Jembatan Mahkota II Dibuka
Walikota Samarinda Ungkap Alasan Pembukaan Jembatan Achmad Amins
Pertimbangan dibukanya kembali Jembatan Achmad Amins (eks Mahkota II) diungkapkan kembali oleh Walikota Samarinda Andi Harun dihadapan awak media
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pertimbangan dibukanya kembali Jembatan Achmad Amins (eks Mahkota II) diungkapkan kembali oleh Walikota Samarinda Andi Harun dihadapan awak media, Kamis (10/6/2021) siang.
AH, sapaan akrabnya, memperjelas alasan dibuka kembali Jembatan yang jadi akses penghubung warga Kota Tepian untuk mempersingkat jarak tempuh ke kecamatan dan tol Balsam ini.
Dari hasil pengukuran teknis, baik pilar, kabel atas maupun bawah, serta keretakan, disimpulkan oleh Komisi Keselamatan Jembatan, Jalan dan Terowongan, Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga, kondisi fondasi Jembatan masih dalam keadaan aman.
Baca Juga: Walikota Samarinda Andi Harun Sebut Jembatan Mahkota II Berganti Nama Jadi Achmad Amins
Baca Juga: BREAKING NEWS Warga Kira Jembatan Mahkota II Dibuka, Personel Dishub Samarinda Baru Rapikan Barier
"Walau demikian (aman), kami masih membatasi semua jenis kendaraan truk maupun non pribadi, karena kami masih melakukan monitoring secara berkala," sebutnya.
Yang kedua, AH menyampaikan bahwa sudah menandatangani sebuah surat yang menyetujui bahwa, pembukaan secara total baru bisa dilakukan setelah pekerjaan pengamanan di sekitar pylon 7 yang akan dilaksanakan oleh balai.
"Setelah pengerjaan pengamanan, apakah nanti berupa retaining wall atau tanggul atau bentuk lainnya, ketika selesai dikerjakan barulah kami buka untuk semua jenis kendaraan," ungkapnya.
Baca Juga: Camat Palaran Sebut Warganya Senang Jembatan Mahkota II Dibuka, Sampaikan Terima Kasih pada Walikota
Baca Juga: Motor dan Mobil akan Diatur dengan Barier di Jalur Masuk Jembatan Mahkota II, Petugas pun Disiagakan
Perawatan dan pembuatan pengamanan jembatan pada tahap pertama akan menelan biaya sekitar Rp 50 miliar, dan hal tersebut nantinya akan dikoordinasikan dengan PUPR Provinsi dan Kementerian.
"Agar dapat bersinergi untuk membiayai perawatan jembatan. Tidak hanya Jembatan ini (Achmad Amins eks Mahkota Dua), tapi semuanya (seluruh jembatan di Kota Samarinda)," tegas AH.
Menyinggung pembatasan kendaraan pasca dibuka kembali.
Awak media sempat mempertanyakan alasan pembatasan kendaraan yang dilakukan Pemkot Samarinda.
AH menjawab bahwa rekomendasi aman yang diberikan tentu harus tetap di awasi (monitoring) demi keselamatan bersama, pasca abrasi disusul longsor yang terjadi di pylon 7 jembatan.