Berita Bontang Terkini

Pemkot Bontang Batasi Jumlah Penonton MTQ ke 42 Kaltim, Warga Bisa Saksikan Lomba Secara Virtual

Pemkot Bontang akan membatasi jumlah pemenonton lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kalimantan Timur

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Sekretaris Kota Bontang, Aji Erlynawati.TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pemkot Bontang akan membatasi jumlah pemenonton lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kalimantan Timur pada 3 sampai 9 Juni mendatang.

Hal itu sampaikan Aji Erlynawati, Sekkot Bontang saat dikonfirmasi, Minggu (30/05/2021).

Pembatasan jumlah penonton ini telah menjadi keputusan Pantia Pelaksana. Alasanya, karena untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kan jumlah peserta saja sudah banyak," ungkap Aji kepada Tribunkaltim.co.

Baca Juga: Jelang MTQ Tingkat Kalimantan Timur, 45 Kafilah Ikuti Training Center di Sangatta

Namun kata Aji, pelaksanaan lomba nanti akan tetap disiarkan langsung secar virtual. Agar masyarakat khususnya di Bontang juga dapat menyaksikan kemeriahan kegiatan akbar ini.

"Penonton hanya tamu undangan dan peserta di Arena. Kalau masyarakat bisa saksikan lombanya secara virtual," bebernya.

Lebih lanjut, Aji menjelaskan momen ini juga akan dimanfaatkan untuk promosi produk Usaha Kecil Mikro (UKM) khas Bontang

Produk-produk UKM Bontang akan ditampilkan di gerai-gerai di arena lomba yang tersedia. Bahkan, di penginapan para peserta juga akan disiapkan gerai untuk produk UKM. 

"Pameran UMKM ini hanya memperkenalka, sebatas Display, tapi tidak berjualan seperti bisanya," pungkasnya.

Protes Pembatasan Jumlah Penonton MTQ

Keputusan membatasi jumlah penonton Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke 42 Kaltim, mendapat protes dari Asosiasi Industri Kerajinan (Asik) Bontang.

Sebab hal itu dinilai telah membatasi anggota Asik dalam memasarkan produk UMKM Bontang.

Apalagi diketahui, jumlah peserta Khafila beserta crew yang akan datang dari 8 Kabupaten/Kota berjumlah ribuan orang.

Ditambah lagi besarnya minat masyarakat yang ingin menyaksikan langsung di arena perlombaan. Tentunya ini menjadi momen yang dinanti-nanti para pelaku UMKM bisa memasarkan produknya.

Baca Juga: Butuh Uluran Tangan, Isnan Hafidz Juara MTQ Asal Kukar Mengalami Bengkak di Pipinya

Seharunya, momen seperti ini perlu dimanfaatkan Pemkot untuk menstabilkan prekonomian bagi pelaku UMKM di Bontang. Terlebih saat kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

"Ini justru kesempatan kita bisa memasarkan berbagai produk kerajinan milik Bontang. Apa lagi kita tahu ada ribuan peserta dan crew akan datang," kata Hadaruddi, Ketua Asik Bontang, Minggu (30/05/2021).

Keputusan pembatasan ini pun mengecilkan minat keikutsertaan bagi para Anggota Asik untuk memasarkan produk dagangannya saat perlombaan berlangsung.

Rencana Pemkot Bontang memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk display produk saat MTQ berlansung juga mendapat penolakan dari sejumlah anggota Asik.

Mereka beranggapan jika konsep display tidak bisa maksimal memasarkan produk, lantaran bisa melakukan intraksi langsung ke konsumen.

Sebab dalam konsep jual beli, tentunya diperlukan komunikasi langsung antara pembeli dan penjual.

"Jika hanya barang saja, kami tidak bisa melakukan marketing dengan maksimal, karena dalam transaksi jual beli harus ada komunikasi antar penjual dan pembeli," ungkapnya.

Ia pun berharap agar pemerintah bisa memberi solusi atas rencana pembatasan ini. Minimal ada keputusan susulan yang bisa mewakili kepentingan para pelaku usaha dalam meningkatkan prekonomiannya saat kegiatan akbar ini berlangsung.

Tawaran dari Asik, Pemkot Bontang harus membawa para Khafila berkunjung dititik-titik lokasi pusat perbelanjaan UMKM. Seperti di Ido Niaga dan UMKM Center sebagai pusat oleh-oleh Kota Bontang.

"Tawaran saya, peserta harus wajib diantar mendatangi pusat UMKM sebelum mereka balik ke kota masing-masing," pungkasnya.

Siapkan 500 Rapid Antigen

Persiapan menyambut kedatangan kafilah Musabaqah Tilwatil Qur'an (MTQ) Kaltim ke-42, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang menyiapkan 500 pcs alat rapid antigen.

Stok alat rapid itu untuk persediaan bagi peserta selama sepekan dari 3 hingga 9 Juni di pelaksanaan MTQ.

Kepala Dinskes Bontang, dr Bahauddin menuturkan, sesuai kesepakatan tim kesehatan panita pelaksana, stok 500 pcs rapid dirasa cukup memenuhi kebutuhan seluruh peserta.

Lantaran, dari teknis pemberian rapid hanya diberikan kepada kafilah yang memiliki gejala Covid-19.

Sebab seluruh peserta yang hendak masuk ke Bontang, sebelumnya telah melakukan pemeriksaan rapid antigen di kota masing-masing.

Baca juga: Diskop-UKMP Bontang Ancam Tiadakan Pameran UMKM Jika MTQ ke 42 Kaltim Digelar Tanpa Penonton

"Tidak semua peserta yang akan kami tes rapid antigen, hanya peserta yang dengan gejala dan keluhan saja," kata Bahauddin saat dikonfirmasi pada Rabu (26/5/2021).

Dia menambahkan, para penyelenggara juga telah mengikuti vaksinasi nasional yang saat ini masih terus diselenggarakan.

"Kalau ASN yang menjadi panitia sudah dilakukan vaksinasi sebelumnya," imbuhnya.

Saat ditanya soal penanganan pasien positif khusus peserta, pihaknya sudah mempersiapkan sebanyak 40 bed isolasi mandiri di RSUD Taman Husada Bontang.

"Kami sudah siapkan 40 tempat tidur isolasi mandiri di RSUD Bontang, jika ditemukan peserta lomba positif Sars Cov-2," tuturnya.

Bahauddin juga menyampaikan pihaknya akan mendirikan posko kesehatan di sekitar arena penyelenggaraan MTQ.

"Yang pasti akan ada posko kesehatan di Gedung MTQ," ucapnya. 

Berita tentang Bontang

Penulis Ismail Usman | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved