Berita Nasional Terkini

Usai Rekamannya Tersebar Bambang Pacul Dipanggil Megawati, Ada Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto

Usai rekaman suaranya tersebar Bambang Pacul dipanggil Megawati, ada Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto.

Penulis: Kun | Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase Tribunkaltim.co
Bambang Pacul dan Megawati Soekarnoputri - Usai rekamannya tersebar Bambang Pacul dipanggil Megawati, ada Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto. 

TRIBUNKALTIM.CO - Usai rekaman suaranya tersebar ke publik, belakangan diketahui Bambang Pacul dipanggil Megawati Soekarnoputri.

Namun tak hanya bertemu bos besar PDIP, dalam pertemuan itu ada juga Ketua DPR RI Puan Maharani dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Belum diketahui pasti apa yang mereka bahas.

Apakah soal rekaman suara Bambang Pacul yang bocor ke publik? atau pembahasan lain.

Namun politisi PDIP Tjahjo Kumolo membenarkan bahwa memang pertemuan tersebut benar adanya.

Kendati demikian Tjahjo Kumolo tak mengetahui pasti apa yang dibahas Megawati bersama Bambang Pacul.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Cara Daftar UMKM Online Lewat HP, Cek Penerima BLT UMKM 2021 di eform.bri.co.id/bpum/banpresbpum.id

Baca juga: KKB Papua Lekagak Telenggen Terdesak, 3 Teroris Serahkan Diri ke NKRI, Beber Rahasia ke TNI/Polri

Dilansir Kompas.TV Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri diam-diam memanggil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

Hal tersebut dibenarkan sejumlah politikus PDIP.

Pertemuan tersebut diduga menyusul beredarnya rekaman Bambang Pacul yang menyebut nama Puan Maharani sebagai calon wakil presiden "tetap" dari PDIP.

Namun demikian, politikus PDIP Tjahjo Kumolo enggan mengonfirmasi pembahasan dalam pertemuan Megawati dan Bambang Pacul tersebut.

Dia menyebut bahwa pertemuan itu bagian dari rahasia internal partai sehingga tidak bisa dirincikan lebih lanjut.

"Saya kira di parpol sah-sah saja orang bermanuver, kemudian berpolemik.

Semuanya sah, namanya juga berpolitik.

Sama saja kayak teman-teman pers nanti mau angle-nya ambil yang mana bebas.

Itu rahasia partai, saya gak bisa kasih tahu," kata mantan Sekjen PDIP itu.

Baca juga: UPDATE TERBARU Pendaftaran CPNS 2021, Lengkapi Syarat Buat Lulusan SMA D3 S1, Login sscasn.bkn.go.id

Hal senada juga diungkapkan politikus PDIP lainnya, Junimart Girsang.

Menurut dia, hasil pertemuan beberapa waktu lalu itu hanya untuk konsumsi mereka yang hadir saat itu.

Selain Bambang Pacul, diduga ada pula Puan Maharani, serta Hasto Kristianto yang hadir dalam pertemuan internal Partai Banteng tersebut.

"Saya sudah jawab, itu internal. Hanya untuk konsumsi beliau yang di sana saja, saya nggak tahu ada apa," jelasnya.

Rekaman Puan Maharani Maju Pilpres 2024

Adapun sebelumnya, sebuah rekaman percakapan beredar di media sosial yang diduga suara Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

Dalam rekaman tersebut, percapakan itu diketahui tengah membahas mengenai Ketua DPP PDI-Perjuangan, Puan Maharani pada Pilpres 2024.

Bambang Pacul lantas mengibaratkan bahwa Puan Maharani seperti teh botol Sosro di Pilpres 2024.

"Teh botol Sosro, apa pun makanannya Puan Maharani wakilnya. Siapa pun calon presidennya, wakilnya PM (Puan Maharani)," kata Bambang Pacul dalam rekaman itu seperti yang dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Terlengkap Harga Terbaru HP Samsung Juni 2021, Galaxy A12, Galaxy M12, Galaxy M51, Galaxy S21 Plus

Menanggapi beredarnya rekaman suara tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa rekaman tersebut memang suara Bambang Pacul.

Namun demikian, menurut Hasto, rekaman tersebut seharusnya off the record, tidak disebar ke publik.

