Berita Nunukan Terkini
Cerita Calon Jamaah Haji di Nunukan Batal Berangkat, Ellys: Kami Tunggu Raja Salman Buka Lagi
Batal berangkat haji 2021, calon jemaah haji di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Ellys Junaidah, mengaku kepada Tribunkaltara.com.
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Batal berangkat haji 2021, calon jemaah haji di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Ellys Junaidah, mengaku kepada Tribunkaltara.com.
Dia sebut, bakal setia menunggu Raja Salman Arab Saudi, membuka peluang keberangkatan haji untuk Indonesia pada Jumat (4/6/2021).
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia membatalkan keberangkatan jemaah haji Indonesia 1442 H/2021 Masehi.
Hal itu disampaikan langsung melalui Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis 3 Juni 2021 siang.
Baca Juga: Ratusan Calon Jamaah Haji Balikpapan Gagal Berangkat, Daftar Antrean Semakin Panjang
Alasan pemerintah membatalkan kerangkatan jamaah haji tahun ini, lantaran situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M.
Ellys Junaidah, mengatakan ia bersama sang suami, Farid Amiruddin sejak 2011 mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji.
Keberuntungan berpihak pada pasangan suami istri itu, hingga pada 2019 lalu, keduanya terpilih menjadi calon haji 2020.
Baca Juga: Ratusan Calon Jamaah Haji Asal Berau Gagal Berangkat, Kanwil Kemenag Berharap Mengerti
Diketahui kuota calon haji 2020 di Nunukan sebanyak 115 orang.
Namun, pada tahun 2020 keberangkatan haji sempat batal satu kali, akibat saat itu awal pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Saya dan suami sudah mendaftar sebagai calon jemaah haji pada 2011. Setoran awal itu Rp25 juta. Pada tahun 2020 dipanggil untuk pelunasan Rp11 juta, karena kurs turun pada saat itu. Jadi total Rp36 juta untuk berangkat haji," kata Ellys Junaidah kepada TribunKaltara.com.
Ibu tiga anak itu mengaku sedih bahkan sempat menangis saat mendengar pemerintah membatalkan keberangkatan haji tahun ini.
Pasutri itu telah mengikuti vaksinasi dua kali termasuk kegiatan manasik yang dilakukan secara virtual tiap bulannya kepada calon jamaah haji dan beberapa kali tatap muka.
"Sedih lah mas. Tapi kita mau apa lagi. Bayangkan kami tunggu sejak 2011 lalu. Dan dua kali batal berangkat. Ya mau gimana lagi, karena masih pandemi," ucapnya.
Menurut Ellys Junaidah, dirinya tak mengajukan permohonan pengembalian Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BIPIH) yang sudah terkumpul.
"Tahun 2020 lalu juga ditawarkan untuk diambil atau tidak. Tapi kami tidak ngambil. Karena kalau kita ambil dana sekarang, otomatis kita antre lagi tahun depan kalau memang tahun depan ada jadwal keberangkatan haji," ujarnya.
Ellys yang berprofesi sebagai karyawan Bank itu, menuturkan, tak ada kesulitan yang ia dapatkan untuk mengumpulkan dana haji
Dia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga pemerintah Arab Saudi dapat membuka peluang keberangkatan untuk jemaah haji.
"Karena tujuan kita mau ibadah haji jadi dimudahkan segala urusan, utamanya mengumpulkan dana haji. Kami tetap tunggu sampai Raja Salman membuka lagi. Kami tetap yakin itu mas," ungkapnya.
Sudah Vaksin dan Manasik
Ibadah Haji 2021 batal, kisah para calon jemaah Haji. Ada yang sudah divaksin dan melakukan manasik namun akhirnya tidak berangkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas resmi mengumumkan pembatalan keberangkatan haji tahun 2021.
Baca juga: LINK Live Streaming Pengumuman Menteri Agama Terkait Ibadah Haji 2021
Bagaimana kata para calon jemaah?
Pandemi dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir kembali membuat para calon jemaah harus legawa untuk menunda haji pada tahun 2020 lalu.
