Virus Corona di Samarinda
Puluhan Sekolah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Samarinda pada Juli, Disdik Targetkan Vaksinasi
Penantian peserta didik, orang tua, dan guru khususnya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, untuk mendapatkan kepastian kembali.
Baca Juga: Sekolah di Kutim Siap Pembelajaran Tatap Muka, Menunggu Vaksinasi Covid-19 Bagi Guru Tuntas
"Jam belajar juga terbatas, kalau biasanya durasi jam pelajaran selama dua jam, pada kondisi saat ini hanya satu jam saja.
Selain itu juga tidak ada jam istirahat, jadi setelah jam pelajaran di kelas siswa langsung pulang ke rumah masing-masing," jelas Asli.
Faktor kunci yang juga menjadi hal utama dalam kesiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka pada tahun ajaran baru nanti menurut Asli adalah vaksinasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Kadisdik Kota Samarinda tersebut menyebutkan 400 PTK pada 14 sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka di gelombang pertama telah selesai divaksinasi semua.
Baca Juga: DPRD Berau Gelar Rapat Bersama Dinas Pendidikan, Persiapan Pembelajaran Tatap Muka
Baca Juga: Semua Orangtua Siswa Belum Merestui, Disdikbud Bontang Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka pada Juni
Sedangkan vaksinasi untuk 1.100 PTK dari 71 sekolah yang nanti akan menyusul Pembelajaran Tatap Muka di bulan Juli telah mencapai 75 hingga 80 persen.
"Kita targetkan akhir bulan Juni ini seluruh PTK terutama di 71 sekolah yang akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka telah divaksin semua," ujarnya.
Karena untuk vaksin ini kita harus berbagi dengan sektor lain yang juga menjadi prioritas.
"Kita mendapat dukungan dan bantuan yang luar biasa dari dinas kesehatan, dan teman-teman tenaga medis sehingga sebagian besar PTK sudah selesai divaksin," tukas Asli.
Baca Juga: Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Berikut Jadwal Vaksinasi Covid-19 Bagi Guru di Tarakan
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kutai Timur, Pemkab Kutim Periksa Kesiapan SD 001 Sangatta Utara
Asli menyatakan Vaksinasi bagi PTK adalah syarat mutlak bagi sekolah yang akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka di tahun ajaran baru ini.
Menurutnya, sekolah belum boleh untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka jika guru-guru dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut belum seluruhnya mendapatkan vaksinasi.