Berita Nunukan Terkini

Sulap Lahan 4 Ha Jadi Tempat Wisata, Lapas Nunukan Suguhkan Pemandangan untuk Weekend

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Nunukan, Kalimantan Utara berhasil menyulap lahan seluas 4 hektare, menjadi kawasan wisata sekaligus edukasi

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS
Susana Sura Leka saat berada di puncak bukit, wisata Lapas Nunukan, Jalan Sei Jepun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Minggu (23/05/2021), sore.TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN -Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Nunukan, Kalimantan Utara berhasil menyulap lahan seluas 4 hektare, menjadi kawasan wisata sekaligus edukasi bagi masyarakat.

Tempat wisata yang beralamat di Jalan Sei Jepun, Kecamatan Nunukan Selatan itu, telah diresmikan menjadi Agrowisata oleh Dirjenpas dan Bupati Nunukan pada Februari 2020 lalu.

Bagi kamu yang menyukai pemandangan dari atas bukit, wisata Lapas Nunukan merupakan target weekend yang cocok untuk keluarga termasuk para milenial.

Baca Juga: Mau Berobat di Kampung, Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia Malah Meninggal Dunia di Nunukan

Baca Juga: Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia Meninggal Dunia Saat Perjalanan ke Puskesmas Nunukan

Untuk diketahui, wisata Lapas Nunukan menyediakan sejumlah titik untuk berpose ala milenial.

Dari pantauan TribunKaltim.Co, sebagian besar tempat untuk berpose itu terbuat dari bambu yang diwarnai dengan hiasan dedaunan.

Tak hanya itu, agar foto yang mau kamu abadikan bersama keluarga dan pasangan tampak indah, kamu harus mendaki bukit setinggi 25 meter.

Di puncak akan lebih banyak tempat lagi untuk berpose.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Nunukan, Minggu 23 Mei 2021, Potensi Hujan Lebat Terjadi di Malam Hari

Baca Juga: 139 Pekerja Migran Indonesia Pulang ke Secara Ilegal Lewat Nunukan, 1 Terindikasi Positif Covid-19

Kamu tak perlu khawatir dengan cuaca yang panas, karena wisata Lapas Nunukan menyediakan banyak pendopo.

Ditambah ramai pepohonan sepanjang pendakian menuju puncak.

Sekadar diketahui, ada 3 pendopo di puncak. Lalu 3 pendopo di bawah bukit. Bahkan Lapas Nunukan rencana membangun 4 pendopo lagi.

Untuk kamu yang ingin salat berjamaah tak perlu khawatir, karena wisata Lapas Nunukan juga menyediakan mushola di bawah bukit.

Susana Sura Leka, satu diantara pengunjung mengaku takjub melihat pemandangan yang indah dari puncak wisata Lapas Nunukan.

"Ini baru kali pertama saya ke sini bareng teman. Dan dari semua lokasi wisata yang ada di Nunukan ini yang keren, kalau dilihat dari segi pemandangan.

Apalagi banyak titik yang bagus untuk berpose. Kalau mau lihat sunset dan sunrise tempat ini cocok banget. Dari atas puncak, kita bisa semuanya, termasuk laut,"kata Susana Sura Leka saat ditemui di puncak, pukul 16.30 Wita.

Menurut wanita kelahiran Nunukan itu, untuk sampai di lokasi wisata, waktu tempuh yang ia habiskan sekira 40 menit, menggunakan sepeda motor.

"Saya tinggal di Jalan Pembangunan, Kecamatan Nunukan. Kalau kelajuan normal bisa sampai 40 menit. Kalau kami 30 menit saja," ujarnya.

Baca Juga: Belum Sempat PCR Swab, 67 Pekerja Imigran Ilegal di Sebatik Nunukan Kabur

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Nunukan, Pekerja Imigran Pulang Secara Ilegal, 1 Terindikasi Positif Covid-19

Untuk biaya masuk lokasi wisata dikenakan Rp5 ribu per orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak tak dipungut biaya alias gratis.

Tak hanya itu, di dalam wisata Lapas Nunukan, juga terdapat varian buah-buahan dan sayuran yang dikelola oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kalapas Klas IIB Nunukan, Taufiq Hidayat menuturkan, hasil panen itu sebagian dikonsumsi dan dijual.

"Untuk menciptakan kemandirian pangan di Lapas Nunukan, WBP dilatih mengolah lahan tidur untuk pertanian. Ini sebagai dukungan terhadap program ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Hasil panen sebagian dikonsumsi warga hunian dan sebagian lagi dijual. Uangnya masuk di penerimaan negara bukan pajak (PNBP) setiap bulan," ucap Taufiq Hidayat.

Lanjut Taufiq Hidayat," Pelatihan yang kami berikan sebagai acuan untuk belajar jika nanti sudah bebas dari masa penahanan. Selain itu, ilmu yang mereka dapatkan selama jadi WBP bisa mereka gunakan untuk berkarya dan tidak memberatkan keluarga saat bebas nanti," ungkapnya. (*)

Berita tentang Nunukan

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved