Speedboat Terbalik di Nunukan
Speedboat Terbalik Tewaskan 7 Penumpang di Kaltara Disebut Over Kapasitas, Ini Penjelasan Pengelola
Sebuah speedboat jurusan Tarakan - Nunukan mengalami kecelakaan di Sungai Sembakung pada Senin (7/6/2021) siang.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah speedboat jurusan Tarakan - Nunukan mengalami kecelakaan di Sungai Sembakung pada Senin (7/6/2021) siang.
Speedboat non reguler yang memuat 31 orang ini, diduga membawa penumpang yang melebihi kapasitas maksimal.
Informasi terbaru beredar, speedboat SB Riyan yang berangkat dari Tarakan menuju Desa Atap, Kecamatan Sembakung tak dilengkapi pelampung.
Ini disampaikan Jubril Gani, salah seorang keluarga korban speedboat Riyan.
Ia mengakui, pamannya, saudara dari ayahnya menjadi korban dan meninggal dalam insiden tersebut.
Padahal ayah sepupunya akan menghadiri acara pernikahan sang sepupu di Desa Atap.
Baca juga: Agen Speedboat Riyan Bantah tak Siapkan Pelampung
Dari cerita yang ia dapatkan atau informasi yang diterimanya, penumpang sebelum berangkat tak dilengkapi pelampung.
"Yang saya dengar informasinya penumpang kayaknya tidak dilengkapi pelampung atau mungkin ada pelampung tapi tidak diingatkan sama pihak speedboat untuk dipakai, saya kurang tahu juga," ujar Jubril.
Ini disampaikannya setelah melihat korban tenggelam tidak dalam posisi terapung.
"Kalau dia pakai pelampung pasti terapung posisinya. Orang tua saya keluar dari jendela itu disuruh berenang ke tepian gak berani. Karena takut hanyut," tuturnya.
Meskipun ibunya bisa berenang namun ibunya masih bertahan memilih memegang speedboat yang sudah dalam kondisi terapung.
"Mama saya bisa berenang sih. Tapi mama saya memilih berpegangan ke speedboat yang terapung itu. Sampai datang bantuan," ujarnya.
Baca juga: Kisah Korban Speedboat Terbalik di Nunukan, Niat Menghadiri Pernikahan Keluarga di Desa Atap
Ia menambahkan, sekitar pukul 14.00 WITA dirinya mendapatkan kabar dari ipar yang ada di Sembakung bahwa speedboat Riyan belum juga sampai.
"Dan dia dapat info di sana speedboatnya terbalik. Jadi saya ke Pelabuhan Tengkayu nanya kabar selanjutnya. Dan berita yang meninggal itu beruntun datang. Empat orang awalnya lalu bertambah lima orang," katanya.
Pamannya, orang tua dari sepupunya yang akan melangsungkan pernikahan ikut menjadi korban terbaliknya speedboat tersebut.
Keluarganya berangkat satu rombongan menuju Desa Atap untuk menghadiri acara pernikahan keluarga di sana.
"Dari keluarga laki-lakinya keluarga bapak saya, orang tuanya ikut ke sana semua sudah bawa fogep juga dari sini ke sana. Jadi yang meninggal dari keluarga kami, bapaknya yang mau menikah itu kasihan," lanjutnya.
Sementara itu, orang tuanya yang ikut dalam rombongan selamat.
Dan posisi orang tuanya saat ini ada di Sembakung di rumah keluarga sepupu.
Baca juga: NEWS VIDEO Kecelakaan Speedboat Nunukan Tewaskan Penumpang, Dishub Kaltara Tunggu Hasil Investigasi
"Saya lega orang tua selamat. Kalau orang tua sepupu saya tidak tahu lagi kelanjutannya apakah acara dilanjutkan atau tidak karena kondisinya meninggal. Mungkin ditunda. Tidak mungkin dilanjutkan. Kita doakan saja semua bisa berjalan sesuai direncanakan," ucapnya.
Sementara itu, Hasbullah, Manager Operasional PT Surya Sebatik membantah jika tak ada pelampung yang disiapkan dalam speedboat.
Jika kapasitas penumpang 22 orang maka jumlah pelampung disiapkan 30 pcs.
"Karena distandarkan 125 persen dari total kursi. Tidak mungkin fasilitas kursi dihitung 22, pelampung hanya 22 Itu tidak boleh," tegasnya.
Ia juga membantah jika pihak speedboat tak mengingatkan untuk menggunakan pelampung.
"Kok bisa tidak menemukan. Padahal ada di sekitar mereka. Lucunya juga para penumpang kalau disuruh mengenakan pelampung, acuh tak acuh. Bahkan diinjak-injak itu barang," ujarnya.
Pihaknya berkali- kali mengingatkan agar pelampung digunakan sebelum berlayar, namun yang terjadi kadang penumpang hanya memangku pelampung dan tak menggunakannya.
"Pelampung itu ada ditempatkan di sampingnya. Sebelum berangkat diarahkan. Kadang ada yang nggak pakai, cuma dipangku saja. Bahkan lebih lucu yang jelas mengabaikan," ujarnya.