Sempat dikabarkan akan dibuka kembali pada akhir tahun lalu, para jemaah harus kembali ikhlas bahwa ibadah haji tahun ini kembali ditunda.
Beberapa jemaah yang seharusnya berangkat di tahun ini hanya dapat pasrah. Khambali, calon jamaah haji yang berdomisili di Kecamatan Medan Johor misalnya.
Baca juga: Tahun Kedua Batal Berangkat, Kepala Kemenag Tarakan Minta Calon Jamaah Haji Bersabar Dulu
"Tahun lalu seharusnya berangkat. Tapi ya kita ikuti saja kebijakan dari pemerintah karena jikapun diberangkatkan kalau lebih banyak mudharat (keburukan) daripada kebaikannya akan lebih bahaya," ungkap Khambali, Rabu (2/6/2021).
"Saya berangkat dengan istri, dan istri juga tidak mempermasalahkan jika nanti ada penundaan," lanjutnya.
Tahun ini seharusnya menjadi tahun kedua Khambali kembali beribadah di tanah suci. Sebelumnya, Wakil Sekjend Badan Penanggulangan Ekstrimisme Terorisme ( BPET MUI Pusat) ini naik haji untuk pertama kali pada tahun 2013.

Namun, saat itu dirinya bertugas sebagai panitia untuk menjadi pendamping para jamaah bukan sebagai ibadah secara personal.
Melihat betapa megahnya ka'bah sambil menjalani tugas mendampingi para jamaah, dengan tekad penuh, Khambali mengajak sang Istri untuk mendaftar haji di tahun 2013.
Sewaktu pendaftaran untuk haji kedua ini bersama sang istri, Khambali bercerita bahwa dirinya tak serta merta langsung memiliki uang dalam jumlah besar.
Dengan konsisten, Khambali rutin mengikuti program menabung dari CIMB Niaga sejak tahun 2001 hingga tahun 2013 sebanyak Rp1,5 juta per bulan.
"Saya tiap bulan paksakan harus nabung dan anggap itu waktu masa tua kita. Saya ada ikut program dari CIMB Niaga untuk menabung tiap bulan Rp1,5 juta sejak tahun 2001 bersama istri saya hingga tahun 2013 udah terbentuk dana sekitar Rp50 juta," ujarnya.
Baca juga: Keberangkatan Jemaah Calon Haji Kembali Ditunda, Kemenag Tarakan Tunggu Rilis Resmi
Saat disinggung mengenai persiapan, Khambali mengakui belum ada persiapan berarti untuk segala bentuk perlengkapan seperti pakaian dan pernak-pernik lainnya.
"Kalau perlengkapan itu bisa dilakukan mendadak. Tapi yang paling penting itu persiapan fisik dan kesehatan. Kalau naik haji ini kan paling banyak memporsir tenaga, kalau lafal-lafal nanti kan ada pendampingnya. Jadi ya kesehatan yang paling dipersiapkan," kata Khambali.
Tentunya, Khambali masih memiliki harapan agar Indonesia dapat memiliki kuota haji walaupun tidak secara penuh dengan mengutamakan calon jamaah lansia.
Selain itu, ia juga berharap agar para jamaah lainnya tetap ikhlas dan bersabar untuk dapat memenuhi ibadah haji nantinya.
"Harapan kita di tahun 2021 ini semoga kita bisa mendapat kuota lah. Kalaupun dapat kuota tahun ini diutamakanlah yang sudah lansia, kalau yang muda kan fisiknya masih prima. Mudah mudahan kalau tahun depan Covid-19 bisa tertanggulangi, kuota bisa kembali normal. Ya tentunya harus diiringi keikhlasan kesabaran agar dapat memenuhi rukun Islam yang kelima, karena tidak ada yang menyangka dengan kondisi seperti ini," pungkasnya.
Berita terkait Ibadah Haji 2021
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibadah Haji 2021 Batal, Calon Jemaah Pasrah, Sudah Vaksin, Manasik, Dapat Firasat Tak Berangkat.
Penulis Febrianus Felis | Editor: Budi Susilo