Hasto mengatakan, suara Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah itu direkam saat berada di Jawa Tengah, bukan saat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Itu Pak Bambang Pacul bukan dengan Ibu Mega" ucap Hasto.

"Pak Bambang Pacul sedang di Jawa Tengah kemudian berbicara dengan wartawan yang seharusnya off the record tetapi malah ada yang bocorkan," terangnya.

Adapun terkait Pilpres 2024, seperti yang disampaikan Bambang Pacul dalam rekaman, Hasto mengatakan PDIP menyerahkan seluruh keputusan terkait pencapresan kepada Megawati.

"Strategi kita, namanya calon presiden dan wakil presiden ini kan mengemban tugas yang sangat penting secara ideologis," ujar dia.

"Nah, dengan demikian dipersiapkan dengan sebaik-baiknya melakukan konsolidasi, sehingga ketika Ibu Megawati Soekarnoputri dengan hak prerogratif mengambil keputusan, seluruh jajaran partai langsung bergerak termasuk untuk relawan," sambungnya.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 Live Trans7 Hari Ini, Tengok Starting Grid MotoGP Catalunya, Rossi Lewati Marquez

Berikut transkrip rekaman yang beredar: 

"Teh Botol Sosro, apapun makanannya, Puan Maharani wakilnya. Siapapun calon presidennya, wakile (wakilnya) PM.

Lha kita punya partai sendiri kok. Punya golden ticket, nyalon dewe iso kok (nyalon sendiri bisa) kok. Kene njaluk (kita minta) wakil ... (tdk jelas)

Tapi kalau kita ingin menurunkan pada level wapres, kiro-kiro sing didadekne (kira-kira yang dijadikan) presiden seko (dari) PDIP seneng ora? (senang nggak?) Seneng ora? happy-happy no Pak.

Teorine sopo (teorinya siapa)? Koyo ngono ko dikekne wong liyo (kayak gitu kok dikasih orang lain).

Sampeyan punya perusahaan? ... (tdk jelas)

Lha kalau belum ada yang lain-lain, ya dia (Ganjar) sendiri yang mau meluncur ke atas to Pak.

Yang lain blm ada cerita. Puan Maharani cerita apa wong crito ora oleh (tidak boleh)? Tetap wae (tetap saja) surveine (surveinya) rendah.

Pokoke rumuse (rumusnya) Puan Maharani Teh Botol Sosro. Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro. Siapapun calon presidennya, wakile PM.

Masuk akal ra? (Masuk akal tidak?)

Apakah presidene Ganjar wakile Puan? Ya ga bener.

Dalam soal capres, DPD PDI Perjuangan tidak sejalan dengan kekarepane (keinginan) Ganjar.

DPD PDI Perjuangan Jateng tidak sejalan dengan kemauan Ganjar dalam hal pencalonan presiden

Apa yg diinginkan? DPD PDIP menunggu titah ketua umum

Kita sudah mempersiapkan, krn apa sejak ngomong sama ketua umum, saya jelaskan kok.

Aku ngimpine (aku mimpinya) Ganjar sing arep tak kei (yang akan diberi) rekomendasi. Mohon izin bu saya mengundurkan diri.

Wani (berani) ... (tdk jelas). Ngko nek Ganjar dikei (nanti kalau Ganjar diberikan) rekomendasi. Kemungkinan iki ono ora (Kemungkinan ini ada tidak)? Ya ada, tp 0,00 persen.

Sih ono (selama masih ada) Mbak Puan ra iso no (tidak bisa dong), teorine sopo (teori siapa)?

Ya dulu pak Jokowi bisa. Lha Mbak Puan sih indil-indil (imut-imut) kok.

Saiki ora iso (kalau sekarang tidak bisa). Semua lorong kekuasaan Istana tahu, semua lorong di Senayan tahu, kurang opo (kurang apa)?

Kekuasaan republik itu hanya ada di dua titik, Senayan dan Istana

Mbak Puan pernah bergerak di dua lorong itu kok, pengalamane wis duwe (sudah punya) ..(tdk jelas) wis kenal kabeh (sdh kenal semua), lebih gampang.

Nanti kalau saya menegur, dia (Ganjar) marah. "Memang kamu siapa Cul negur-negur aku? Sing iso negur aku ki Bu Mega." Kan ngono cocote dekke (Kan begitu mulutnya dia/Ganjar).

