Berita Kukar Terkini
Antisipasi Penyakit IMS, 360 Warga Binaan Lapas Perempuan Tenggarong Jalani Screening HIV-Sipillis
Sebanyak 360 warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong mendapat penyuluhan HIV dan IMS serta jalani Screening (HIV-Sipillis).
Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Sebanyak 360 warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong mendapat penyuluhan HIV dan IMS serta jalani Screening (HIV-Sipillis).
Kegiatan penyuluhan dan Screening tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kartanegara (Kukar) melalui 12 orang petugas kesehatan dari Puskesmas Rapak Mahang dan 1 orang JFT Perawat dari Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong.
Bertempat di halaman blok hunian, seluruh warga binaan dengan semangat mendengarkan penyuluhan tentang HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) oleh Dokter dari Puskesmas Rapak Mahang.
Baca juga: Bantu Cegah HIV/AIDS, 9 Perusahaan di Kutim Terima Penghargaan dari Kemenaker dan Pemprov Kaltim
Baca juga: 15 Siswa di Nunukan Ikut Lomba Penyuluhan HIV/AIDS
Baca juga: Penajam Paser Utara Catat 105 Kasus HIV/AIDS, dr Grace: Kita Harus Hilangkan Stigma Buruk
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong, Sri Astiana, berharap kegiatan penyuluhan ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh warga binaan mengenai penyakit HIV dan IMS.
Memahami perilaku apa saja yang berisiko tertular atau menularkan penyakit tersebut.

Usai penyuluhan ucap dia, kegiatan dilanjutkan dengan Screening penyakit menular (Sipillis dan HIV) terhadap 360 warga binaan.
“Pada kesempatan itu juga dilakukan pemeriksaan oleh dokter terhadap warga binaan yang memiliki masalah kesehatan,” ujarnya, Jumat, (11/6/2021).

Asti menambahkan, kegiatan tersebut sebagai langkah proteksi dan pemenuhan layanan kesehatan bagi warga binaan mengingat dampak resiko, jika terdapat warga binaan yang terjangkit penyakit menular khususnya IMS-HIV.
“Saya mengucapkan Terima kasih atas kepeduliannya terhadap warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong, mudahan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin dan dari hasil screening dapat segera dilakukan tindak lanjut,” pungkasnya.(*)
Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola