Berita Nasional Terkini
TERKUAK Polri Bongkar Identitas KKB Papua yang Masih Aktif, Ada 9 Kelompok Tersebar di 3 Wilayah
Polri sendiri telah mengantongi data-data KKB Papua yang masih aktif melakukan aksi teror
"Peningkatan unsur kekerasan dan teror yang tidak hanya ditujukkan kepada aparat, tapi juga menyasar masyarakat sipil dan merusak fasilitas warga masuk ke tahap brutal sehingga pemerintah menetapkan aksi sekelompok KKB sebagai aksi terorisme," tegas dia.
Meski begitu, Paulus menilai ada dampak negatif menyusul keputusan labelisasi terorisme kepada KKB di Papua oleh pemerintah.
Dampak negatif yang pertama, kata Paulus, sentimen negatif terhadap pemerintah pusat dan pendatang semakin menguat.
Termasuk dengan berbagai agenda penting pemerintah di Papua.
"Ada sentimen negatif yang muncul yang pertama menguatnya sentimen terhadap pemerintah pusat/Jakarta dan pendatang juga menguatnya penolakan RUU Otsus Papua dan agenda nasional penting lainnya di Papua," tambah dia dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: UPDATE TNI/Polri Kuasai 4 Sarang KKB Papua, Kapolda Jawab Tantangan Perang: Saya dan Pangdam Jemput
Menurut Paulus, labelisasi teroris juga dapat dikhawatirkan menjadi stigma umum bagi orang asli Papua (OAP).
Termasuk kekhawatirkan adanya kelompok yang memanfaatkan isu ini sebagai propaganda.
"Stigma teroris dikhawatirkan menjadi stigma umum bagi OAP dan digiring oleh kelompok pegiat HAM, state actor, semakin gencar melakukan propaganda di level internasional yang menyudutkan pemerintah Indonesia," ungkap dia.
Paulus menuturkan labelisasi ini juga dikhawatirkan dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menyudutkan pemerintah.
"Usaha usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah berupa dialog, pembangunan, merangkul pihak pro M dan lain-lain seolah tidak pernah ada dan tidak pernah disuarakan," tandas dia.
Baca juga: Hanya Punya Waktu Kurang dari Setahun, Ini Tugas Khusus Pasukan Setan di Papua, Selain Berantas KKB
Kapolda Papua Terima Tantangan KKB
Berita lainnya, KKB menyatakan telah menyiapkan lokasi perang dengan TNI-Polri.
Dilansir dari Kompas.com, tantangan perang ini berasal dari Lekagak Telenggen, pemimpin KKB yang bermarkas di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua.
KKB menunjuk wilayah Muara Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, sebagai lokasi perang dengan TNI-Polri.
Merespons tantangan tersebut, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan, TNI dan Polri lebih mengedepankan cara persuasif dalam menangani KKB.