PPDB Tarakan 2021
Jaringan WiFi dalam PPDB Tarakan 2021 Sulit Diakses, Ada Calon Pendaftar Bingung Pakai Aplikasi
Hari pendaftaran pertama penerimaan peserta didik baru (PPDB) online, layanan informasi yang disiapkan SMKN 1 Tarakan.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Hari pendaftaran pertama penerimaan peserta didik baru (PPDB) online, layanan informasi yang disiapkan SMKN 1 Tarakan didatangi sejumlah calon peserta.
Rerata pertanyaan yang disampaikan yakni pemilihan tujuan sekolah yang tertera dalam aplikasi atau website https://sip-ppdbku.com/
Tahun ini, calon siswa yang akan mendaftar di SLTA tidak lagi bisa memilih dua sekolah misalnya SMK dan SMA.
Hal ini dibeberkan oleh Kepala SMKN 1 Tarakan, Aliyas Imran kepada Tribunkaltim.co.
Baca Juga: PPDB 2021 di Kabupaten Tana Tidung, Berikut Alur Proses Pendaftarannya
Tahun lalu kan masih bisa pilih ada SMK dan SMA. Tahun ini sistemnya sekarang dibuat, yang ingin masuk SMA yang pilihan di menunya klik SMA.
"Begitu juga SMK," tegas Aliyas, di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Ia tak menampik, sama seperti PPDB tahun 2020 lalu. Untuk menggunakan aplikasi online di awal, calon peserta juga sempat kebingungan.
"Tapi dengan komunikasi baik bisa diatasi. Alhamdulillah, pelaksanaan PPDB di SMKN 1 aman saja sesuai ketentuan sampai saat ini tidak ada masalah.
Baca Juga: Jadwal PPDB 2021 di Berau, Bakal Dilaksanakan 30 Juni
Mungkin lebih ke aplikasi yang banyak tidak diketahui siswa. Pada intinya tidak ada masalah signifikan," urainya seraya menambahkan, aplikasi PPDB resmi dibuka dan di-launching hari ini sekitar pukul 10.00 WITA, Kamis (3/6/2021).
Selain kebingungan menggunakan aplikasi PPDB, Aliyas juga menyebutkan kendala di hari pertama pendaftaran yakni calon peserta kesulitan mengakses website PPDB dengan jaringan WiFi.
Namun bagi calon peserta yang mengakses dengan paket data tetap bisa terkoneksi.
"Hanya bisa gunakan paket data aja. Penggunaan WiFi belum bisa. Kami cek indihome kita ada masalah. Paket data bisa," urainya.
Baca Juga: SD Negeri 001 Bontang Selatan Matangkan Persiapan PPDB 2021, Buka 72 Kuota untuk Jalur Zonasi
Lebih lanjut kembali menyoal aplikasi, bagi calon peserta yang masih kebingungan sudah disiapkan tutorial cara mengupload berkas pendaftaran.
Bahkan sebelumnya sekolah sudah menyosialisasikan kepasa orang tua siswa terkait PPDB online tahun ini.
"Kami tidak menampik meski sudah ada tutorial masih ada yang datang ke sekolah karena bingung," ungkapnya.
Makanya, pihaknya punya tim dan ditugaskan di depan pada ruang layanan informasi PPDB Tarakan 2021.
Baca Juga: PDB Tahun Ajaran 2021/2022 Segera Dibuka, Permasalahan Zonasi Jadi Perhatian Dewan
"Kalau tadi ini ya paling 20 orang yang datang bertanya," jelasnya.
Adapun hari pertama PPDB, ia tak bisa menyebutkan berapa yang sudah berhasil mendaftar dan yang masih sebagian mengupload berkasnya ke aplikasi atau website yang disiapkan.
Pendaftar hari ini menurutnya belum begitu banyak begitu juga besok dan lusa. Karena pengumuman kelulusan SMP juga belum keluar. Sehingga SKL belum bisa disetorkan.
"SMP pengumuman tanggal 7, mungkin kami prediksi, PPDB mulai banyak setelah tanggal 7 Juni mendatang," jelasnya.
Sementara itu, Ali salah seorang calon pendaftar mengakui ia datang ke sekolah untuk menanyakan aplikasi untuk pendaftaran. Apalagi ini baru pertama kali baginya daftar secara online.
"Ini mau tanya di layanan informasi. Sama foto cara-cara daftar dan persyaratannya," katanya.
"Kalau sudah lengkap baru daftar. Hari ini belum bisa daftar karena tadi jaringan di rumah tidak bagus," pungkasnya.
