penyebaran Covid-19 di Kutai Barat, di antaranya adalah harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, meningkatkan kewaspadaan, dan terus mengingatkan agar mengurangi mobilitas dan aktivitas dari luar wilayah Kutai Barat.
Baca Juga: Tantangan Guru SD dalam Pandemi Covid-19 di Kukar, Hingga Membuat Duta Orangtua
"Beberapa hal yang harus di evaluasi memang terutama kedisiplinan protokol kesehatan," ujarnya, Senin (3/5/2021).
Mengenai kebijakan pemerintah kata FX Yapan adanya pembatasan kegiatan milir dan mudik tidak diperbolehkan.
Harus disikapi secara baik, karena ini merupakan upaya agar semua warga negaranya sehat dan dapat diatasi pandemi Corona.
“Selagi masih bisa daring, lakukan silahturahmi dari sana, hal ini untuk menghindari melonjaknya kasus covid-19 di Kutai Barat.
Baca Juga: Puluhan Karyawan Tribun Kaltim Ikuti Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama, Seluruhnya Dinyatakan Layak
Terkait aktivitas keagamaan sudah ada pula surat edaran Mentri Agama disana ada pembatasan jumlah kapasitas umat beribadah, baik di Mushola maupun Masjid hanya boleh sebesar 50 persen.
"Jarak antar umat dalam melaksanakan ibadah akan diatur sesuai dengan ketentuan pelaksanaannya,” lanjutnya
Sementara upaya yang dapat dilakukan dalam penanganan covid-19 kata opolitisi PDIP itu di antaranya adalah meningkatkan peran seluruh Kepala Desa Kampung agar dapat melakukan sosialisasi secara masif.
Tujuannya agar warga masyarakatnya disiplin menerapkan protokol kesehatan, melakukan koordinasi dan memantau masyarakat yang datang maupun yang keluar dari wilayahnya.
Baca Juga: Syarat Hendak Keluar Jepang, Paspor Vaksinasi Covid-19 mesti Dipenuhi
Nanti Pemerintah Daerah akan sidak ke Kampung-kampung, untuk melihat upaya dari tiap wilayah baik di Kecamatan maupun kampung.
"Akan diberikan reward kepada kampung terbaik dalam penanganan wabah covid-19 ini,” tegasnya
Berita tentang Kabupaten Kutai Barat
Penulis Zainul Marsyafi | Editor: Budi Susilo