Berita Nasional Terkini
24 Pegawai KPK tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan Selamat, 51 Dipecat, Bagaimana Nasib Novel Baswedan?
Jumlah itu lebih dari separuh pegawai KPK yang beberapa waktu lalu mengikuti TWK.Sementara 24 orang lainnya selamat
Saya bangga masuk daftar 75 orang itu, karena ternyata publik mempersepsikan kami adalah pegawai-pegawai yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai KPK. Makanya saya bilang kalau TWK itu remeh temeh.
Perlu disampaikan ke publik, saya pada 2015 dapat penghargaan dari Presiden. Namanya penghargaan Satyalancana Wira Karya. Selama KPK berdiri hanya tiga orang yang pernah menerima penghargaan itu. Saya, Abdullah Hehamahua, dan Ina Susanti. Pada 2015 mereka semua sudah pensiun.
Bunyi dari penghargaan Presiden itu adalah penerima penghargaan itu dianggap punya kontribusi yang sangat besar terhadap nusa dan bangsa. Masak penghargaan ini dikalahkan tes abal-abal yang nggak jelas itu.
Pandangan Anda tentang TWK tersebut?
Khusus terkait tes ini saya nyatakan tes tersebut diselenggarakan oleh panitia perselingkuhan. Kenapa? Karena KPK itu ‘kawin resminya’ terkait TWK adalah dengan BKN. Itu kawin resmi, ngelamar, diterima oleh BKN, dan BKN mengerjakan. Namun yang terjadi adalah di dalam BKN, proses TWK itu banyak diisi lembaga-lembaga lain di luar BKN.
Lembaga apa saja?
Ada Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI), Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Celakanya, metode-metode seperti ini secara profesional, prosedur metodologi itu harus dinilai dulu oleh pengguna, oleh KPK. Ini KPK tidak tahu, Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) enggak tahu, BKN nggak tahu. Lalu yang membuat soal itu siapa?
Saya ada bukti ini dari testimoni teman-teman. Kebetulan yang kemarin unboxing surat dari BKN dan membacakan detail alasan dia tidak diterima, tidak lulus syarat TWK. Ada alasan yang menarik, satu alasannya katanya sering bertentangan dengan atasan. Yang kedua, katanya sering membocorkan informasi ke media.
Lucunya, dua pertanyaan itu sama sekali tidak pernah muncul saat tes. Di internal KPK yang bersangkutan tidak pernah kena kasus, tidak pernah diperingatkan atasannya, tidak pernah dipanggil pimpinan. Jadi dua alasan ini tiba-tiba muncul jadi alasan seseorang tidak lulus.
Kalau Anda, apa alasannya dinyatakan tidak lulus TWK?
Saya tidak diperlihatkan data detailnya. Jadi saya tidak tahu. Jadi hampir 75 orang pegawai itu nggak tahu semua kenapa nggak lulus. Yang tahu itu hanya yang kebetulan dia struktural dan waktu rapat diberi kesempatan unboxing untuk sampling. Tetapi bisa saya yakinkan, karena saya waktu tes Capim KPK dulu sampai ke DPR, maka pertanyaan TWK kemarin sangat tidak berbobot, pertanyaan rendahan.
Di antara pertanyaan yang ditanyakan itu apa?
Kalau saya tidak ada yang aneh-aneh ya. Saya yakin pengujinya juga tidak berani. Tetapi pertanyaan-pertanyaan yang sangat rendah dan tidak berintegritas itu diajukan kepada officer-officer yang di bawah.
Kebetulan saya dapat testimoni dari anak buah, tentang lepas jilbab, hasrat. Itu kebetulan anak buah saya. Bahkan disuruh pilih antara Alquran atau Pancasila. Bagaimana pertanyaan kok seperti itu? Itu testimoni yang saya dapat.
Siapa pewawancara atau pelaksana tes?