Jadwal dan Persyaratan Lengkap PPDB Online Tingkat SLTA
Mulai Kamis (3/6/2021) mendatang, pendaftaran penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai dibuka untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
Pendaftaran PPDB akan dibuka hingga 20 Juni 2021.
Ini disampaikan Kepala Cabang Tarakan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Utara, Akhmad Yani di momen pertemuan dalam rangka sosialisasi PPDB bersama orang tua siswa di SMK Negeri 1 Tarakan, Senin (31/5/2021).
Dikatakan Akhmad Yani, nanti akan ada proses verifikasi data oleh petugas operator.
"Jadi ada cek and ricek juga. Kita di Tarakan cukup kompleks sehingga waktu pendaftaran panjang diberikan cukup panjang," ujar Akhmad Yani.
Baca juga: PPDB Tingkat SD dan SMP Dibuka Empat Jalur di Tarakan, Pendaftaran Pakai Sistem Semi Online
Hal itu diharapkan agar orang tua siswa lebih leluasa untuk mempersiapkan berkas pendaftaran yang diperlukan.
Meskipun memiliki rentang waktu yang cukup panjang, lanjutnya, namun dalam proses PPDB diharapkan calon siswa dan orang tua menentukan pilihan dengan mempertimbangkan kesungguhan hati.
"Supaya tidak terjadi penyesalan karena jarak sekolah dengan rumah terlalu jauh sehingga tidak masuk dalam zonasi," tutur Akhmad Yani.
Selain SLTA negeri, sekolah swasta juga mulai menerapkan PPDB secara online namun belum semua melaksanakan sistem ini.
Dengan memanfaatkan teknologi seperti ini, lanjut Akhmad Yani, diharapkan memberikan kemudahan serta meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
Baca juga: Persiapan PPDB Tingkat SMA dan SMK di Tarakan, Uji Coba Daftar Online Diperpanjang
"Prinsipnya sama, cuma kalau online bisa diakses dari rumah. Tetapi kalau ada orang tua yang gagap teknologi (gaptek) pihak sekolah memberikan pelayanan khusus, orangtua bisa datang ke sekolah," bebernya.
Meski ada pelayanan khusus disiapkan masing-masing sekolah, tetap dilayani secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat supaya tidak terjadi penambahan kasus baru.
Pelaksanaan persiapan PPDB online sudah dilakukan sejak 2020 lalu dan tidak ada persoalan yang krusial selama evaluasi berjalan sehingga di pelaksanaan 2021 diharapkan akan lebih baik lagi karena telah melalui beberapa evaluasi.
"Apalagi sekolah tingkat SLTA wajib memberikan sosialisasi sekolah tingkat SMP yang berada di zonanya mengenai pelaksanaan PPDB ini," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Akhmad Yani, aturan pelaksanaan PPDB online ini berasal dari Kementerian Pendidikan, yang diperkuat dengan Peraturan Gubernur Kaltara.
Sedangkan petunjuk teknisnya dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dengan merujuk peraturan yang ada.
Disinggung mengenai daya tampung SLTA, Akhmad Yani menegaskan bahwa kuota lulusan SMP akan mampu diserap oleh sekolah yang ada.
"Daya tampung kami ada sekitar 4 ribuan, sedangkan lulusan SMP ada sekitar 3.700. Jumlah ini negeri maupun swasta," bebernya.
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah menghitung seluruh lulusan SMP dan daya tampung SLTA, dan mencukupi untuk menampung di seluruh SLTA.
Jumlah sekolah tingkat SLTA di Tarakan mencapai 22 sekolah baik negeri maupun swasta saat ini, dan satu Sekolah Luar Biasa (SLB).
Sedangkan untuk kuota dari luar kota, Dinas Pendidikan menyiapkan 5 persen.
Jumlah ini tidak ada masalah, karena selain mutasi masuk, misalnya dari Tana Tidung ke Tarakan, Malinau ke Tarakan, ada juga yang mutasi keluar misalnya dari Tarakan ke Sulawesi, atau Tarakan ke Jawa.
"Saya rasa kalau mutasi tidak ada masalah," ungkapnya.
Mengantisipasi jaringan ngadat, lanjutnya, saat proses PPDB, Dinas Pendidikan juga telah melakukan koordinasi dengan Telkom dan PLN untuk penyediaan listrik.
"Secara maksimal sudah dipersiapkan. Sehingga proses PPDB bisa berjalan dengan lancar, aman, dan sukses," ucapnya.
Penulis Andi Pausiah | Editor: Budi Susilo