Berita Kutai Barat Terkini
Diguyur Hujan Deras, Ibukota Kutai Barat Kembali Kebajiran, Warga Hanya Bisa Pasrah
Hujan deras mengguyur ibukota Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur kembali menyisahkan banjir dadakan di Kecamatan Barong Tongkok.
Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Hujan deras mengguyur ibukota Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur kembali menyisahkan banjir dadakan di Kecamatan Barong Tongkok.
Meski merasa terganggu dengan adanya genagan banjir tersebut, namun sejumlah warga mengaku hanya bisa pasrah dan menerima keadaan walau rumah dan tempat usaha mereka terendam air.
Mereka mengakui, banjir di Barong Tongkok sering kali terjadi terutama saat hujan deras, lantaran di kawasan tersebut jauh dari Daerah Aliran Sungai (DAS).
Baca Juga: Wacana Belajar Tatap Muka Terbatas di Kutai Barat, Disdik Kubar Masih Tunggu Instruksi Pemda
Baca Juga: 226 Pejabat di Lingkup Pemkab Kubar Belum Laporkan Harta Kekayaan Mereka
"Sudah dari dulu mas, tiap kali hujan deras selalu banjir. Ya mau diapakan lagi," kata Joko salah satu warga Barong Tongkok, Selasa (8/6).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu pedagang buah, Ali yang ada di kawasan yang kerap tergenang air tersebut.
Beberapa kali air menggenangi tempat usahanya dan kadang bercampur dengan beberapa puing sampah.
"Sebenarnya sudah capek mas, tapi gimana lagi. Belum ada wujud nyata pemerintah mengatasi hal ini," katanya.
Baca Juga: Diresmikan Bupati, Halte Bus di Kubar Belum Kunjung Difungsikan, Kadishub Kubar: Ya Mau Apa
Baca Juga: Dispora Kubar Bakal Adakan Pelatihan Pembuatan Gasing di Kutai Barat
Sebelumnya, pemerintah daerah melalui Dinas PUPR Kubar juga sempat mengatakan, akan segera mengatasi permasalahan banjir ini dengan membuatkan saluran pembuangan.
Namun hal tersebut belum sepenuhnya mengatasi banjir dadakan tiap kali hujan.
"Ya ada beberapa sebagian yang sudah dibuatkan, tapi itu dibagian bawah. Kalau yang diatas dan pertengahan gunung ini masih belum.
Jadi kalau sudah hujan, ya masih ada genangan air itu. Bahkan yang lebih parah alirannya itu berada tepat di depan kantor Polres Kubar," kata Muslikin warga lainnya. (*)