Berita Nunukan Terkini
UPDATE Virus Corona di Nunukan, Pekerja Imigran Pulang Secara Ilegal, 1 Terindikasi Positif Covid-19
Sebanyak 139 Pekerja Migran Indonesia (PMI), kembali ke tanah air secara ilegal, satu diantaranya terindikasi positif Covid-19.
"Sebelum mereka kami pulangkan ke kampung halaman, wajib ikuti PCR swab sekali lagi. Sementara ini kami masih lakukan pendataan. Apakah mereka masuk Malaysia secara ilegal artinya tanpa dokumen paspor, ataupun kalau pakai paspor hanya lawatan saja. Mungkin juga habis kontrak kerjanya atau bahkan cuti kerja," ujarnya.
Viktor menyampaikan, ke depan BP2MI Nunukan akan melakukan koordinasi dengan TNI-Polri termasuk Camat untuk membantu mencegah keluar dan masuknya PMI/ WNI melalui jalur 'tikus'.
"Informasi yang kami terima, setelah lebaran ini kemungkinan akan ada WNI yang berangkat menuju Tawau secara ilegal. Nah, ini yang kami jaga," tuturnya.
Menurutnya, informasi dari Konsulat RI di Tawau, sebulan ke depan belum ada deportasi yang dilalukan oleh pemerintah setempat.
"Tapi kemungkinan ada WNI stranded yang habis masa kontrak kerja lalu dipulangkan. Dari ratusan PMI kemarin, kami dapatkan informasi bahwa majikan yang cari pembantu di sana sudah sepi. Sehingga banyak kompeni tutup. Pilihan terakhir ya kembali ke tanah air," ungkapnya.
Calo Pekerja Imigran Terancam Pidana
Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) pulang ke tanah air melalui jalur 'tikus', Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara pada Kamis (20/5/2021).
Bahkan sebelumnya pada 19 Mei lalu ada 54 PMI yang kembali ke tanah air melalui jalur yang sama.
Sementara, pada 20 Mei ada sebanyak 139 orang. Sehingga total ada 193 PMI yang saat ini sedang menjalani karantina di Rusunawa Nunukan.
Menurut, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Kombes Pol Hotma Victor Sihombing, kepulangan ratusan PMI itu difasilitasi oleh 5 orang yang diketahui merupakan calo.
Baca Juga: Modus Tanya Jalan, Eks Pekerja Migran Mencuri di Nunukan dengan Kekerasan, Korban Rugi Puluhan Juta
"Ya jadi soal PMI itu sudah dua hari lalu. Total dari 19 sampai 20 Mei ada 193 orang," ungkap Hotma Victor Sihombing kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di ruangannya, Jumat (21/5/2021), pukul 12.00 Wita.
Pekerja Migran Indonesia itu memang difasilitasi oleh pengurus (calo) di Sebatik, Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
"Ada 5 orang, enggak usah saya sebutkanlah namanya. Intinya mereka memfasilitasi kepulangan PMI dari dari Sabah ke Indonesia melalui Sebatik," kata Hotma.
Pria yang akrab disapa Viktor itu mengatakan, seluruh biaya kepulangan ratusan PMI itu diatur oleh 5 orang calo.