Berita Bontang Terkini

Harga Tahu di Bontang Melambung Tinggi, Omset Para Pedagang Hulor Menurun Drastis

Naiknya bahan baku pembuatan tempe dan tahu mulai dikeluhkan sejumlah pedagang makan hulor di Bontang.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Pedagang Hulor di bilangan Jalan Jend. Achmad Yani, Bontang Utara, tepatnya depan Hotel Sanrego.TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

Ia juga mengaku telah mengetahui kabar akan ada aksi mogok dari sejumlah pengusaha tahu dan tempe pada 27-28 Mei mendatang.

Surat Edaran Persatuan Pengrajin Tahu dan Tempe (PPTT) Bontang yang terbit hari ini membuatnya harus mengambil langkah agar usahanya tetap berjalan.

"Kalau memang mau mogok produksi, nanti saya stok banyak agar tetap bisa  berjualan walaupun untungnya tipis," pungkasnya.

Pedagang makanan serupa, Darsiti, mengatakan mahalnya harga tahu membuat pendapatannya berkurang. Biasanya, dia bisa mengantongi omset sebanyak Rp 1,5 juta.

Baca Juga: Stasiun Isotank di Bontang Dituding Ilegal, Sewa Lahan di Kawasan Hutan Lindung

Baca Juga: Penumpang KM Egon Rute Lok Tuan Bontang ke Pare-pare tak Lebih dari 50 Persen

Kenaikan harga bahan baku itupun membuatnya kehilangan pendapatan hingga Rp 500 ribu.

"Pendapatan menurun sejak pandemi, ditambah lagi dengan naiknya  harga tahu ini," keluhnya pemilik warung Hulor Kediri itu.

 Diapun berharap, pemerintah mencari solusi atas masalah tersebut. Ia mendesak otoritas pemerintah segera menstabilkan harga kedelai. 

"Semoga pemerintah bisa segera carikan solusi, kasihan kami yang masyarakat kecil jika kondisinya terus begini," pungkasnya. (*)

Berita tentang Bontang

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved