Berita Balikpapan Terkini
Ribuan Murid SD dan SMP di Balikpapan Gelar Ujian Tatap Muka, Kadisdik Sebut Jadi Ajang Uji Coba PTM
Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin mengemukakan ujian tatap muka merupakan salah satu bentuk uji coba.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin mengemukakan ujian tatap muka merupakan salah satu bentuk uji coba.
Hal tersebut dilakukan menyusul rencana pembelajaran tatap muka di Juli 2021 sesuai arahan Menteri Pendidikan.
"Apabila tanggal 24 sampai 31 Mei ini tak ada kendala, maka bisa dilaksanakan keseluruhan di Kota Balikpapan," ujarnya, Senin (24/5/2021).
Pada dasarnya, lanjut Muhaimin, rencana pembelajaran tatap muka di Balikpapan sudah dipersiapkan sejak akhir tahun lalu.
Sekolah pun telah memiliki tim satuan tugas (Satgas) dan memenuhi enam daftar periksa terkait protokol kesehatan Covid-19.
Baca juga: 57 Sekolah Dasar di Balikpapan Gelar Ujian Sekolah Tatap Muka
"Sudah ada hand sanitizer, Thermogun, cuci tangan, dekat fasilitas kesehatan dan telah memiliki tim tracing," tuturnya.
Tracing yang dimaksud berkaitan dengan informasi siswa yang memiliki penyakit bawaan.
Dengan begitu guru pun siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Sekolah dengan orangtua siswa juga ada pakta integritas. Kalau dilaksanakan PTM (pembelajaran tatap muka), tanggung jawab bersama orangtua dan sekolah," kata Muhaimin.
Sebagai informasi, Disdikbud Balikpapan tengah menyelenggarakan ujian bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Berdasar laporan angket yang ia terima, pada proses penilaian akhir tahun untuk jenjang SMP, kelas 7 dan kelas 8.
Baca juga: Soal Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Kubar, Bupati FX Yapan Masih Lihat Kondisi Dulu
Ada 28.184 siswa yang berasal dari 75 SMP swasta dan negeri.
Sebanyak 36 SMP memilih penilaian akhir tahun pakai sistem daring penuh.
"Dengan jumlah 17.301 siswa atau 86 persen,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya juga sudah merencanakan ujian yang dilaksanakan secara tatap muka.
Hasilnya memang kebanyakan orangtua siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) lebih memilih anaknya bersekolah daring.
Sehingga, simulasi yang dilakukan hari ini hanya ada 2.883 siswa SMP atau 14 persen mengikuti ujian tatap muka.
Sedangkan sisanya, sebanyak 36 sekolah SMP baik negeri maupun swasta, dengan jumlah 17.301 siswa melaksanakan ujian daring.
"Untuk SMP memang dominan daring, SD dominan tatap muka, lebih banyak di wilayah Utara dan Timur. Pilihan ini berdasar orangtua siswa," bebernya.
Sementara itu, terdapat 11.435 peserta didik dari 184 sekolah dasar negeri dan swasta se-Kota Balikpapan.
Sebanyak 57 atau 30,98 persen sekolah mengikuti daring murni.
Sementara 64 sekolah atau 34,78 persen mengikuti luring murni atau ujian tatap muka.
Sisanya, sebanyak 63 sekolah atau 34,24 persen mengikuti ujian campuran dengan kombinasi dua metode, daring dan luring.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Rahmad Taufiq