DPD dan Ganjar beda pendapat. Ben sing biji (biar yang menilai) ketua umum.

Nek aku dikei (kalau saya diberi) kewenangan yo tak (ya akan) tarung, tarung. Aku ra peduli (nggak peduli)

Ning tak kei reti sampeyan semua (tapi saya beritahu kalian semua). Kalau rekom ke Ganjar, Bambang Pacul mengundurkan diri dari jabatannya.

Satrio (ksatria) pak. Ora sudi aku didadekne (tidak sudi aku jadi) wong edan (orang gila)."

Sekjen PDIP Klarifikasi Reakaman Bocor

Rekaman suara politisi PDIP yang tengah membahas soal pencalonan kandidat yang bakal berlaga di PDIP bocor ke publik.

Dalam rekaman suara tersebut terdengar suara yang mirip dengan Bambang Pacul, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.

DIketahui Bambang Pacul mendukung Puan Maharani, Ketua DPR RI untuk maju sebagai kandidat di Pilpres 2024 mendatang.

Ia tak sepakat apabila PDIP memandatkan tugas kepada Ganjar Pranowo, Gubernu Jawa Tengah saat ini.

Bahkan suara di rekaman itu siap mundur apabila Ganjar Pranowo ditugaskan partai maju di Pilpres 2024 dari PDIP.

Nah akhirnya semua terungkap saat Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan awak media.

Anak buah Megawati itu membenarkan bahwa rekaman suara Bambang Pacul bocor ke publik.

Namun ia memastikan bahwa rekaman suara itu diambil saat Bambang Pacul bersama wartawan, bukan dengan Ketum PDIP Megawati.

Ia tak tahu jenapa rekaman itu sampai tersebar, lantaran posisinya perbincangan itu off the record.

Selengkapnya baca artikel di bawah ini.

Baca juga: Politisi PDIP Sebut Nama Puan Maharani di Pilpres 2024, Kalau Ganjar Pranowo Sampai Menteri Saja

Baca juga: Mahfud MD Sebut Novel Baswedan Dibenci Lantaran Politis, Niat Angkat Penyidik KPK jadi Jaksa Agung

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto membenarkan soal rekaman yang disebut-sebut suara Ketua Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

Rekaman berdurasi 3 menit 46 detik itu beredar di kalangan wartawan.

Dalam rekaman itu, Bambang Pacul mengungkap skenario soal Pilpres 2024, di mana siapapun calon presiden yang diusung PDIP nantinya, maka calon wakil presidennya adalah Puan Maharani.
Menjawab soal rekaman itu, Hasto membenarkan bahwa suara dalam rekaman itu merupakan suara Bambang Pacul.

Menurut Hasto, suara Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu direkam saat berada di Jawa Tengah, bukan saat bersama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Itu Pak Bambang Pacul bukan dengan ibu Mega.

Pak Bambang Pacul sedang di Jawa Tengah kemudian berbicara dengan wartawan yang seharusnya off the record tetapi malah ada yang bocorkan," kata Hasto dalam rekaman wawancara yang diterima Tribunnews.com, Minggu (6/5/2021). 

Soal strategi Pilpres 2024 seperti yang disampaikan Bambang Pacul dalam rekaman, Hasto mengatakan calon presiden dan wakil presiden yang diusung nanti mengembang tugas yang penting secara ideologis sehingga harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. 

Oleh karena itu, konsolidasi partai diperlukan sehingga ketika Megawati mengambil keputusan siapa calon presiden dan wakil presiden yang diusung, jajaran partai langsung bergerak.

"Strategi kita, namanya calon presiden dan wakil presiden ini kan mengemban tugas yang sangat penting secara ideologis.

Nah, dengan demikian dipersiapkan dengan sebaik-baiknya melakukan konsolidasi, sehingga ketika Ibu Megawati Soekarnoputri dengan hak prerogratif mengambil keputusan, seluruh jajaran partai langsung bergerak termasuk untuk relawan,"beber dia. 

Baca juga: Siapa Mochtar Kusumaatmadja? Dijuluki Bapak Hukum Laut Indonesia, Menlu Era Orde Baru Soeharto Wafat

(*)

Editor: Muhammad Fachri Ramdhani

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Rekaman Suara Bambang Pacul, Hasto: Seharusnya Off The Record tetapi Malah Ada yang Bocorkan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved