Berita Nunukan Terkini
Tak Lagi Menjabat, Mantan Bupati Nunukan Ingatkan agar Peduli dan Beri Respons Baik pada Masyarakat
Tak lagi menjabat, mantan Bupati Nunukan Asmin Laura pesan satu hal ini. Siapa tak kenal sosok Asmin Laura, Bupati perempuan pertama di Nunukan, bahk
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN- Tak lagi menjabat, mantan Bupati Nunukan Asmin Laura pesan satu hal ini.
Siapa tak kenal sosok Asmin Laura, Bupati perempuan pertama di Nunukan, bahkan se-Kalimantan Utara.
Wanita kelahiran Tawau, Sabah, 10 Agustus 1985 itu menjadi bupati Nunukan periode 2016-2021.
Ia menggantikan bupati sebelumnya, Basri, setelah terpilih dalam Pilkada Nunukan 2015 lalu, dan berpasangan dengan wakil bupati Faridil Murad.
Keduanya, pada hari ini tak lagi menjabat sebagai bupati dan wakil bupati Nunukan, lantaran periode kepemimpinan mereka telah habis.
Baca juga: SK Pelantikan Belum Ada, Bupati Nunukan Terpilih Pilkada 2020 Asmin Laura akan Fokus Urus Anak
Asmin Luara juga merupakan putri mantan Bupati Nunukan dua periode Abdul Hafid Achmad.
Pagi tadi ia telah melakukan serah terima jabatan kepada pelaksana harian (Plh) bupati dalam hal ini Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Serfianus.
Asmin Laura berpesan satu hal, utamanya kepada Sekretaris Daerah termasuk jajaran pemerintah daerah Nunukan, agar memiliki rasa sensitivitas yang tinggi terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat.
"Saya pesan satu saja. Karena saya alami selama menjabat sebagai Bupati Nunukan. Kita harus peka dan sensitif dengan persoalan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Terkadang saya menilai, sebagian aparatur daerah kita, kalau ada permasalahan lambat sekali geraknya," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Senin (31/05/2021), pukul 13.00 WITA.
"Jadi, meskipun tidak harus saya lakukan, akhirnya tetap saya lakukan. Karena saya pemimpin. Bahkan, kadang saya telepon pukul 00.00 WITA. Dan itu harus saya lakukan mengingat tanggung jawab," ucapnya.
Baca juga: Masa Kepemimpinan Usai, Bupati Nunukan Asmin Laura Serah Terima Jabatan dengan Plh
Menurutnya, pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memberikan toleransi pelayanan kepada masyarakat yang sudah jauh-jauh datang ke kantor.
"Pelayanan ASN itu dari pukul 08.00-16.00 WITA. Tapi saya mohon dalam kesempatan ini, mengingat kondisi geografis daerah yang sangat luas. Sehingga sekalipun jam pelayanan sudah lewat, harus bisa toleransi melayani dan memberi respons baik kepada masyarakat Nunukan," ucapnya.
Bahkan, bagi dia, masyarakat Nunukan lebih mementingkan respons pelayanan yang baik dibanding waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah di lapangan.
"Jauh lebih penting itu bagaimana seorang ASN memberikan perhatian yang baik kepada masyarakat. Pedulilah kepada mereka, itu sudah pasti senang, seperti banjir yang terjadi sekarang ini. Saya dapat pesan WhatsApp baik foto maupun video banjir di beberapa kecamatan.
Walaupun yang sementara bisa kami berikan adalah beras, tapi saya selipkan dengan pesan semangat, mereka turut senang," ujarnya.
Wanita yang baru saja menyelesaikan pendidikan S3 di Malaysia itu, meminta kepada ASN termasuk masyarakat untuk tidak bersikap kaku dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Namun, ia juga meminta kepada masyarakat dan ASN agar tidak lengah saat beraktivitas di tengah pandemi Covid-19.
"Soal kedisiplinan juga sangat penting, meskipun saya menyadari bahwa pemerintah daerah bahkan seluruh masyarakat menghadapi pandemi Covid-19. Tetapi jangan kaku menghadapi situasi itu. Yang terpenting patuh pada protokol kesehatan. Apalagi ada varian baru Covid-19," tuturnya.
Sementara, ibu tiga anak itu juga mengaku memiliki banyak kesan saat memegang tonggak kepemimpinan selama 5 tahun.
"Sebenarnya sangat banyak sekali. Intinya saya bersyukur pernah memimpin Nunukan selama 5 tahun. Satu hikmah yang saya dapatkan selama 5 tahun ini, saya merasa meskipun seorang perempuan, tapi saya mampu melalui semua situasi itu dengan tegar.
Meskipun anggaran defisit, situasi pandemi, banyak regulasi yang berubah. Tapi saya dan Pak Faridil bisa menyelesaikan itu semua selama 5 tahun," ungkapnya.
Tak hanya itu, Asmin Laura juga berpesan kepada ASN di Nunukan untuk tidak menyerah dengan keadaan yang serba sulit akibat pandemi Covid-19.
"Meskipun pekerjaan yang ada saat ini tidak sebanyak dulu lagi. Sekarang lebih banyak masalahnya. Misalnya nggak ada uang dinas luar, dipotong terus, lalu banyak anggaran yang dirasionalisasi. Tapi harus tetap semangat," imbuhnya.
Tak kalah penting, ia mengatakan untuk berhenti saling menyalahkan apalagi saling menjelek-jelekan dalam lingkungan birokrasi pemerintahan.
"Stop saling menyalahkan. Padahal rata-rata orang berpengalaman semua di birokrasi yang sering menjelek-jelekkan. Fokus dengan pekerjaan masing-masing. Siapapun dia, saya tidak bicara dukung mendukung saat Pilkada. Tapi kalau diberikan amanah bekerjalah sesuai tupoksi," ucapnya.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Rahmad Taufiq