Berita Balikpapan Terkini
Kedelai Alami Lonjakan Harga, Pengrajin Tahu Tempe di Balikpapan Menjerit
Berhenti produksi di sejumlah daerah, Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) memastikan produksi tahu tempe Balikpapan tetap jalan.
Berdasarkan keterangan Ahmad, anggota Primkopti Balikpapan sendiri, mampu menghabiskan hingga 400 ton kedelai per bulan.
Namun perlahan jumlah kebutuhan tersebut menurun sejak pandemi covid-19 dan kenaikan harga kedelai ini.
Kendati, diakui Ahmad, pihaknya masih memiliki persediaan kedelai, namun kemungkinan untuk menyiasati kelangkaan pasokan, pengrajin tahu tempe yang berada di bawah naungan koperasi tersebut akan mengakali dengan mencetak tahu tempe lebih kecil dari ukuran biasa.
"Untuk anggota Primkopti, kami masih memiliki persediaan kedelai dengan harga sedikit di bawah tengkulak. Tapi tentu saja, harga ini masih berkali-kali lipat lebih tinggi dari harga normal. Harapan kami, pemerintah segera turun tangan memberikan solusi untuk masalah ini, baik dalam bentuk subsidi atau regulasi lain.
Kita berdoa agar panen bulan depan melimpah, sehingga harga kedelai bisa mengalami penurunan," kata Ahmad.
Penulis: Bella Evanglista | Editor: Rahmad Taufiq