Virus Corona di Berau
Berau Terima Vaksin AstraZeneca, Diberikan ke Purnawirawan dan Prajurit TNI di Kodim 0902/TRD
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau melakukan penyuntikan vaksin AstraZeneca untuk pertama kalinya kepada purnawirawan dan personel TNI.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau melakukan penyuntikan vaksin AstraZeneca untuk pertama kalinya kepada purnawirawan dan personel TNI di Kodim 0902/TRD pada Senin (24/5/2021).
Kepala Dinas Kesehatan, Iswahyudi menyebutkan jumlah tersebut sebanyak 100 dosis yang telah disuntikkan.
Sebelumnya, pihaknya menerima distribusi dari pusat sebanyak 10 vial pada hari Minggu (23/5/2021), dan langsung melakukan penyuntikan pada hari ini.
“Hari ini pelaksanaan vaksin yang diutamakan adalah purnawirawan dan personel yang jumlahnya 100 orang,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co.
Baca Juga: Vaksinasi AstraZeneca di Berau Tidak Ada, Dinkes Sebut Hanya Jenis Sinovac Saja
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Sempat Dipakai Polisi, Jubir Covid-19 Kaltara Sebut Tidak Ada Laporan KIPI
Dia melanjutkan, dari 100 orang tersebut, 50 orang adalah purnawirawan dan sisanya berasal dari personel Artileri Medan (Armed) 18/105 Berau.
“Dari seratus dosis, purnawirawan sekitar setengahnya, lalu setengahnya lagi prajurit Armed yang belum mendapat vaksin Sinovac,” tuturnya.
Iswahyudi mengungkapkan, untuk efek yang diterima pasca menerima vaksin AstraZeneca sama dengan yang efek yang disebabkan vaksin Sinovac.
Selain itu vaksin AstraZeneca yang dihentikan sementara karena sedang dilakukan uji toksisitasnya adalah jenis CTMAV547.
Baca Juga: Ada 700 Dosis Vaksin AstraZeneca di Kaltara, Dinkes Tunda Kegiatan Vaksinasi untuk TNI
Baca Juga: Dinkes Bulungan Pastikan Tidak Punya Vaksin AstraZeneca, Penggunaan Dihentikan Sementara
Sedangkan selain itu aman digunakan dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.
“Vaksin yang digunakan adalah AstraZeneca dengan jenis CTMAV551, kalau yang kemarin dihentikan sementara kan CTMAV547, tetapi masyarakat hanya mengerti AstraZeneca saja, padahal banyak jenisnya,” tuturnya.
Sementara itu, pemberian vaksin AztraZeneca belum dapat dilakukan terhadap pelayan publik seperti tenaga pengajar serta lansia, karena masih menunggu instruksi dari pusat.
“Belum ada instruksinya, untuk tenaga pengajar dan lansia kita masih menggunakan vaksin Sinovac,” tutupnya.
AstraZeneca di Berau Tidak Ada
Berita sebelumnya. Vaksin AstraZeneca di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, dipastikan tidak ada, begitu juga terkait penggunaannya.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Garna Sudarsono.
Dia menjelaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch tertentu, untuk keperluan pengujian sterilitas dan toksisitas oleh BPOM.
“Memang tidak ada jenis itu yang masuk ke Berau, hanya jenis Sinovac saja. Setahu saya pendistribusian AstraZeneca hanya di wilayah tertentu,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co pada Selasa (18/5/2021).
Baca Juga: Wajib Lapor, Masih Ada THR di Berau yang Belum Dibayarkan oleh Pengusaha
Dia juga menjelaskan, penghentian jenis itu hanya khusus pada batch tertentu dan memiliki jenis tertentu.
Itu juga menjadi bentuk perhatian pemerintah. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada pendistribusian selanjutnya, sesuai ketentuan pusat.
Sementara itu, baru-baru ini baru 480 dosis yang masuk. Dan vaksin masih berfokus pada pemberian vaksin guru. Terutama tenaga pendidik di kampung dan sifatnya mendesak.
“Sampai hari ini ada 4 kampung, di Long Laai, Long Boi, Marapun, Kelay itu belum. Apalagi, sekarang ini kita tau sedang kondisi banjir,” ungkapnya.
Baca Juga: Kondisi Terkini Bandara Kalimarau Berau Usai Peniadaan Mudik, Sudah Beroperasi Lagi
Melalui data sementara per hari ini, sasaran tenaga pendidik yang harus divaksin yaitu sebanyak 3.911.
Namun realisasi baru 1.014 saja. Jika dipresentasikan, hanya sebanyak 26 persen dari 100 persen sasaran.
“Tenaga pendidik yang harus di vaksin yaitu 2.897 lagi. Untuk persyaratan tatap muka di Juli nanti,” ungkapnya.
Meski pihaknya mempercepat vaksin terhadap guru, semua akan tergantung pendistribusian dosis yang masuk.
Baca Juga: Ribuan Kepala Keluarga di Berau Masih Terkena Dampak Banjir
Baca Juga: Hasil Sumbangan OPD, Pemkab Berau Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir
Jika kuota yang masuk lebih banyak, maka pelaksanaan juga bisa secepatnya dilakukan.
Dia juga menegaskan, di 4 Kecamatan Kota yaitu Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur juga belum 100 persen tenaga pendidiknya mendapatkan vaksin.
Sejauh ini, pihak mereka belum bisa melakukan jemput bola secara masif.
“Tapi walaupun fokus pada tenaga pendidik, untuk pelayanan lansia juga kami usahakan sekali,” tandasnya.
Penulis Renata Andini | Editor: Budi Susilo