Baca juga: Kapasitas Speedboat Hanya 22 Kursi, Agen Sebut Penumpang Masuk Manifes Tercatat 30 Orang
Tak terhitung berapa kali, pihaknya mengingatkan agar memakai pelampung sebelum berangkat.
Kemungkinan karena panik kondisi di dalam speedboat sehingga tak melihat pelampung.
"Kalau sudah kejadian panik tidak kelihatan. Tapi kalau orang mawas diri, sebelum berangkat pasti sudah pakai pelampung. Saya sering lihat barang itu diinjak. Padahal itu penyelamat tapi dianggap remeh," keluhnya.
Kapasitas Speedboat 22 Kursi, Penumpang Masuk Manifes Tercatat 30 Orang
Diberitakan sebelumnya, speedboat Riyan yang setiap hari berangkat ke Sembakung diketahui memiliki kapasitas 22 kursi.
Sementara informasi yang dihimpun TribunKaltara.com kepada agen yang menjual tiket rute Sembakung tercatat 30 penumpang yang dibawa dalam speedboat Riyan.
Diakui Hasbullah, Manager Operasional PT Surya Sebatik, speedboat Riyan ini memiliki kapasitas 22 orang yang bisa duduk dalam kursi speedboat.
"SB Riyan sendiri memiliki dua mesin dan ukurannya GT4, 2x200 PK," kata Hasbullah.
Sementara yang terisi dalam manifes di awal itu 23 orang dewasa dan tujuh anak-anak.
Sehingga total tercatat dalam manifes sebanyak 30 orang.
"Isi kapasitas sebenarnya posisi kursi 22 orang. Tapi perlu diketahui, bahwa posisi speedboat non reguler tujuan Sembakung beda. Kalau yang reguler kan menghadap ke depan. Kalau yang ini memanjang kursinya dan saling berhadapan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Operasional Trayek Sembakung PT Surya Sebatik, Aswan Syamsi mengatakan, dengan kondisi kursi memanjang, penumpang bisa dikondisikan dengan bentuk kursi yang ada.
Sehingga berpotensi penumpang dewasa bisa memangku penumpang kategori anak.
"Dia pangku. Dan tidak ada penumpang yang tidak masuk dalam manifes. Kami tidak berani bawa mereka kalau tidak dimasukkan manifes," bebernya.
Persoalannya, lanjut Aswan, dilemanya rute Sembakung ini, saat calon penumpang membeli tiket speedboat, kadang anak tidak ikut didaftarkan sehingga membuatnya kesulitan untuk mendata.
Baca juga: Speedboat Terbalik Diduga karena Tabrak Batang Hanyut di Sungai, Penumpang Panik dan Kapal Oleng
"Nanti sudah di dalam speedboat saat akan dihitung dan dicek tiketnya juga baru dapat ada anak tidak didaftarkan beli tiket. Padahal sudah saya kasih tahu harus didaftarkan juga anaknya. Tapi mereka anggap remeh," keluhnya.
Ia mengakui, total penumpang yang sebenarnya terdaftar dalam manifes 21 orang yang mendaftar melalui WhatsApp (WA).
Kemudian, lanjutnya, bertambah dua orang lagi sehingga total 23 dalam manifes.
"Awalnya rombongan dari Sulawesi ini yang ikut kapal kemarin, itu daftar pertama 13 orang. Kemudian nambah lagi dua orang. Jadilah 23 orang," ujarnya.
"Barulah saat di dalam speedboat ada tujuh anak yang belum ikut didaftarkan sehingga pihaknya tegas, tujuh anak tersebut harus membeli tiket. Nanti ketika dilakukan pengecekan di speedboat baru saya terlihat ada anak anak. Jadi saya daftarkan saja mau tidak mau. Mereka wajib bayar," bebernya.
Mereka semua masuk dalam manifes. Jadi total 30 orang dalam speedboat.
"Karena saya juga harus berangkatkan speedboat Menara Indah ke Nunukan jadi saya berangkatkan dulu speebdoat ke Sembakung," ujarnya.
Ia menambahkan, jika ia tahu sejak semalam saat penumpang mendaftar membeli tiket, ia akan mengurangi penumpang dewasa.
"Itu melebihi dispensasi. Kalau saya tahu itu anak anak sekian, saya bisa kurangi penumpang dewasanya," jelasnya.
Ia menjelaskan, selama memberangkatkan penumpang ke Sembakung setiap hari, calon penumpang bisa beli tiket via WhatsApp atau di dalam pelabuhan.
"Sistem mendaftar lewat SMS dan WA. Karena takutnya penuh, nggak dapat tiket. Sehari sebelum berangkat speedboat, nama sudah masuk. Tapi jarang sekali nama anak anak ikut dalam daftar," ujarnya.
Ia sudah seringkali menyampaikan bahwa nama anak-anak harus ikut didaftarkan.
"Bahkan demi Allah saya sudah sampaikan penumpang dari Beringin, ada dua ibu bawa masing-masing dua anaknya. Saya bilangi lain kali kalau daftar tolong sertakan nama anaknya. Supaya saya bisa kondisikan penumpang," ucapnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Agen Speedboat Riyan Bantah tak Siapkan Pelampung,